Diazepam termasuk ke dalam obat golongan benzodiazepin. Diazepam banyak digunakan sebagai obat antikejang, antigangguan cemas, relaksan otot, dan obat sedatif. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi komponen protein pada sel saraf, yang mengubah arus ion di dalam membran saraf. Pada akhirnya, obat ini dapat menekan fungsi hantaran sinyal saraf.
Obat ini sendiri tersedia dalam bentuk tablet, injeksi intramuskular, injeksi intravena, hingga gel rektal. Obat biasanya bekerja 15-60 menit setelah konsumsi tablet oral. Bila diberikan secara injeksi intravena, obat ini bekerja dalam waktu 1-3 menit. Efek dari obat ini dapat terus ada hingga 12 jam setelah pemberian obat.
Obat ini relatif aman karena memiliki rentang dosis terapi yang cukup lebar. Namun, obat ini memiliki beberapa efek samping yang serius seperti gangguan pernafasan, tekanan darah rendah, gangguan jantung, gangguan pembuluh darah, pingsan, kejang, dan depresi berat.
Efek samping lain diantaranya:
Pandangan kabur atau ganda (diplopia)
Sulit buang air besar
Muntah
Sakit kepala
Rasa kantuk yang hebat
Sulit menahan buang air kecil
Kehilangan keseimbangan
Tremor
Reaksi ketergantungan (pada penggunaan jangka lama)
Pemantauan berkala perlu dilakukan pasca konsumsi diazepam. Hal yang perlu dipantau yaitu tekanan darah, laju nafas, denyut nadi, dan status mental. Pemeriksaan darah perifer lengkap dan tes fungsi hati juga dapat dilakukan. Perlu diperhatikan pula bila terdapat tanda-tanda ketergantungan atau toleransi obat.
Diazepam dapat digunakan oleh anak-anak atau orang dewasa. Akan tetapi, konsumsi obat pada ibu hamil dapat mengganggu kelainan saraf, kesulitan makan, gangguan tidur, hingga gangguan pertumbuhan pada anak. Obat ini juga dapat masuk ke dalam air susu ibu (ASI), sehingga penggunaannya pada ibu hamil maupun menyusui sebaiknya dihindari. Pada pasien lanjut usia, dosis diazepam perlu dimodifikasi karena terkait dengan penurunan fungsi ginjal di usia lanjut.
Obat ini memiliki efek pusing dan gangguan penglihatan sehingga hindari untuk menyetir atau mengoperasikan mesin yang sekiranya membahayakan setelah mengonsumsi diazepam.
Selain itu, efek obat dapat berbeda bila dikonsumsi bersamaan dengan hal-hal berikut ini:
Konsumsi berbarengan dengan alkohol atau narkotika akan memperparah efek samping obat
Konsumsi berbarengan dengan kafein dapat mengurangi efek sedatif dan anticemas dari obat
Konsumsi makanan berlemak sebelum konsumsi obat ini dapat menghambat penyerapan obat di dalam tubuh.
Obat ini tidak boleh diberikan pada beberapa kondisi, seperti:
Alergi obat golongan benzodiazepin
Gangguan pernafasan akut maupun kronik
Myasthenia gravis
Gangguan hati yang parah
Glaukoma akut sudut tertutup
Psikosis kronik
Sedang mengalami fase fobia atau obsesif
Anak kecil berusia dibawah 6 bulan
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Referensi :