Karsinoma Prostat

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 03 Jun 2021

Bagikan

Karsinoma Prostat

Prostat merupakan suatu kelenjar reproduksi laki-laki berbentuk seperti kacang kenari (walnut) yang terletak di antara kandung kemih dan penis. Prostat berfungsi menghasilkan cairan semen, yakni suatu cairan yang menutrisi sperma. Kanker prostat merupakan suatu tumor ganas pada prostat. Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker paling sering terjadi pada laki-laki.


Beberapa jenis kanker prostat berkembang secara lambat dan hanya terbatas pada prostat tetapi terdapat pula jenis kanker prostat yang bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat. 


Usia merupakan faktor risiko utama terjadinya kanker prostat. Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kejadian kanker prostat adalah ras kulit hitam dan kegemukan. Sampai saat ini masih belum diketahui dengan jelas penyebab terjadinya kanker prostat. 


Kanker prostat umumnya terjadi karena terdapat gangguan genetik. Gangguan genetik tersebut dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor, mulai dari lingkungan, paparan zat kimia tertentu, gaya hidup kurang sehat, dan kondisi tubuh.


Gejala


Pada stadium awal, kanker prostat umumnya tidak menimbulkan gejala atau tanda yang dapat disadari. Pada stadium lanjut, dapat timbul gejala seperti keinginan berkemih meningkat, penurunan aliran urin, mengejan saat berkemih, merasa tidak lampias setelah berkemih, darah pada urin atau semen, nyeri tulang, penurunan berat badan, serta disfungsi ereksi.


Diagnosis


Diagnosis kanker prostat dapat dimulai dengan penggalian informasi oleh dokter. Pemeriksaan prostat dapat dilakukan dengan pemeriksaan colok dubur. Pada pemeriksaan colok dubur, dokter akan memasukan jari yang sudah terpasang sarung tangan dan lubrikan untuk memeriksa prostat. 


Jika ditemukan ada kelainan pada tekstur, bentuk, atau ukuran prostat, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan prostate-specific antigen (PSA) dari darah akan dilakukan. Kadar PSA yang lebih tinggi dari normal dapat mengindikasikan adanya kanker prostat.


ika ditemukan gangguan, maka dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan ultrasonografi, magnetic resonance imaging (MRI), atau biopsi jaringan prostat. Ultrasonografi yang dilakukan dari rektum akan memperjelas ukuran dan bentuk prostat. MRI dapat digunakan pada situasi tertentu untuk memperjelas gambaran prostat.


Pengambilan jaringan atau biopsi dilakukan dengan memasukkan jarum kecil ke dalam prostat dan kemudian jaringan akan dianalisis. Jika hasil biopsi mengonfirmasi keberadaan kanker, maka diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan stadium kanker.

Tata laksana


Tata laksana kanker prostat bergantung pada progresivitas dan penyebaran kanker. Kanker prostat stadium awal biasanya tidak butuh tata laksana segera dan hanya dilakukan pemantauan aktif dengan pemeriksaan darah reguler, pemeriksaan colok dubur, dan biopsi prostat untuk memantau perkembangan kanker. 


Kanker prostat yang sudah berkembang lanjut perlu tata laksana pembedahan (prostatektomi) atau radiasi. Tata laksana lain yang dapat diberikan adalah terapi hormon, kemoterapi, imunoterapi, atau terapi target.



Referensi:

  1. Prostate cancer - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic [Internet]. Mayoclinic.org. [cited 21 November 2020]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prostate-cancer/diagnosis-treatment/drc-20353093 

  2. Prostate cancer [Internet]. nhs.uk. [cited 21 November 2020]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/prostate-cancer/ 

  3. Castillejos-Molina RA, Gabilondo-Navarro FB. Prostate cancer. Salud Publica Mex 2016;58:279-284.

Bagikan artikel ini