Hiperplasia endometrium adalah terjadinya penebalan dinding endometrium (rahim) pada wanita. Uterus yang menebal akan menyebabkan perdarahan abnormal melalui jalan lahir. Penebalan uterus disebabkan karena ketidak-seimbangan hormon di dalam tubuh. Meningkatnya kadar estrogen atau rendahnya kadar progesteron menyebabkan pertumbuhan dinding rahim yang berlebihan sehingga rahim menebal dengan pembuluh darah yang mudah rapuh.
Menstruasi yang banyak dan bahkan kembali mengalami menstruasi padahal sudah memasuki menopause pasti menimbulkan kekhawatiran bagi setiap wanita. Secara umum hiperplasia endometrium merupakan suatau kondisi yang jinak, namun pada beberapa wanita hiperplasia endometrium dapat berkembang menjadi kanker rahim. Oleh sebab itu segeralah periksakan diri anda ke dokter untuk mengetahui penyebab gangguan menstruasi yang anda alami.
Faktor risiko
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anda untuk mengalami hiperplasia endometrium yaitu:2
Menopause: ketika anda mengalami menopause maka tubuh akan berhenti menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini berfungsi untuk meluruhkan dinding rahim dalam siklus menstruasi. Akibat tidak dihasilkannya hormon ini maka rahim akan menebal akibat dari pengaruh hormon estrogen
Perimenopause: pada masa mendekati menopause maka akan terjadi gangguan keseimbangan hormon
Mengonsumsi hormon estrogen
Pasien dengan penyakit polycystic ovary syndrome (PCOS)
Obesitas
Berusia lebih dari 35 tahun
Menstruasi pertama kali pada usia yang lebih muda
Mengalami menstruasi pada usia lanjut
Memiliki penyakit penyerta sepeti diabetes, tiroid, maupun batu empedu
Memiliki riwayat keluarga dengan kanker rahim, ovarium, atau kanker kolon.
Tanda dan gejala
Gejala yang sering dikeluhkan pasien dengan hiperplasia endometrium antara lain ialah:2,3
Perdarahan menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
Siklus menstruasi lebih singkat yaitu kurang dari 21 hari (dalam satu bulan bisa lebih dari 1x menstruasi)
Keluarnya darah menstruasi diantara dua periode menstruasi
Perdarahan dari jalan lahir meskipun sudah menopause
Penegakkan diagnosis dan tatalaksana
Untuk dapat menegakkan diagnosis hiperplasia endometrium maka dokter akan menanyakan hal-hal terkait siklus menstruasi anda. Apakah selama ini teratur atau tidak. Selain itu dokter juga akan menanyakan mengenai kebiasaan sehari-hari, riwayat penyakit dan obat-obatan yang rutin anda konsumsi.
Pemeriksaan lanjutan yang mungkin akan dilakukan oleh dokter antara lain ialah:
Ultrasonografi transvagina: pemeriksaan USG dengan memasukkan alat melalui vagina untuk menentukan ketebalan dinding rahim serta untuk mengetahui kondisi uterus dan ovarium
Histeroskopi: dilakukan dengan memasukkan tabung kecil yang dilengkapi dengan kamera melalui leher lahir untuk memeriksa kondisi rahim anda
Biopsi: mengambil contoh jaringan rahim yang menebal untuk dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop guna menentukan apakah terdapat tanda-tanda kanker atau tidak
Tatalaksana yang dapat diberikan dokter akan sesuai dengan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan. Jika berdasarkan hasil pemeriksaan anda mengalami hiperplasia endometrium biasa tanpa ditemukan adanya sel-sel abnormal maka dokter akan menyarankan untuk memantau gejala karena banyak kasus hiperplasia endometrium menghilang dengan sendirinya.
Dokter juga dapat memberikan terapi hormonal yaitu dengan memberikan progestin untuk menyeimbangkan kadar hormon di dalam tubuh. Jika hasi pemeriksaan menunjukkan adanya sel-sel abnormal maka dokter mungkin akan menyarankan anda untuk menjalani operasi pengangkatan rahim untuk mencegah terjadinya kanker.
Referensi:
1. Cleveland Clinic. Endometrial hyperplasia. Diunduh dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16569-atypical-endometrial-hyperplasia diakses tanggal 30 November 2020
2. Pietrangelo A. What is endometrial hyperplasia dan how is it treated. Diunduh dari https://www.healthline.com/health/endometrial-hyperplasia diakses tanggal 30 November 2020
3. Endometrial hyperplasia. Diunduh dari https://familydoctor.org/condition/endometrial-hyperplasia/ diakses tanggal 30 November 2020
Anda mungkin juga tertarik