Penyakit

Kejang demam

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 03 Jun 2021

Bagikan

Kejang demam

Kejang demam adalah suatu kondisi ketika anak mengalami gerakan tubuh yang cepat dan tidak terkendali, dapat disertai dengan gangguan kesadaran, dan terjadi pada saat anak mengalami demam.


Kejang demam pada umumnya terjadi saat anak berusia 6 bulan- 5 tahun. Melihat anak yang sedang kejang tentu merupakan hal yang sangat mengerikan, namun orang tua tidak perlu merasa khawatir secara berlebihan karena sebagian besar kasus kejang demam terjadi tanpa adanya penyakit serius yang mendasari.  


Gejala Kejang Demam


Gajala yang dapat muncul ketika anak mengalami kejang demam antara lain adalah:

  • Demam (suhu badan >380C)

  • Tubuh kaku dan atau kelojotan (gerakan kejang) baik pada lengan dan kaki atau seluruh tubuh

  • Hilang kesadaran

Tipe Kejang Demam


Kejang demam terbagi menjadi 2 yaitu:

  • Kejang demam sederhana

kejang demam yang berlangsung singkat, tidak berulang dalam 24 jam (hanya 1x terjadi dalam sehari), berupa gerakan kaku kelojotan seluruh tubuh, dan dapat berhenti dengan sendirinya

  • Kejang demam kompleks

kejang demam yang berlangsung lama, terjadi pada salah satu sisi tubuh, dan berulang lebih dari 1x dalam 24 jam. 

Penyebab kejang demam 


Kejang demam dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain:

  • Infeksi: infeksi yang menyebabkan terjadinya demam dapat mencetuskan sinyal abnormal di otak sehingga menimbulkan kejang. Infeksi virus merupakan infeksi tersering yang menyebabkan terjadinya kejang demam

  • Kejang pasca imunisasi: imunisasi yang menimbulkan demam dapat mencetuskan terjadinya kejang pada anak. Kejang ini disebabkan oleh demam, bukan imunisasinya. Imunisasi yang dapat menyebabkan demam antara lain ialah difteri, tetanus, pertusis, dan MMR (measles-mumps-rubella)


Tatalaksana

Hal-hal yang harus dilakukan oleh orangtua ketika anak kejang antara lain ialah

  1. Ketika anak sedang kejang maka hal utama yang harus dilakukan orang tua adalah tetap tenang dan tidak panik. 

  2. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak seperti sendok atau kapas atau kain untuk mencegah agar lidah tidak tergigit. Hal ini dapat berbahaya karena dapat menyebabkan jalan napas tersumbat sehingga anak dapat mengalami henti napas. 

  3. Bila anak tidak sadar segera posisikan tubuh anak terlentang dengan kepala miring dan bersihkan lendir atau muntahan dari mulut dan hidung anak 

  4. Longgarkan pakaian di area leher agar tidak mencekik ketika kejang kembali terjadi

  5. Catat lama waktu kejang, berapa kali kejang, dan suhu tubuh anak ketika kejang

  6. Berikan obat anti kejang melalui dubur anak untuk menghentikan kejang, namun jika kejang telah berhenti obat tidak perlu diberikan

  7. Bawa segera ke dokter jika kejang tidak berhenti selama >5 menit.  


Setelah kejang berhenti atau ketika kejang berlangsung lama (>5 menit) segera bawa anak ke dokter untuk mencari tahu penyebab terjadinya demam. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lab yang diperlukan untuk mengetahui adanya infeksi yang dapat menyebabkan demam.


Dokter akan memberikan obat penurun panas dan obat anti kejang jika memang diperlukan. Jika penyebab demam sudah diketahui dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai sehingga anak tidak mengalami demam, dan kejang tidak kembali muncul. 


Baca Juga: Cara Menghadapi Kejang pada Anak


Referensi :


1.Mayo Clinic. Febrile seizure. Diunduh dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/febrile-seizure/symptoms-causes/syc-20372522#:~:text=A%20febrile%20seizure%20is%20a,can%20seem%20like%20an%20 eternity. Diakses tanggal 1 Desember 2020

2. IDAI. Konsensus penatalaksanaan kejang demam. Jakarta; 2006

Bagikan artikel ini