Amoxicillin

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 02 Jun 2021

Bagikan

Manfaat Amoxicillin

Nama Dagang: Amoxsan/Amoxsan Forte, Amobiotic, Kalmoxilin, Lapimox, Mokbios, Penmox/Penmox Forte, Solpenox

Deskripsi Obat


Amoxicillin merupakan obat antibakteri, atau biasa dikenal dengan sebutan antibiotik, yang termasuk dalam golongan penisilin spektrum luas. 


Golongan : Antibiotik Penisilin

Kategori : Resep

Manfaat : Mengobati berbagai macam infeksi bakteri

Bentuk : Tablet, suntik, kapsul, sirup, sirup kering

Dikonsumsi oleh : Anak-anak, Remaja dan Dewasa


Antibiotik spektrum luas berarti antibiotic yang mampu membunuh bakteri dari beberapa jenis. Penisilin bekerja dengan menghambat pembuatan dinding sel bakteri. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih, otitis media (infeksi saluran pendengaran tengah), radang sinus, infeksi pada mulut, bronkitis (radang bronkus paru), pneumonia yang didapat dari komunitas (uncomplicated community-acquired pneumonia), infeksi bakteri Haemophillus influenza, dan salmonellosis invasif.

Obat ini juga dimanfaatkan sebagai terapi pencegahan endokarditis (radang lapisan dalam jantung), terapi tambahan pada listerial meningitis (radang selaput otak), dan mengatasi bakteri Helicobacter pylori.

Penggunaan


Amoxicillin dikonsumsi melalui mulut (per oral) dengan/tanpa makanan sesuai anjuran dokter—umumnya setiap 8-12 jam. Dosis ditentukan berdasarkan kondisi tubuh dan respons terhadap pengobatan. Obat ini harus diminum sampai habis atau sesuai resep dokter, meskipun gejala yang dialami sudah hilang. Hal ini untuk mencegah infeksi ulang dan resistensi bakteri terhadap antibiotik.

Peringatan


Sebelum menggunakan Amoxicillin, beberapa kondisi berikut perlu diperhatikan dan diberi tahu kepada dokter. 

Kondisi-kondisi tersebut meliputi riwayat alergi khususnya terhadap obat, gangguan ginjal, ruam kemerahan terutama, infeksi sitomegalovirus (CMV), dan leukemia limfositik akut atau kronik. Pada penderita gagal ginjal, takaran atau dosis Amoxicillin harus dikurangi. 

Selain itu, pemakaian Amoxicillin dosis tinggi atau dalam jangka yang lama berpotensi menimbulkan superinfeksi (infeksi tambahan), terutama pada saluran pencernaan. Pemberian cairan yang tepat juga harus dipertahankan pada dosis tinggi. Obat ini tidak boleh diberikan pada bayi baru lahir dan ibu yang alergi terhadap obat-obat golongan penisilin. Keamanan pemakaian pada ibu hamil belum diketahui secara jelas sampai saat ini.  

Selalu hati-hati terhadap kemungkinan terjadinya syok anafilaktik (reaksi alergi hebat yang menyebabkan penurunan tekanan darah mendadak).

Kontraindikasi


Amoxicillin tidak boleh diberikan pada orang yang alergi terhadap obat-obatan golongan penisilin atau golongan beta-laktam.

Efek Samping


Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan Amoxicillin adalah mual, muntah, diare, dan ruam. Segera hentikan penggunaan obat jika menemukan ruam dan konsultasi ke dokter.

Interaksi


Beri tahu seluruh obat dan produk herbal yang sedang dikonsumsi kepada dokter atau apoteker untuk mencegah adanya interaksi yang tidak diinginkan. Produk yang berinteraksi dengan obat ini adalah metotreksat. 

Selain itu, Amoxicillin juga dapat menyebabkan hasil positif palsu pada tes kencing manis menggunakan urin (terutama tipe sulfat tembaga). Obat ini juga dapat memengaruhi beberapa hasil tes laboratorium. Pastikan bahwa dokter dan pemeriksa mengetahui bahwa Anda sedang mengonsumsi Amoxicillin.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.


Baca Juga: Bagaimana Cara Menghindari Infeksi Virus Corona/Covid-19


Referensi :

Pusat Informasi Obat Nasional. Amoxicillin [Internet]. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan; date unknown [cited 2020 Dec].

Amoxicillin [Internet]. US: WebMD; date unknown [cited 2020 Dec].

Bagikan artikel ini