Nama Dagang: Anakonidin, Benadryl Dmp, Bodrex Flu & Batuk, Dextrofen, Hufagripp Bp, dll
Dextromethorphan adalah obat yang digunakan untuk meredakan batuk secara sementara akibat flu. Dextromethorphan dapat meredakan batuk, yang dapat merupakan gejala suatu penyakit, tapi tidak berfungsi mengobati penyebab batuk itu sendiri.
Golongan : Antitusif
Kategori : Obat bebas
Manfaat : Meredakan batuk kering
Bentuk : Sirup, kapsul, tablet kunyah, permen hisap (lozenge)
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak
Dextromethorphan termasuk dalam golongan obat yang disebut dengan obat antitusif. Obat antitusif bekerja dengan mengurangi aktivitas bagian otak tertentu yang memicu terjadinya batuk.
Beritahu dokter Anda apabila Anda alergi terhadap dextromethorphan atau obat-obatan lainnya.
Beritahu dokter Anda apabila Anda adalah seorang perokok, atau pernah memiliki masalah pernapasan seperti asma.
Jangan mengonsumsi dextromethorphan dalam jumlah yang lebih dari dosis yang direkomendasikan dalam periode 24 jam. Konsumsi dextromethorphan dalam jumlah besar dapat menyebabkan efek samping yang sangat serius, bahkan kematian.
Dextromethorphan biasanya tersedia dalam sediaan yang sudahdikombinasikan dengan obat lain. Periksa instruksi pada label dengan saksama sebelum menggunakan lebih dari 1 produk dalam waktu yang sama, karena obat-obatan tersebut mungkin mengandung bahan aktif yang sama dan mengonsumsinya bersamaan dapat menyebabkan overdosis.
Jangan berikan dextromethorphan pada anak-anak di bawah usia 4 tahun karena dapat menimbulkan efek samping yang berat, bahkan kematian. Apabila hendak diberikan kepada anak usia 4-11 tahun, baca peringatan dan ikuti instruksi dalam kemasan dengan teliti.
Jangan berikan Dextromethorphan yang ditujukan untuk orang dewasa kepada anak-anak.
Apabila batuk Anda tidak kunjung pulih setelah 1 minggu pengobatan atau muncul demam, kemerahan pada kulit, atau sakit kepala, hentikan pengobatan dan hubungi dokter Anda.
Hati-hati menggunakan Dextromethorphan pada penderita fenilketonuria karena obat ini mengandung aspartam (pemanis buatan).
Dextromethorphan biasanya dikonsumsi tiap 4 hingga 12 jam sekali sesuai kebutuhan. Ikuti instruksi yang tertera dalam kemasan atau label resep dengan saksama.
Dosis dewasa:
Sirup: 10-20 mg tiap 4 jam atau 30 mg tiap 6-8 jam
Permen (lozenges): 5-15 mg tiap 1-4 jam, tidak melebihi 120 mg dalam satu hari
Strip: 30 mg tiap 6-8 jam, tidak melebihi 120 mg dalam satu hari
Dosis anak-anak:
Sirup
Usia 4-6 tahun: 7,5 mg tiap 6-8 jam, tidak melebihi 30 mg per hari
Usia 6-12 tahun: 15 mg tiap 6-8 jam, tidak melebihi 60 mg per hari
Usia > 12 tahun: 10-20 mg tiap 4 jam atau 30 mg tiap 6-8 jam, tidak melebihi 120 mg per hari
Permen (lozenges)
Usia 6-12 tahun: 5-10 mg tiap 1-4 jam, tidak melebihi 60 mg per hari
Usia > 12 tahun: 5-15 mg tiap 1-4 jam, tidak melebihi 120 mg per hari
Strip
Usia 6-12 tahun: 15 mg tiap 6-8 jam, tidak melebihi 60 mg per hari
Usia > 12 tahun: 30 mg tiap 6-8 jam, tidak melebihi 120 mg per hari
Untuk Dextromethorphan berbentuk sirup, gunakan sendok ukur saat mengambil obat agar jumlahnya sesuai dosis. Jangan gunakan sendok makan untuk mengukur jumlah obat.
Dextromethorphan dalam bentuk tablet kunyah dapat dikonsumsi dengan cara dibiarkan meleleh dalam mulut kemudian ditelan. Obat bentuk tablet juga boleh dikonsumsi dengan cara dikunyah lalu ditelan.
Dextromethorphan dalam bentuk strip yang larut dalam mulut hendaknya diletakkan pada lidah dan dibiarkan meleleh di mulut, kemudian ditelan.
Dextromethorphan dalam bentuk permen (lozenges) dikonsumsi dengan cara dihisap di dalam mulut hingga meleleh.
Simpan Dextromethorphan di dalam kontainer yang telah disediakan, tutup dengan rapat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Simpan dalam suhu ruangan dan jauhi dari sumber panas yang berlebihan serta tempat lembap seperti kamar mandi.
Dextromethorphan dilarang dikonsumsi oleh orang yang memiliki hipersensitivitas (reaksi sistem imun berlebihan yang dapat menimbulkan efek buruk) terhadap dextromethorphan.
Efek samping Dextromethorphan dapat berupa:
Sakit kepala
Mabuk
Rasa kantuk
Kelelahan
Mual
Muntah
Nyeri perut
Hubungi dokter Anda apabila muncul kemerahan pada kulit setelah meminum obat.
Meminum obat ini dalam jumlah lebih dari yang seharusnya dapat menimbulkan overdosis. Berikut gejala yang dapat muncul akibat overdosis Dextromethorphan:
Gangguan penglihatan
Detak jantung yang lebih cepat dari normal
Halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak nyata)
Kejang-kejang
Kehilangan kesadaran
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi:
MedlinePlus. Dextromethorphan [Internet]. Bethesda: US National Library of Medicine; 2018 Feb 15 [cited 2021 Jul 1].
RxList. Dextromethorphan [Internet]. New York: RxList; date unknown [cited 2021 Jul 1].
Drugs.com. Dextromethorphan [Internet]. Dallas: Drugs.com; 2021 Feb 22 [cited 2021 Jul 1].
Oh SR, Agrawal S, Sabir S, et al. Dextromethorphan. [Updated 2021 May 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-.
Anda mungkin juga tertarik