Obat

Modafinil

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 08 Jan 2022

Bagikan

Modafinil

Nama Dagang: Modalert, Provigil

 

Modafinil adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa kantuk berlebihan di pagi hingga siang hari. Kantuk berlebihan yang diatasi dengan modafinil biasanya terjadi akibat narkolepsi, shift work sleep disorder serta obstructive sleep apnea. Meskipun demikian, modafinil tidak berfungsi untuk menyembuhkan gangguan-gangguan tidur tersebut. Modafinil bekerja dengan memengaruhi senyawa-senyawa kimia di sistem saraf pusat yang berkaitan dengan rasa kantuk.

 

Golongan : Stimulan sistem saraf pusat

Kategori : Obat keras

Manfaat : Mengatasi rasa kantuk berlebihan pada narkolepsi, shift work sleep disorder serta obstructive sleep apnea.

Bentuk : Tablet

Dikonsumsi oleh : Dewasa

Peringatan

Modafinil merupakan obat yang penggunaannya diatur dengan ketat karena rawan disalahgunakan. Modafinil termasuk dalam salah satu obat yang dilarang penggunaannya pada atlet yang sedang berkompetisi. Obat ini juga bisa menyebabkan ketergantungan. Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah menyalahgunakan atau mengalami kecanduan terhadap alkohol atau obat-obatan lainnya. Jangan pernah memberikan modafinil kepada orang lain meskipun orang tersebut memiliki gejala atau kondisi yang serupa dengan Anda.

Belum terdapat data yang cukup mengenai keamanan modafinil pada ibu hamil dan menyusui. Oleh karena itu, modafinil tidak direkomendasikan untuk diberikan pada ibu hamil dan menyusui. Apabila memang diperlukan, pemberian modafinil harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan risiko serta manfaatnya. Jika kehamilan terjadi selama Anda masih mengonsumsi modafinil, segera hubungi dokter untuk konsultasi lebih lanjut.

Modafinil memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan banyak jenis obat. Sampaikan kepada dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi. Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan modafinil, antara lain:

  • Obat kombinasi antihepasiviral

  • Obat kombinasi antiretroviral

  • Klaritromisin

  • Siklosporin

  • Turunan estrogen, misalnya pil kontrasepsi oral

  • Obat-obatan opioid, misalnya kodein, fentanil, hidrokodon

  • Rifampin

  • Ketokonazol

  • Itrakonazol

  • Ritonavir

Dokter akan menyesuaikan dosis modafinil atau obat lainnya yang sedang Anda konsumsi untuk memastikan Anda memperoleh hasil pengobatan yang paling efektif.

Dosis dan Aturan Pakai

Dosis modafinil yang direkomendasikan adalah 200 mg, sekali sehari. Penyesuaian dosis perlu dilakukan dalam keadaan tertentu.

  • Gangguan hati berat: dosis modafinil harus dikurangi menjadi setengah dari dosis yang direkomendasikan pada orang dengan fungsi hati normal.

  • Lansia: dosis modafinil harus dikurangi karena proses penuaan dapat menurunkan laju pengeluaran sisa-sisa obat dari dalam tubuh.

Dosis yang tepat untuk tiap kondisi dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi modafinil.

Cara Menggunakan Obat

Tablet modafinil umumnya dikonsumsi hanya satu kali sehari dengan cara ditelan. Modafinil dapat dikonsumsi dengan maupun tanpa diiringi dengan makanan. Untuk pasien dengan narkolepsi dan obstructive sleep disorder, modafinil dikonsumsi di pagi hari. Untuk pasien dengan shift work sleep disorder, modafinil dikonsumsi kira-kira 1 jam sebelum beraktivitas. Jangan mengonsumsi modafinil terlalu dekat dengan jam tidur.

Jika Anda terlewat mengonsumsi satu dosis, tunggu hingga waktu untuk mengonsumsi dosis selanjutnya. Konsumsi obat kembali dengan dosis yang normal, tidak perlu menggandakan dosis. 

Cara Penyimpanan

Letakkan obat di tempat yang kering pada suhu ruangan maksimal 25oC, jangan letakkan obat di tempat yang lembap. Lindungi obat dari paparan cahaya langsung dan panas yang berlebihan. Simpan obat di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak. Pastikan kemasan obat tetap rapat saat penyimpanan. Buang obat yang telah kedaluwarsa atau tidak dibutuhkan lagi.

Kontraindikasi

Modafinil tidak boleh diberikan pada orang dengan alergi/hipersensitivitas terhadap modafinil. Tidak ada kontraindikasi absolut dalam mengonsumsi modafinil. Namun, pemberian modafinil harus dipertimbangkan pada beberapa keadaan medis, seperti:

  • Penyakit kardiovaskular: Modafinil tidak direkomendasikan untuk pasien dengan pembesaran jantung kiri. Pemberian pada pasien tekanan darah tinggi tidak terkontrol, angina tidak stabil, dan riwayat serangan jantung.

  • Gangguan hati

  • Gangguan ginjal

  • Gangguan mental: Modafinil harus diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat psikosis atau mania. Selama pemberian modafinil, orang dengan gangguan mental harus diawasi untuk halusinasi, delusi, mania, agresi, dan pikiran bunuh diri. Segera konsultasikan ke dokter jika tanda-tanda tersebut muncul.

  • Kehamilan

Efek Samping

Efek samping yang paling umum diakibatkan oleh modafinil adalah sakit kepala, mual, gugup, hidung tersumbat, diare, nyeri punggung, kecemasan, gangguan tidur, dan rasa tidak nyaman di perut. 

Modafinil juga bisa menyebabkan beberapa efek samping serius, seperti:

  • Gejala mental/psikiatri, seperti depresi, kecemasan, halusinasi, mania, pikiran bunuh diri.

  • Nyeri dada

Untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan, konsumsilah obat sesuai dengan dosis dan petunjuk dari dokter. Segera komunikasikan dengan dokter jika Anda mengalami efek samping yang buruk setelah mengonsumsi modafinil. 

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Tag :
Referensi
  • Provigil (modafinil). US FDA. 
  • Greenblatt K, Adams N. Modafinil. StatPearls [Internet]. 
  • Modafinil. MedlinePlus.
Bagikan artikel ini