Nama Dagang: Dercason, Desomex, Desoximetasone, Dexigen
Desoximetasone adalah obat yang digunakan untuk menangani berbagai masalah kulit seperti kemerahan karena alergi, iritasi kulit, bengkak, dan gatal-gatal.
Golongan : Kortikosteroid
Kategori : Obat keras
Manfaat : Kemerahan karena alergi, iritasi kulit, bengkak, dan gatal-gatal (psoriasis, dermatitis, eksim)
Bentuk : Salep krim, gel, atau cairan yang disemprotkan (spray)
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak
Desoximetasone termasuk dalam golongan obat-obatan yang disebut dengan kortikosteroid. Kortikosteroid bekerja dengan mengaktivasi zat-zat alami yang terdapat dalam kulit untuk mengatasi bengkak, kemerahan, dan gatal-gatal pada kulit.
Sebelum menjalankan pengobatan, informasikan dokter Anda apabila Anda alergi terhadap desoximetasone atau obat golongan kortikosteroid lainnya (contohnya hidrokortison atau prednisone), atau apabila Anda memiliki alergi lainnya.
Informasikan dokter Anda mengenai riwayat medis Anda, terutama apabila Anda memiliki masalah sirkulasi (peredaran) darah atau masalah sistem imun.
Apabila Anda hendak menjalankan operasi atau tindakan medis darurat, informasikan dokter Anda jika Anda sedang menjalankan pengobatan dengan desoximetasone.
Obat ini dapat memperlambat pertumbuhan anak apabila digunakan dalam waktu yang lama, meskipun kejadiannya sangat langka. Temui dokter Anda secara rutin supaya pertumbuhan tinggi badan anak Anda dapat terus dipantau.
Penggunaan obat ini pada wanita hamil perlu mempertimbangkan antara manfaat dan risikonya.
Konsultasikan kepada dokter Anda apabila Anda adalah wanita yang sedang menyusui dan hendak menjalankan pengobatan dengan desoximetasone. Masih belum diketahui apakah obat ini, bila diaplikasikan ke kulit, dapat terserap tubuh dan tercampur bersama ASI sehingga keamanannya bagi bayi masih belum diketahui.
Desoximetasone biasanya diaplikasikan 2 kali sehari. Aplikasikan pada waktu yang sama tiap harinya. Kondisi kulit idealnya akan membaik 4 minggu setelah pemberian obat. Apabila kondisi belum membaik atau justru makin buruk, segera konsultasikan kepada dokter Anda.
Gunakan desoximetasone hanya pada kulit. Jangan gunakan obat ini pada wajah, alat kelamin, atau ketiak, kecuali diinstruksikan langsung oleh dokter Anda. Apabila hendak mengaplikasikan desoximetasone pada area sekitar mata, jangan sampai obat terkena mata karena dapat memperburuk kondisi mata, terutama apabila Anda memiliki glaukoma (suatu jenis kerusakan pada saraf mata karena peningkatan tekanan bola mata). Selain itu, hindari kontak obat dengan hidung atau mulut. Apabila mata, hidung, atau mulut Anda terkena desoximetasone, segera bilas dengan air bersih.
. Sebelum menggunakan obat, cuci dan keringkan tangan dan area kulit yang hendak diberikan obat. Kemudian, oleskan obat dengan tipis pada area yang bermasalah lalu sebarkan obat secara merata dengan lembut. Setelah selesai mengaplikasikan desoximetasone, cuci tangan Anda hingga bersih.
Salep dapat digunakan dua kali sehari atau sejumlah yang diinstruksikan oleh dokter Anda. Jangan menutup area yang telah diobati dengan perban kecuali bila diinstruksikan oleh dokter. Apabila obat ini digunakan pada area popok pada bayi, jangan gunakan popok yang ketat atau popok berbahan plastik.
Desoximetasone yang dikemas dalam bentuk spray mungkin dapat menimbulkan munculnya api. Hindari obat spray dari sumber api dan jangan merokok apabila sedang mengaplikasikan obat ini.
Simpan desoximetasone dalam kemasannya dengan rapat dan hindari dari jangkauan anak-anak. Simpan dalam suhu ruangan dan jauhkan dari sumber panas dan tempat lembab.
Obat ini dilarang digunakan bagiorang yang memiliki hipersensitivitas (reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan) terhadap desoximetasone atau zat-zat yang terkandung dalam desoximetasone.
Efek samping yang mungkin timbul pada penggunaan desoximetasone berupa:
Rasa terbakar
Gatal-gatal
Iritasi
Kulit kering
Beberapa efek samping di atas dapat muncul saat awal pertama kali mengaplikan salep pada kulit. Efek samping ini seharusnya sudah menghilang dalam beberapa hari ketika tubuh sudah beradaptasi terhadap obat ini. Apabila efek samping ini terus berlanjut hingga waktu yang lama atau kondisinya makin buruk, segera konsultasikan kepada dokter Anda.
Segera datang ke dokter Anda apabila Anda mengalami efek samping yang lebih jarang tetapi lebih serius, seperti:
Kulit menipis
Kulit memucat
Muncul jerawat
Pertumbuhan rambut yang tidak wajar
Muncul kerutan
Pada kondisi yang langka, desoximetasone dapat terserap jauh lebih dalam sampai ke lapisan dalam kulit hingga mencapai peredaran darah. Hal ini akan memunculkan efek samping yang serius, yang meliputi:
Kelelahan berlebih
Penurunan berat badan yang tidak wajar
Sakit kepala
Pembengkakan kaki
Rasa haus berlebih
Sering buang air kecil
Masalah penglihatan
Efek samping di atas biasanya cenderung dialami oleh anak-anak serta orang-orang yang menggunakan obat desoximetasone dalam waktu yang lama atau pada area yang terlalu luas pada kulit.
Apabila Anda memiliki alergi terhadap desoximetasone, kemungkinan dapat muncul reaksi alergi seperti kemerahan kulit, gatal-gatal atau bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan), sakit kepala berat, serta sesak napas. Segera hubungi dokter Anda apabila Anda mengalami reaksi alergi.
Tagging (Gejala Umum)
Kulit kemerahan
Gatal
Kulit bengkak
Psoriasis
Dermatitis
Eczema
Iritasi kulit
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi:
WebMD. Desoximetasone topical [Internet]. New York: WebMD; date unknown [cited 2021 Jun 23].
MedlinePlus. Desoximetasone topical [Internet]. Bethesda: US National Library of Medicine; 2018 Feb 15 [cited 2021 Jun 23].
DrugBank. Desoximetasone [Internet]. Alberta: DrugBank; date unknown.
University of Illinois. Desoximetasone, topical cream [Internet]. New York: Healthline; 2017 Feb 7 [cited 2021 Jun 23].
RxList. Desoximetasone generic [Internet]. New York: RxList; 2017 Nov 1 [cited 2021 Jun 23].
Anda mungkin juga tertarik