Deksametason

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 03 Jun 2021

Bagikan

Deksametason

Kegunaan

 

Deksametason adalah golongan kortikosteroid dan digunakan sebagai obat antiradang. Obat ini digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi berbeda, seperti peradangan (pembengkakan), alergi parah, masalah adrenal, arthritis, asma, masalah darah atau sumsum tulang, masalah ginjal, kondisi kulit, dan serangan multiple sclerosis. Obat ini bekerja pada sistem kekebalan untuk membantu meredakan pembengkakan, kemerahan, gatal, dan reaksi alergi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet maupun injeksi.

 

Efek samping

Efek samping yang umum terjadi setelah pemakaian deksametason adalah

  • Agresi

  • Agitasi

  • Kegelisahan

  • Penglihatan kabur

  • Penurunan jumlah urin

  • Pusing

  • Detak jantung atau denyut nadi yang cepat, lambat, berdebar, atau tidak teratur

  • Sakit kepala

  • Depresi

  • Mati rasa atau kesemutan di lengan atau kaki

  • Pembengkakan pada jari, tangan, kaki, atau kaki bagian bawah

  • Penambahan berat badan

 

Selain efek samping tersebut di atas, tidak menutup kemungkinan efek samping lain dapat terjadi. Namun efek samping tersebut lebih jarang terjadi dan jarang dilaporkan.

 

Perhatian sebelum menggunakan

Dalam memutuskan untuk menggunakan obat, risiko meminum obat harus ditimbang dengan kebaikan yang akan dilakukannya. Ini adalah keputusan yang akan Anda dan dokter Anda buat. Untuk obat ini, hal berikut harus diperhatikan:

  1. Alergi deksmetason dan alergi lainnya

  2. Pengunaan pada anak-anak. Studi yang tepat yang dilakukan sampai saat ini belum menunjukkan masalah khusus pediatri yang membatasi kegunaan deksametason pada anak-anak. Namun, pasien anak-anak lebih mungkin mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dan masalah tulang jika deksametason digunakan untuk waktu yang lama. Dosis yang dianjurkan tidak boleh dilampaui, dan pasien harus dipantau dengan cermat selama terapi.

  3. Penggunaan pada orang tua. Studi yang sesuai yang dilakukan sampai saat ini belum menunjukkan masalah spesifik geriatri yang akan membatasi kegunaan deksametason pada orang tua. Namun, pasien lansia lebih cenderung mengalami osteoporosis (tulang lemah) dan masalah hati, ginjal, atau jantung terkait usia, yang mungkin memerlukan kehati-hatian dan penyesuaian dosis untuk pasien lansia yang menerima deksametason

  4. Menyusui. Tidak ada penelitian yang memadai pada wanita untuk menentukan risiko bayi saat menggunakan obat ini selama menyusui. Pertimbangkan manfaat dibandingkan risiko sebelum minum obat ini saat menyusui.

  5. Interaksi obat.  Penggunaan deksametason akan dihentikan jika anda mengonsumsi artemeter, desmopressin, praziquantel, rilpivirin, abametapir, aceclofenac, acemetacin, aldesleukin, amiodarone, amtolmetin guacil, apalutamide, balofloxacin, bemiparin, benzhydrocodone, besifloxacin, boceprevir dan lain-lain

  6. Adanya masalah kesehatan lain dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Pastikan Anda memberi tahu dokter Anda jika Anda memiliki masalah medis lain, terutama penggumpalan darah, katarak, gagal jantung kongestif, diabetes mellitus dan lain-lain

 

Minum obat ini persis sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter Anda. Jangan meminumnya lebih banyak, jangan meminumnya lebih sering, dan jangan meminumnya lebih lama dari yang diperintahkan dokter Anda. Melakukannya dapat meningkatkan kemungkinan efek yang tidak diinginkan.

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Referensi :

Mayo Clinic. Dexamethasone (oral route). [cited December 3, 2020].

Drugs.com. Dexamethasone. [cited December 3, 2020].

WebMD. Dexamethasone. [cited December 3, 2020].

Tag :
Bagikan artikel ini