Nama Dagang: Hyloquin dan Sanloquin
Hydroxychloroquine adalah obat yang digunakan untuk mengobati malaria. Penyakit malaria disebabkan oleh infeksi parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Golongan : Antimalaria
Kategori : Obat Resep
Manfaat : Mengobari malaria dan meringankan gejala dari lupus,
arthritis atau rheumatoid
Bentuk : Tablet
Dikonsumsi oleh : Anak-anak dan Dewasa
Pasien malaria akan mengeluhkan gejala demam yang tinggi yang diselingi dengan periode suhu tubuh menurun. Cara kerja Hydroxychloroquine adalah dengan membunuh parasit penyebab malaria yang telah masuk dan menginfeksi sel darah merah. Namun, tidak semua malaria dapat diobati dengan Hydroxychloroquine.
Di Indonesia, obat golongan klorokuin dijadikan obat pilihan pertama untuk malaria yang disebabkan oleh infeksi Plasmodium vivax, Plasmodium malaria, dan Plasmodium ovale. Sebagai obat antimalaria, Hydroxychloroquine dikombinasikan bersama obat lain untuk membunuh semua parasit dengan efektif.
Selain untuk mengobati malaria, Hydroxychloroquine juga digunakan untuk mengobati penyakit autoimun (sistem imun menyerang sel tubuh yang sehat), seperti lupus eritematosus sistemik dan artritis rheumatoid. Cara kerja Hydroxychloroquine dalam pengobatan penyakit autoimun adalah dengan mengurangi aktivitas sistem imun agar tidak menyerang sel tubuh yang sehat sehingga gejala akan berkurang.
Bentuk sediaan obat Hydroxychloroquine yang tersedia adalah tablet yang diminum secara oral. Hydroxychloroquine sebaiknya selalu diminum bersamaan dengan makanan agar menghindari sakit maag.
Pasien disarankan agar meminum obat pada waktu yang sama agar tidak lupa dan mendapatkan hasil yang maksimal. Jika sempat lupa minum obat, segera minum obat jika belum berganti hari atau masih jauh waktunya dari dosis selanjutnya. Namun, jika sudah dekat dengan dosis selanjutnya, abaikan dan tetap hanya minum dosis berikutnya. Berikut dosis yang direkomendasikan untuk pengobatan dengan Hydroxychloroquine:
Malaria akibat infeksi Plasmodium vivax dan P. ovale: Untuk pasien dewasa, dosis awalnya 800 mg, dilanjutkan dengan 400 mg selang 6-8 jam. Untuk 2 hari selanjutnya, minum 400 mg setiap harinya.
Penyakit lupus dan artritis reumatoid: Untuk pasien dewasa, dosis awalnya 400 mg, dilanjutkan dengan 200-400 mg setiap harinya.
Efek samping dari Hydroxychloroquine beragam, meliputi sakit kepala, pusing, hilang napsu makan, mual muntah, nyeri perut, dan ruam pada kulit. Pada mata dan penglihatan, Hydroxychloroquine dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan penurunan adaptasi pada kondisi gelap. Selain itu, obat ini juga dapat mempengaruhi irama jantung. Pada telinga, efek samping obat ini adalah telinga berdenging dan gangguan pendengaran. Obat ini juga dapat menyebabkan kelemahan otot serta memengaruhi sistem saraf sehingga dapat menyebabkan kejang dan kehilangan kesadaran. Segera konsultasikan ke dokter apabila pasien mengalami efek samping tersebut saat mengonsumsi hidroksiklorkuin.
Dokter akan menyarankan pasien yang rutin mengonsumsi Hydroxychloroquine untuk memeriksa mata secara rutin karena salah satu efek sampingnya adalah gangguan penglihatan. Jika pasien hamil, segera hentikan pengobatan Hydroxychloroquine dan konsultasikan ke dokter. Simpan obat ini dengan aman dan terhindar dari jangkauan anak-anak, khususnya yang berusia di bawah 6 tahun karena berisiko mengalami overdosis jika tidak sengaja meminum obat ini. Jangan meminum obat ini untuk mengobati penyakit COVID-19 karena belum ada bukti ilmiah yang menunjang dan penggunaannya memerlukan pengawasan dokter yang ketat di rumah sakit.
Referensi:
Informatorium obat nasional Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan; Desember 2014.
Hydroxychloroquine [Internet]. Bethesda: American Society of Health-System Pharmacists; 2020 Oct 15 [cited on 2020 Nov 23].
Hydroxychloroquine [Internet]. MIMS; 2020 [cited on 2020 Nov 23]. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/hydroxychloroquine?mtype=generic