Etinilestradiol merupakan obat estrogen buatan atau sintetis yang digunakan untuk mengatasi keluhan yang disebabkan oleh kondisi kekurangan hormon estrogen, seperti pencegahan keropos tulang atau osteoporosis, pengobatan serta gangguan menstruasi. Di samping itu, obat ini juga merupakan salah satu komponen dalam obat kontrasepsi oral kombinasi yang sudah umum digunakan sehari-hari. Selain itu, etinilestradiol kadang digunakan untuk mengobati penyakit pelebaran pembuluh darah yang diturunkan secara genetik berupa hereditary hemorrhagic telangiectasia.. Namun, hal ini belum memiliki bukti yang cukup sehingga membutuhkan supervisi dan konsultasi khusus bersama dokter.
Sebelum menggunakan obat ini, sampaikan kepada dokter apabila sedang menderita atau mempunyai riwayat penyakit gangguan hati, perdarahan vagina, kanker payudara, sakit kepala sebelah atau migrain, penggumpalan darah pada kaki atau paru-paru, kencing manis atau diabetes, dan penyakit jantung.
Beri tahu dokter seluruh obat lain yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen, vitamin, dan obat herbal lainnya. Jika mengalami tanda-tanda alergi seperti ruam, gatal, gangguan bernafas, segera cari bantuan dokter.
Saat mengkonsumsi estradiol, ikuti anjuran dari dokter dan baca keterangan pada obat. Jika diresepkan tablet yang diminum melalui mulut, telan tablet dengan air. Jangan menghancurkan tablet atau mengunyah sebelum ditelan. Tablet dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Jika diresepkan dalam bentuk tablet vagina/krim untuk kelainan di vagina, sebelum penggunaan harus mencuci tangan terlebih dahulu. Hindari krim dari mata.
Agar mencapai hasil pengobatan maksimal, penggunaan etinilestradiol sebaiknya dilakukan di waktu yang sama tiap hari. Jika lupa, langsung gunakan/konsumsi saat ingat jika jeda dengan jadwal penggunaan berikutnya tidak terlalu dekat. Jika dekat, abaikan dan jangan sampai menenggak dosis ganda.
Selain itu, jangan menghentikan pengobatan, mengurangi dosis, atau menambah dosis tanpa anjuran dokter.
Adapun beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan estradiol adalah:
Depresi dan gelisah;
Perubahan berat badan;
Hipertensi (tekanan darah tinggi);
Sakit kepala, pingsan;
Amenorrhea (tidak menstruasi);
Payudara membesar dan sensitif terhadap sentuhan;
Keputihan, rasa tidak nyaman pada vagina;
Perut kembung, kram perut;
Mual, muntah;
Mulut kering;
Perdarahan;
Ejakulasi tertunda;
Influenza;
Bengkak kedua tungkai;
Bintik-bintik pada kulit;
Iritasi pada kulit yang diaplikasikan etinilestradiol.
Beberapa interaksi dengan obat lain dapat mengubah efek etinilestradiol. Penggunaan karbamazepin, fenobarbital, ataupun rifampisin dapat mengurangi efektivitas etinilestradiol jika dikonsumsi bersamaan. Selain itu, etinilestradiol dapat meningkatkan efek kerja dari obat-obatan golongan kortikosteroid, seperti hidrokortison dan prednisolon.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar informasi kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi
Etinilestradiol [Internet]. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI; date unknown [cited 2020 Nov].
Willy T. Estradiol [Internet]. Jakarta: Alodokter; 2018 Jul [cited 2020 Nov].