Obat

Diclofenac

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 26 Nov 2021

Bagikan

Diclofenac

Nama Dagang: Flamar, Exaflam, Voltaren, Megatic (Emulgel), Noncort (tetes mata)

 

Diclofenac merupakan salah satu obat pereda nyeri. Obat ini dipercaya efektif meredakan nyeri kepala sebelah (migren), nyeri otot, nyeri punggung, nyeri menstruasi, nyeri sendi rematik (artritis reumatoid), nyeri bola mata hingga nyeri pascaoperasi.

 

Obat yang umum dikonsumsi dalam bentuk tablet ini dapat diminum 2-3 kali sehari. Meskipun terdapat banyak merek dagang yang beredar di pasaran, umumnya obat-obat tersebut memiliki potensi antinyeri yang kurang lebih sama. diclofenac dalam bentuk gel dapat diusap pada area yang sakit sebanyak 2-4 kali sehari. diclofenac tetes mata biasanya dapat diteteskan ke mata yang sakit maksimal 4 kali sehari.



Golongan : Obat Anti inflamasi non-steroid (OAINS)

Kategori : Obat keras

Manfaat : Migren, nyeri otot, nyeri punggung, nyeri menstruasi, nyeri sendi, nyeri bola mata, nyeri pasca operasi.

Bentuk : Tablet, Emulgel, Tetes Mata 

Dikonsumsi oleh : Anak-anak, dewasa

Peringatan

. Penggunaan diclofenac harus dikonsultasikan terlebih dahulu pada anak-anak, ibu hamil trimeser awal, ibu menyusui, lansia, atau bila anda memiliki penyakit ginjal, hati, ataupun jantung.Hati-hati juga menggunakan diclofenac pada penderita penyakit lambung karena obat ini dapat mengiritasi saluran cerna.

.

 

Dosis dan Aturan Pakai

Berdasarkan sediaan obatnya, dosis diclofenac yang baisa digunakan antara lain : 

  1. diclofenac tablet 

Untuk dosis awal, obat bisa diberikan 1 tablet per hari (berisi 50mg diclofenac). Obat masih dapatdiberikan dengan dosis hingga150mg dan dikonsumsi 1-3 kali sehari tergantung kondisi yang dialami.

 

  1. diclofenac injeksi

diclofenac dapat diberikan melalui injeksi ke otot sebanyak 75mg, sekali sehari. Pemberian melalui infus juga dapat diberikan, biasanyauntuk mengurangi nyeri pascaoperasi, dengan dosis75 mg. Pemberian obat melalui infus dilakukan dalam waktu 30 - 120 menit. 

 

  1. diclofenac Gel

diclofenac gel dapat dioleskan pada bagian yang sakit maksimal 4 kali sehari. Semakin besar luas area anggota tubuh yang sakit, semakin banyak pula gel yang dibutuhkan. Secara umum, untuk satu kali pakai, jumlah obat yang diberikan adalah 2-8 mg.

 

Pemakaian diclofenac dalam bentuk gel memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada obat dalam bentuk tablet minum. Akan tetapi, pemakaian dalam waktu yang terlalu lama dapat membuat bekas pada kulit dan berbagai efek samping lainnya sehingga durasi dan jumlah pemakaiannya juga perlu dibatasi

 

  1. diclofenac tetes mata

diclofenac dalam bentuk tetes mata diberikan sebanyak 4 kali sehari, masing-masing sebanyak 1 tetes. Sebagai obat nyeri untuk pembedahanmata, diclofenac dapat diteteskan 1 jam sebelum operasi (pada mata yang akan dioperasi). Pascaoperasi, diclofenac dapat diberikan 1 tetes setiap 5 menit dan semakin lama semakin diturunkan frekuensinya hingga akhirnya hanya diberikan 4 kali dalam sehari.

Cara Menggunakan Obat

Tablet diclofenac dikonsumsi setelah makan. Hindari konsumsi sebelum makan karena dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dalam lambung dan usus. Konsumsi bersamaan dengan makanan juga bisa membuat obat tidak terserap maksimal.

 

Penggunaan diclofenac dalam bentuk tetes mata membutuhkan teknik khusus. Cara pemakaiannya adalah dengan meneteskan diclofenac ke kantung kelopak mata sisi bawah, lalu tutup kelopak mata anda untuk beberapa detik agar cairan tetes mata dapat terserap sempurna. Sebelum meneteskan obat, pastikan tangan anda sudah bersih untuk mencegah terjadinya infeksi atau iritasi pada mata anda.

Cara Penyimpanan

Penyimpanan diclofenac sebenarnya tidak membutuhkan perlakuan khusus. Obat ini dapat diletakkan di suhu ruang seperti kebanyakan obat lainnnya. Untuk diclofenac dalam bentuk tetes mata, sebaiknya letakkan di tempat yang jauh dari paparan sinar matahari langsung.

 

Kontraindikasi

Obat ini jangan diberikan pada orang-orang yang diketahui memiliki alergi terhadap diclofenac ataupun obat sejenis (misal Celecoxib), gagal jantung berat, kelainan pembuluh darah kecil pada tangan atau kaki, kelainan hati berat, kelainan ginjal berat, stroke, tukak lambung, atau riwayat perdarahan saluran cerna.. Apabila Anda memiliki kondisi-kondisi tersebut, segera konsultasikan kepada dokter sebelum Anda mengonsumsi diclofenac.

 

Efek Samping

Meskipun kemunculannya sering kali tidak dapat diprediksi, obat ini memiliki beberapa efek samping yang perlu Anda waspadai. Efek-efek tersebut mencakup: 

  • Perdarahan saluran cerna

  • Bengkak pada tubuh

  • Gangguan fungsi hati

  • Buang air kecil berdarah

  • Sakit kepala

  • Telinga berdenging

  • Gangguan pembentukan sel darah

  • Mual-muntah, diare, sulit buang air besar

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Referensi:

MIMS. Diazepam [internet]. Website MIMS Indonesia. Unknown: 2020 [cited 2021 June 25]. 

 

Badan Pengawas Obat dan Makanan. Natrium diclofenac [internet] Website BPOM. Jakarta; 2015 [cited 2021 June 25].

Tag :
Bagikan artikel ini