Nama Dagang: 3TC-HBV, Heplav
Lamivudine adalah obat yang termasuk ke dalam golongan antiretroviral (ARV). Obat ini bekerja menghambat aktivitas enzim reverse transcriptase yang berperan dalam perkembangan virus Lamivudin digunakan dalam pengobatan infeksi virus HIV dan hepatitis B kronik.
Golongan : Obat antivirus
Kategori : Obat Resep
Manfaat : Mengatasi infeksi virus hepatitis B dan HIV
Bentuk : Tablet
Dikonsumsi oleh : Anak-anak dan Dewasa
Lamivudin tersedia dalam bentuk obat minum yang biasanya dikombinasikan dengan obat ARV lain dalam terapi HIV atau dapat menjadi obat tunggal (nama dagang Duviral, Heplav, dan Hiviral) dalam terapi hepatitis B kronik.
Lamivudin digunakan dengan dosis 150 mg dua kali sehari untuk HIV, sedangkan untuk hepatitis B kronik 100 mg satu kali sehari.
Beritahu dokter Anda bila terdapat riwayat perbesaran hati, hepatitis, dan penyakit hati lainnya. Pemberian lamivudin pada anak dengan riwayat atau risiko peradangan pankreas perlu mendapatkan perhatian khusus.
Lamivudin tergolong dalam kategori C dalam klasifikasi obat untuk kehamilan dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Oleh karena itu, penggunaan lamivudin selama kehamilan harus mempertimbangkan dampak pada janin dan hanya digunakan bila benar-benar diperlukan.
Penggunaan lamivudin sebagai terapi penyakit perlu mengikuti panduan dokter secara teratur. Penghentian pengobatan lamivudin pada kasus hepatitis B dapat menyebabkan hepatitis B kembali aktif. Penggunaan obat ini yang dikombinasikan dengan ARV lain juga dapat menyebabkan sindrom rekonstitusi imun.
Lamivudin tidak disarankan untuk digunakan pada pasien dengan alergi terhadap lamivudin. Selain itu, ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan obat ini.
Penggunaan lamivudin dapat menimbulkan berbagai efek samping, mulai dari yang cukup umum hingga lebih jarang ditemui. Efek samping yang umum (>10%) antara lain:
Batuk
Diare
Lelah dan merasa sakit
Nyeri kepala dan nyeri tulang-otot
Mual muntah
Pankreatitis (jarang, bila terjadi hentikan pengobatan)
Neuropati perifer
Efek samping yang lebih jarang ditemui (1-10%) antara lain:
Nyeri dan kram perut
Penurunan nafsu makan
Nyeri sendi
Pusing
Depresi
Insomnia
Ruam-ruam dan trombositopenia
Dispepsia
Menggigil
Efek samping lamivudin yang cukup fatal adalah terjadinya asidosis laktat dan perbesaran hati dengan perlemakan hati. Selalu konsultasikan ke dokter Anda apabila memiliki gejala yang mengarah ke efek samping lamivudin agar dapat ditangani dengan tepat.
Pasien yang menjalani terapi dengan lamivudin memerlukan pemantauan rutin terhadap parameter-parameter berikut:
Enzim amilase, bilirubin, dan enzim hati setiap 3 bulan
Parameter darah
Kadar CD4, viral load HIV, dan DNA HBV sesuai dengan penyakit yang dialami
Tanda dan gejala peradangan pankreas dan hati
Antibodi anti-HIV
Setelah terapi dihentikan, pemantauan terhadap parameter fungsi hati tetap perlu dilakukan hingga beberapa bulan setelahnya.
Referensi:
Lamivudine. MIMS Indonesia. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ lamivudin?mtype=generic
Lamivudine (Rx). Medscape. Available from: https://reference.medscape.com/drug/epivir-hbv- lamivudin-342621
Lamivudine Pregnancy and Breastfeeding Warnings. Drugs.com. available from: https://www.drugs.com/pregnancy/ lamivudin.html
Lamivudin. Pusat Informasi Obat Nasional BPOM. Tersedia di : http://pionas.pom.go.id/monografi/lamivudin