Nama Dagang: Olandoz, Onzapin, Remital, Zyprexa
Olanzapin merupakan obat golongan antipsikotik atipikal. Olanzapin digunakan untuk mengontrol gejala-gejala skizofrenia serta mencegah kekambuhan kelainan bipolar. Obat ini bekerja dengan cara mengubah aktivitas zat kimia tertentu di dalam otak. Olanzapin tersedia dalam bentuk yang bisa langsung dikonsumsi per oral seperti tablet salut selaput dan tablet dispersible. Terdapat pula olanzapine berbentuk serbuk injeksi yang dimasukkan ke tubuh dengan cara disuntik.
Golongan : Antipsikotik atipikal
Kategori : Obat keras
Manfaat : Mengontrol gejala-gejala skizofrenia, mencegah kambuhnya kelainan bipolar
Bentuk : Tablet salut selaput, tablet dispersible, serbuk injeksi
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak berusia >13 tahun
Pasien lansia yang mengalami demensia (gangguan di otak yang memengaruhi kemampuan mengingat, berpikir, berkomunikasi, dan melakukan aktivitas sehari-hari) berisiko lebih tinggi mengalami stroke serta kematian jika mengonsumsi olanzapin. Jangan menggunakan olanzapin untuk mengatasi perubahan perilaku pada lansia akibat demensia.
Olanzapin harus digunakan secara hati-hati pada orang yang mengalami kondisi-kondisi medis berikut.
hipertrofi/pembesaran prostat
ileus paralitik,
diabetes melitus (penyakit kencing manis),
kadar sel darah putih (leukosit dan netrofil) rendah,
penurunan fungsi sumsum tulang,
parkinson,
gangguan fungsi hati,
gangguan fungsi ginjal,
gangguan jantung dan peredaran darah: riwayat serangan jantung, angina, tekanan darah rendah yang parah, laju detak jantung rendah, riwayat operasi jantung yang baru dilakukan.
Belum terdapat data yang cukup mengenai keamanan penggunaan olanzapin pada wanita hamil atau menyusui. Oleh karena itu, wanita hamil maupun menyusui hanya boleh menggunakan olanzapin jika manfaat yang didapatkan memang lebih besar dibanding risiko yang mungkin muncul. Wanita hamil atau menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Jika Anda mengalami kehamilan saat sedang mengonsumsi olanzapin, segera hubungi dokter
Oral (berbentuk tablet)
Skizofrenia: Dosis awal 10 mg, 1 kali sehari. Dosis disesuaikan dengan respons tiap interval minimal 24 jam, dengan rentang dosis 5-20 mg per hari
Episode mania atau campuran dari gangguan bipolar: Dosis awal 10 atau 15 mg per hari sebagai monoterapi atau 10 mg per hari sebagai terapi kombinasi. Dosis bisa dinaikkan atau diturunkan sebanyak 5 mg tiap interval minimal 24 jam, dengan rentang dosis 5-20 mg per hari
Injeksi intramuskular
Kontrol agitasi dan gangguan perilaku pada skizofrenia atau mania: Dosis awal 5-10 mg, diikuti dengan tambahan 5-10 mg setelah 2 jam jika diperlukan. Maksimal suntikan yang diberikan tiap 24 jam adalah 3 suntikan.
Gunakan ofloksasin sesuai dengan jumlah dosis yang diberikan oleh dokter secara teratur. Jangan mengonsumsi obat ini lebih sering dari yang seharusnya atau menambah dosis tanpa arahan dari dokter.
Olanzapin bisa dikonsumsi bersamaan dengan waktu makan maupun tanpa makanan. Cara menggunakan olanzapine bergantung pada bentuk obat yang diberikan
Tablet salut selaput: Telan tablet, kemudian iringi dengan konsumsi air secukupnya.
Tablet dispersible: Letakkan tablet di dalam mulut. Tablet tersebut akan terlarut dengan cepat. Telan tablet yang telah larut di mulut.
Tablet dispersible juga bisa dilarutkan dengan segelas air. Jika Anda memilih cara ini untuk mengonsumsi olanzapin, segera minum air yang telah dicampurkan dengan olanzapine setelah tablet terlarut sempurna dalam air tersebut.
Injeksi intramuskular: Obat dalam bentuk ini harus diberikan oleh tenaga medis yang kompeten. Jangan menggunakan obat ini dengan sembarangan tanpa pengawasan dokter/tenaga medis
Letakkan obat di tempat yang kering pada suhu ruangan maksimal 25oC. Jangan letakkan obat di tempat yang lembap. Lindungi obat dari paparan cahaya langsung dan panas yang berlebihan. Jangan menyimpan obat ini di dalam kulkas atau membekukannya. Simpan obat di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak. Pastikan kemasan obat tetap rapat saat penyimpanan. Buang obat yang telah kedaluwarsa atau tidak dibutuhkan lagi.
Olanzapin tidak boleh diberikan pada orang yang memiliki reaksi alergi terhadap olanzapin. Obat ini juga tidak boleh diberikan untuk orang yang mengalami kondisi-kondisi medis, seperti:
glaukoma sudut sempit,
serangan jantung,
angina tak stabil,
tekanan darah rendah yang parah,
penyakit simpul sinus.
Efek samping yang dapat timbul setelah penggunaan olanzapine, yaitu:
pusing
mengantuk
peningkatan nafsu makan dan berat badan
mulut kering
konstipasi
rasa tidak nyaman di perut
sulit buang air kecil
Untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan, gunakanlah obat sesuai dengan dosis dan petunjuk dari dokter. Segera komunikasikan dengan dokter jika Anda mengalami efek samping yang berat atau mengganggu aktivitas setelah menggunakan obat ini.
Tagging (Gejala Umum)
Skizofrenia
Gangguan pikiran
Emosi tidak stabil
Gangguan bipolar
Mania
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Olanzapine. MIMS. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/olanzapine?mtype=generic
Zyprexa (olanzapine) tablet. FDA. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/020592s062021086s040021253s048lbl.pdf
Olanzapin. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Available from: http://pionas.pom.go.id/monografi/olanzapin