Nama Dagang: Formyco Cream, Nizoral Cream, Solinfec Cream, dan Tokasid Cream
Ketoconazole merupakan obat antijamur yang termasuk dalam golongan azol. Obat ini berfungsi mengobati penyakit akibat infeksi jamur dengan cara menghambat pertumbuhan jamur.
Golongan : Antijamur
Kategori : Obat resep dan bebas
Manfaat : Mengurangi infeksi jamur
Bentuk : Krim, tablet, shampoo
Dikonsumsi oleh : Anak-anak diatas 2 tahun dan Dewasa
Beberapa jenis ketombe, panu, kutu air, kandidiasis vagina, hingga infeksi jamur sistemik seperti histoplasmosis dapat diatasi dengan pemberian Ketoconazole.
Ketoconazole memiliki banyak nama dagang, di antaranya Dandruffin, Kanazol, Ketoconazolee, dan Profungal.
Terdapat beragam sediaan Ketoconazole dikarenakan indikasi pemakaiannya yang luas, mulai dari sediaan obat telan (tablet), obat luar (krim), hingga sampo.
diberikan pada infeksi jamur sistemik (terjadi pada organ-organ tubuh). Konsumsilah sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter, umumnya diminum sekali dalam sehari setelah makan untuk menghindari munculnya rasa tidak nyaman pada perut.
Jadwalkan konsumsi Ketoconazole tablet dengan waktu yang sama untuk menjaga kadar obat dalam tubuh sehingga meningkatkan efektivitasnya. Apabila ingin mengonsumsi antasida, sebaiknya berikan jeda 2 jam sebelum atau 1 jam setelah konsumsi Ketoconazole karena dapat mengganggu penyerapan obat.
Ketoconazole dalam bentuk krim hanya boleh digunakan pada kulit. Hindari penggunaan pada mata, hidung, mulut, atau kulit yang mengalami luka. Sebelum menggunakan, bersihkan dan keringkan kulit terlebih dahulu.
Oleskan krim secukupnya pada kulit yang terinfeksi dan daerah sekitarnya. Cuci tangan setelah mengaplikasikan krim dan jangan menutup atau membalut area tersebut kecuali jika diarahkan dokter.
busakan sampo dan ratakan pada seluruh bagian rambut dan kulit kepala. Tunggu selama 5 menit sebelum membilas. Jika tidak sengaja terkena mata, segera bilas menggunakan air bersih.
Ketoconazole, baik tablet, krim, maupun sampo, harus digunakan sesuai dengan waktu dan dosis yang dianjurkan dokter. Penghentian penggunaan Ketoconazole sebelum waktu yang ditentukan, meskipun gejala sudah hilang, dapat menyebabkan kambuhnya infeksi jamur.
Penggunaan obat luar Ketoconazole (krim/sampo) dapat menimbulkan efek samping berupa rasa tersengat, pembengkakan, iritasi, atau kemerahan. Sementara itu, obat telan Ketoconazole dapat menimbulkan mual dan muntah.
Meskipun jarang, Ketoconazole juga dapat menimbulkan efek samping serius seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, perubahan mental atau perasaan, gangguan fungsi kelenjar adrenal, dan berkurangnya produksi testosteron yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi seksual, terutama pada penggunaan dosis tinggi.
Segera pergi ke dokter apabila timbul gejala berat ataupun gejala ringan yang muncul secara terus-menerus.
Sebelum menggunakan Ketoconazole, beri tahu dokter mengenai kondisi kesehatan Anda seperti riwayat alergi, riwayat kesehatan (terutama riwayat gangguan organ hati, kelenjar adrenal, penurunan produksi asam lambung, dan gangguan irama jantung), obat-obatan yang sedang dikonsumsi, dan apakah Anda sedang hamil atau menyusui.
Apabila Anda memiliki riwayat alergi obat-obatan antijamur golongan azol seperti itrakonazol dan flukonazol, sebaiknya hindari penggunaan Ketoconazole. Ketoconazole dapat menyebabkan gangguan hati sehingga sebaiknya hindari konsumsi alkohol selama mengonsumsi Ketoconazole. Selain itu, obat ini hanya boleh dikonsumsi pada kondisi hamil jika sangat dibutuhkan.
Referensi:
Ketoconazole cream [internet]. WebMD; [cited 2020 Nov 25]. Available from: https://www.webmd.com/drugs/2/drug-75147-1052/ketoconazole-topical/ketoconazole-cream-topical/details
Ketoconazole [internet]. WebMD; [cited 2020 Nov 25]. Available from: https://www.webmd.com/drugs/2/drug-11593/ketoconazole-oral/details
Ketoconazole [internet]. BPOM RI; [cited 2020 Nov 25]. Available from: http://pionas.pom.go.id/monografi/Ketoconazole