Nama Dagang: Artrodar, Artoflam
Diacerein, atau disebut juga dengan diasetilrhein, adalah obat yang digunakan untuk terapi jangka panjang penyakit sendi degeneratif, terutama untuk osteoartritis (pembengkakan dan nyeri pada sendi) pada sendi panggul atau lutut. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk pengobatan penderita artritis reumatoid, yaitu peradangan sendi yang disebabkan oleh kondisi autoimun (sistem imun seseorang menyerang jaringan tubuhnya sendiri), psoriasis (kemerahan, gatal-gatal, dan sisik pada kulit akibat peradangan), epidermolisis bulosa (kondisi kulit yang rapuh dan melepuh), serta infeksi gusi. Diacerein pertama kali dibuat sekitar tahun 1980-an dan sudah diperjualbelikan di Asia dan Uni Eropa sejak tahun 1994. Penggunaan diacerein sangat terbatas karena dapat menimbulkan diare berat.
Golongan : Symptomatic slow-acting drugs for osteoarthritis (SYSADOA), antrakuinon
Kategori : Obat resep/keras
Manfaat : Terapi jangka panjang penyakit sendi degeneratif, contohnya osteoartritis
Bentuk : Kapsul
Dikonsumsi oleh : Dewasa
Diacerein bekerja dengan cara meredakan peradangan pada sendi. Selain itu, diacerein juga mampu mencegah proses penghancuran tulang rawan dan memperbaiki aktivitas sel tulang yang terganggu.
Apabila hendak menjalani pengobatan dengan diacerein, konsultasikan pada dokter Anda jika Anda memiliki gangguan fungsi ginjal, karena pengobatan diacerein dilarang untuk penderita gangguan fungsi ginjal yang berat.
Beritahu dokter Anda apabila Anda hendak menjalani pengobatan dengan diacerein tetapi juga sedang menjalankan pengobatan obat diuretik.
Informasikan dokter Anda apabila Anda sedang berpuasa atau sedang mengonsumsi makanan dalam jumlah sangat sedikit.
Konsultasikan dokter Anda apabila Anda adalah wanita yang sedang hamil. Hal ini karena belum ada penelitian yang memadai yang membuktikan keamanan diacerein terhadap ibu hamil dan janin.
Diacerein adalah obat yang dapat terbawa dalam ASI sehingga Anda perlu berkonsultasi dengan dokter Anda apabila Anda wanita yang sedang menyusui.
Diacerein yang dikonsumsi bersama dengan antibiotik dapat meningkatkan risiko diare dan gangguan-gangguan pencernaan lainnya.
Obat ini tidak disarankan dikonsumsi oleh orang yang mengonsumsi obat pencahar atau laksatif, yaitu obat yang digunakan untuk mengatasi sembelit.
Penggunaan obat diacerein bersama dengan obat antasida (obat untuk maag atau asam lambung) dapat menurunkan efektivitas diacerein.
Penggunaan obat diacerein bersama dengan obat diuretik dapat meningkatkan risiko aritmia (gangguan irama jantung).
Jangan konsumsi diacerein melebihi dosis yang diberikan dokter.
Jangan hentikan pengobatan diacerein secara tiba-tiba pada penggunaan jangka panjang. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menghentikan pengobatan.
Diacerein termasuk obat keras sehingga pengobatan harus mengikuti instruksi dokter. Diacerein hanya diperbolehkan dikonsumsi oleh orang dewasa. Dosis yang diberikan untuk orang dewasa yaitu 50 mg yang dikonsumsi 2x sehari melalui mulut (oral).
Untuk dua minggu pertama terapi, pengobatan disarankan dimulai dengan 1 kapsul per hari. Setelah itu, dosis dinaikkan menjadi 2 kapsul per hari apabila tubuh sudah mulai beradaptasi dengan pengobatan. Jangka waktu pengobatan dapat beragam tergantung pada reaksi tubuh pasien terhadap obat dan tujuan pengobatan.
Untuk pengobatan jangka panjang (lebih dari 6 bulan), obat dikonsumsi sejumlah 1 kapsul 2x sehari bersama dengan makanan.
Obat ini harus dikonsumsi bersama dengan makanan agar dapat terserap dengan baik. Sebaiknya, obat dikonsumsi saat makan malam. Selain itu, obat juga boleh dikonsumsi sesaat setelah makan.
Simpan diacerein di dalam kontainer yang telah disediakan, tutup dengan rapat ,dan jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Simpan dalam tempat kering, sejuk, dan dalam suhu ruangan. Jauhi obat dari sumber panas yang berlebihan serta tempat lembab seperti kamar mandi. Jauhkan obat dari sinar matahari langsung. Suhu yang disarankan untuk menyimpan diacerein yaitu 15-25°C.
Obat ini dilarang dikonsumsi bagi orang-orang dengan kondisi berikut:
Hipersensitivitas (reaksi sistem imun tubuh berlebihan dan menimbulkan efek berbahaya) terhadap diacerein atau obat-obat turunan antrakuinon
Riwayat gangguan sistem pencernaan
Wanita hamil
Wanita yang sedang menyusui
Peradangan usus
Gangguan fungsi ginjal yang berat
Gangguan fungsi hati yang berat
Efek samping yang dapat timbul akibat pengobatan dengan diacerein antara lain:
Diare
Urin berwarna kuning pekat
Nyeri ulu hati (epigastrik)
Mual
Muntah
Gatal-gatal
Eksim
Kulit melepuh
Gangguan fungsi hati dan empedu
Diare dapat menjadi tanda bahwa diacerein dikonsumsi terlalu banyak atau melebihi dosis yang direkomendasikan (overdosis).
Tagging (Gejala Umum)
Penyakit sendi degeneratif
Osteoporosis
Arthritis rheumatoid
Psoriasis
Periodontitis
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi:
MIMS. Diacerein [Internet]. Alexandra Rd: MIMS; 2020 Aug 25 [cited 2021 Jul 1].
Drugs.com. Diacerein [Internet]. New York: Drugs.com; date unknown [cited 2021 Jul 1].
DrugBank. Diacerein [Internet]. Alberta: DrugBank; date unknown [cited 2021 Jul 1].
Pavelka K, Bruyère O, Cooper C, et al. Diacerein: Benefits, Risks and Place in the Management of Osteoarthritis. An Opinion-Based Report from the ESCEO [published correction appears in Drugs Aging. 2017 May;34(5):413]. Drugs Aging. 2016;33(2):75-85. doi:10.1007/s40266-016-0347-4
Pusat Informasi Obat Nasional. Diacerein [Internet]. Jakarta: Badan POM RI; date unknown [cited 2021 Jul 1].