Fomepizole

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 24 Apr 2022

Bagikan

Fomepizole

Nama Dagang: Fomepizole injection, Antizol

 

Fomepizole adalah obat antidotum (penangkal racun) yang digunakan pada kasus keracunan senyawa antibeku (etilen glikol) dan metanol, zat yang terkandung pada pelarut, bensin, dan senyawa otomotif atau rumah tangga lainnya. Selain itu,fomepizole juga digunakan bersamaan dengan prosedur cuci darah (hemodialisis) untuk mengeluarkan racun dari tubuh. Fomepizole bekerja dengan menghambat alkohol dehidrogenase, enzim dalam tubuh yang dapat memetabolisme etilen glikol dan metanol sehingga menjadi bentuk yang beracun.

 

Golongan : inhibitor alkohol dehidrogenase

Kategori : obat resep, kategori C untuk kehamilan

Manfaat : penangkal racun (antidotum) pada keracunan etilen glikol dan metanol

Bentuk : injeksi intravena (infus)

Dikonsumsi oleh : dewasa

 

Peringatan

Sebelum mengonsumsi fomepizole, terdapat beberapa hal yang perlu Anda sampaikan ke dokter, di antaranya:

  • Riwayat alergi, terutama alergi terhadap suatu obat atau pernah mengalami reaksi alergi terhadap fomepizole sebelumnya.

  • Penyakit hati dan ginjal

  • Konsumsi alkohol

  • Hamil dan menyusui

U.S. Food and Drug Administration (U.S. FDA) memberikan kategori C untuk fomepizole pada kehamilan yang berarti keamanan penggunaannya pada ibu hamil belum diketahui. Pada ibu menyusui, belum diketahui apakah fomepizole terdapat dalam ASI atau dapat membahayakan bayi yang disusui. Karena itulah, Anda perlu menginformasikan pada dokter apabila sedang hamil atau menyusui.



Dosis dan Aturan Pakai

Fomepizole akan diberikan di klinik atau rumah sakit melalui injeksi pada pembuluh darah vena (intravena). Berikut dosis yang umum diberikan pada keracunan metanol atau etilen glikol.

  • Dewasa: Dosis awal diberikan sebanyak 15 mg/kgBB, setelahnya diikuti dengan pemberian 10 mg/kgBB setiap 12 jam sebanyak 4 dosis. Dosis kemudian akan ditingkatkan kembali menjadi 15 mg/kgBB setiap 12 jam sampai kadar metilen glikol atau metanol pada serum di bawah 20 mg/100 ml. Setiap pemberian dosis dilakukan dengan cara infus dengan kecepatan lambat selama kurang lebih 30 menit.

  • Gagal ginjal

Pada pasien gagal ginjal, memburuknya tingkat keasaman dalam tubuh (asidosis metabolik) atau konsentrasi serum etilen glikol atau metanol 50 mg/dl ke atas, perlu dilakukan cuci darah (hemodialisis). Frekuensi pemberian ditingkatkan menjadi setiap 4 jam selama menjalani cuci darah. Dosis yang diberikan sebelum atau sesudah cuci darah ditentukan berdasarkan dosis terakhir yang diberikan atau durasi cuci darah. 

 

Cara Menggunakan Obat

Fomepizole akan diberikan secara injeksi melalui akses intravena. Prosedur ini akan dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit.

 

Selama menjalani prosedur, Anda akan diberikan obat-obatan lain atau cairan intravena sebagai bagian dari terapi. Selain itu, pemantauan ketat akan dilakukan terhadap pernapasan, tekanan darah, kadar oksigen, fungsi ginjal, dan tanda-tanda vital lainnya. Anda juga akan melakukan pemeriksaan urine dan darah secara rutin ketika mendapatkan terapi ini. Sebuah alat bernama elektrokardiografi (EKG) dipasangkan untuk memantau fungsi jantung.

 

Pengawasan lainnya yang akan dilakukan adalah efek dari keracunan, seperti gangguan pada penglihatan, masalah pernapasan, atau perubahan dalam berkemih.

 

Setelah menerima pengobatan fomepizole, ikuti instruksi dokter mengenai apa saja makanan, minuman, atau aktivitas yang harus dibatasi atau dihindari.

 

Beberapa obat-obatan lain dapat berinteraksi dengan fomepizole. Beritahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda gunakan, termasuk obat bebas, suplemen, dan obat-obatan herbal. Obat yang dapat mempengaruhi fomepizole, antara lain fenitoin, karbamazepin, cimetidine, atau ketoconazole.

Cara Penyimpanan

Fomepizole disimpan pada suhu di bawah 250C. Penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar secara langsung. Fomepizole yang dilarutkan disimpan pada suhu antara 2-80C dan tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam.

Kontraindikasi

Fomepizole sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang pernah mengalami reaksi hipersensitivitas berat akibat fomepizole atau obat golongan pyrazole lainnya.

 

Efek Samping

Efek samping yang umum timbul ketika mendapatkan fomepizole, antara lain:

  • sakit kepala

  • pusing atau mengantuk

  • mual

  • rasa tidak enak atau rasa logam di mulut

 

Segera laporkan pada tenaga medis apabila Anda mengalami efek samping di bawah ini:

  • Ruam pada kulit, memar, kesemutan berat, kebas, nyeri, kelemahan pada otot

  • Mual berat, pusing berat atau sensasi seperti berputar

  • Kepala terasa ringan seperti ingin pingsan

 

Hubungi layanan kegawatdaruratan segera jika mengalami tanda-tanda alergi berat, di antaranya ruam, kesulitan bernapas, serta pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan.

 

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Tag :
Referensi

  1. Antizol [internet]. RX list; [updated 2021 Jan 8, cited 2021 Jul 2]. Available from: https://www.rxlist.com/antizol-side-effects-drug-center.htm

  2. Fomepizole [internet]. Drug Bank Online; [cited 2021 Jul 2]. Available from: https://go.drugbank.com/drugs/DB01213

  3. Fomepizole [internet]. MIMS; [cited 2021 Jul 2]. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fomepizole?mtype=generic

Bagikan artikel ini