Digoxin

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 26 Nov 2021

Bagikan

Digoxin

Nama Dagang: Fargoxin

 

Digoxin adalah salah satu obat yang cukup sering digunakan untuk menangani penyakit-penyakit terkait jantung. Secara spesifik, digoxin berkhasiat untuk mengatasi gagal jantung yang berat ataupun gangguan irama jantung. Digoxin biasanya tersedia di instalasi gawat darurat untuk mengatasi kelainan jantung yang bersifat mengancam nyawa.  Tablet digoxin hanya dapat dibeli atas resep dokter.  

 

Pemakaian obat ini dapat dikatakan cocok untuk berbagai rentang usia. Mulai dari anak-anak, dewasa hingga lansia dapat mengonsumsi digoxin sesuai kebutuhan. Namun sama dengan obat lainnya, dosis digoxin pada lansia atau anak-anak tentunya perlu dimodifikasi dari dosis pada orang dewasa.

 

Golongan : Glikosida kardiak

Kategori : Obat keras

Manfaat : Gagal jantung, gangguan irama jantung (aritmia)

Bentuk : Tablet, injeksi

Dikonsumsi oleh : Anak-anak, dewasa

Peringatan

Hati-hati jika menggunakan digoxin pada ibu hamil, orang dengan gangguan elektrolit, penyakit tiroid, gangguan fungsi ginjal, dan orang yang baru mengalami serangan jantung (infark miokard). Beritahukan dokter Anda apabila Anda sedang mengonsumsi obat lain. Tanyakan kepada dokter apakah Anda dapat meneruskan obat tersebut atau tidak selama mengonsumsi digoxin. 

 

Dosis dan Aturan Pakai

Digoxin dapat diberikan dalam bentuk tablet minum biasa ataupun suntikan melalui pembuluh vena. Dosis yang diberikan untuk masing-masing penyakit bisa berbeda-beda. 

 

Dalam kondisi gawat darurat, tablet digoxin dapat digunakan sebanyak 750-1500 mcg dan diberikan sebagai dosis tunggal. Pilihan lainnya, digoxin dapat diberikan sebanyak 4 kali sehari dengan dosis yang lebih kecil (disebut juga dengan dosis terbagi).

 

Dalam kondisi tidak darurat, digoxin dapat diberikan dengan dosis 250-500mcg, tergantung kebutuhan Anda. Apabila akan diberikan dosis lebih tinggi, Anda harus membaginya menjadi beberapa dosis kecil (tidak boleh diberikan sekaligus).

 

Perhitungan dosis digoxin berbentuk infus lebih rumit dibanding digoxin bentuk tablet. Dosis infus harus disesuaikan dengan usia, berat badan, dan fungsi ginjal masing-masing pasien. Dosis awal yang lazim digunakan adalah antara 500-1000 mcg,  yang dapat diberikan dalam waktu 10 hingga 20 menit.

 

Gunakan digoxin sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter. Konsumsi digoxin tidak sesuai dosis akan menyebabkan gangguan fungsi jantung, yang dapat berujung pada kematian.

Cara Menggunakan Obat

Tablet digoxin tidak terpengaruh oleh makanan sehingga konsumsi sebelum ataupun sesudah makan tidak akan menjadi masalah. Digoxin dalam bentuk infus biasanya dicampur dengan cairan infus isotonik (seperti larutan salin atau Dekstrosa 5%). Pencampuran digoxin dengan cairan infus biasanya akan dilakukan oleh perawat Anda.

 

Cara Penyimpanan

Mengingat efek sampingnya yang cukup berbahaya, Anda harus pastikan obat ini bebas dari jangkauan anak Anda. Untuk menyimpan obat ini, tidak dibutuhkan perlakuan khusus. Secara umum, letakkan saja digoxin dalam suhu ruangan, tidak terlalu panas maupun dingin. Hindari meletakkan wadah obat pada tempat yang terlalu lembap ataupun terpapar sinar matahari.

Kontraindikasi

Anda tidak dapat mengonsumsi digoxin jika Anda memiliki kondisi di bawah ini:

  • Hambatan aliran listrik jantung (seperti blok atrioventrikular derajat berat atau blok jantung yang komplit intermiten)

  • Sindrom Wolf-Parkinson-White

  • Kelainan otot jantung (seperti kardiomiopati obstruktif hipertrofi)

  • Kelainan selaput pembungkus jantung (seperti perikarditis)

  • Memiliki riwayat alergi digoxin sebelumnya

 

Apabila Anda memiliki kondisi di atas, Anda harus memberitahu dokter yang merawat Anda agar dicarikan obat lain yang cocok dengan kondisi Anda. Apabila anda tetap mengonsumsi obat tersebut, yang ditakutkan adalah munculnya efek samping yang lebih berbahaya.

 

Efek Samping

Perlu diingat bahwa efek samping tidak selalu timbul pada semua orang yang mengonsumsi digoxin. Namun, bila memang terdapat efek samping yang dirasa menyulitkan Anda, segera berkonsultasi kembali kepada dokter. Efek samping digoxin yang mungkin timbul di antaranya adalah gangguan pencernaan seperti mual dan muntah, diare, nyeri perut; rasa lelah, rasa kantuk, bingung; sakit kepala; halusinasi; ruam kulit (jarang terjadi); hingga gangguan fungsi jantung. Pemakaian digoxin dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan pembesaran tidak normal pada kelenjar payudara pria (ginekomastia). 

 

Selain itu, obat ini dapat menyebabkan penurunan penglihatan yang bersifat sementara. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya tidak melakukan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian (seperti mengoperasikan mesin atau mengemudi) setelah mengonsumsi digoxin.

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Referensi:

MIMS. Digoxin [internet]. Website MIMS Indonesia. Unknown: 2020 [cited 2021 June 25]. 

Badan Pengawas Obat dan Makanan. digoxin [internet] Website BPOM. Jakarta; 2015 [cited 2021 June 25]. 

 

IBM Watson Health. Digoxin (Oral route) [internet]. MayoClinic. ROchester. 2021 [cited 2021 June 26].

Tag :
Bagikan artikel ini