Fitomenadion

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 03 Jun 2021

Bagikan

Fitomenadion


Fitomenadion merupakan bentuk sintetis dari vitamin K1. Suplementasi fitomenadion digunakan dalam upaya mencegah atau mengobati berbagai penyakit dan komplikasi yang ditimbulkan sebagai akibat dari kurangnya faktor pembekuan darah yang diproduksi oleh tubuh, yaitu sekumpulan protein yang berperan dalam menghentikan perdarahan. 


Golongan : Vitamin

Kategori : Obat resep dan bebas

Bentuk : Injeksi, Tablet

Dikonsumsi oleh : Orang Dewasa

Fitomenadion bekerja dengan memicu pembentukan faktor-faktor tersebut di dalam hati. Fitomenadion yang telah diserap akan disimpan dalam waktu singkat di hati dan di jaringan lemak tubuh lalu dibuang melalui urin dan tinja. Kadar vitamin K yang rendah dapat disebabkan oleh obat-obatan seperti warfarin serta beberapa keadaan medis seperti obstruksi saluran empedu.


Dosis yang diberikan adalah sebanyak 2,5-25 mg dalam bentuk tablet. Apabila diberikan dalam bentuk suntik, fitomenadion diberikan dengan dosis 5-10 mg bersama produk darah konsentrat kompleks protrombin atau fresh frozen plasma. Fitomenadion juga dapat diberikan secara infus dengan dosis yang bergantung pada nilai INR yang menunjukkan kondisi fungsi pembekuan darah yang diperoleh melalui pemeriksaan darah. Pada bayi baru lahir, fitomenadion diberikan dengan dosis 1 mg secara suntik. Apabila sedang mengonsumsi obat warfarin, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi fitomenadion karena fitomenadion dapat menurunkan efektivitas warfarin sampai dua minggu.     

Efek Samping


Suplementasi fitomenadion ditemukan dapat menyebabkan beberapa efek samping pada berbagai sistem organ yang berbeda. Efek samping yang dapat disebabkan oleh suplementasi fitomenadion meliputi sesak, gangguan perasa lidah, iritasi, peradangan pembuluh darah, bercak kemerahan pada kulit, pusing, keringat berlebih, tekanan darah rendah, kebiruan pada ujung jari, dan pada kasus langka dapat menyebabkan reaksi alergi. Namun, efek-efek samping tersebut secara umum sangat jarang terjadi dan manfaat yang didapatkan jauh lebih besar dibandingkan risiko efek sampingnya apabila memang diperlukan untuk dikonsumsi. 

Tindak Pencegahan

Pasien dengan riwayat operasi katup jantung, gangguan hati, hamil atau sedang menyusui, serta lansia dan anak-anak harus berhati-hati dalam mengonsumsi fitomenadion. Pastikan untuk memberitahu kepada dokter riwayat alergi apapun, baik alergi fitomenadion ataupun alergi lainnya, sebelum mengonsumsi fitomenadion. Riwayat alergi selain riwayat alergi fitomenadion harus diberitahukan juga ke dokter karena pada suplemen terdapat bahan penyusun lainnya yang mungkin saja dapat menyebabkan reaksi alergi. Beritahukan juga kepada dokter apabila memiliki riwayat gangguan darah, gangguan hati, riwayat kuning, dan riwayat gangguan pada saluran empedu seperti batu empedu, sumbatan saluran empedu, dan saluran abnormal pada empedu (fistula bilier). Pasien yang sedang hamil tidak boleh mengonsumsi fitomenadion tanpa ada peresepan yang jelas dari dokter. Walaupun fitomenadion dapat ditemukan pada ASI, bayi yang sedang menyusui dari ibu yang mengonsumsi fitomenadion umumnya tidak akan mendapatkan efek samping yang berarti. Beritahukan juga ke dokter obat-obatan apa saja yang sedang aktif di konsumsi.


Referensi :

1. Phytonadione (Vitamin K1) Oral : Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing - WebMD [Internet]. [cited 2020 Nov 28]. Available from: https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8518/phytonadione-vitamin-k1-oral/details 

2. Phytomenadione: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia [Internet]. [cited 2020 Nov 28]. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/phytomenadione?mtype=generic 

3. Phytomenadione Drug Information, Professional [Internet]. Drugs.com. [cited 2020 Nov 28]. Available from: https://www.drugs.com/mmx/phytomenadione.html

Bagikan artikel ini