Chlorthalidone

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 03 Jun 2021

Bagikan

Klortalidon

Klortalidon adalah salah satu obat yang bekerja dengan mengeluarkan air dan garam berlebih dari tubuh melalui urin atau disebut juga sebagai obat diuretik. Obat ini termasuk ke dalam golongan tiazid.Klortalidon juga dapat membantu melebarkan pembuluh darah sehingga darah bisa lewat dengan mudah. Obat ini dikonsumsi melalui mulut bersamaan dengan makanan.


Obat ini biasa digunakan pada penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Menurunkan tekanan darah dapat mencegah terjadinya serangan jantung, stroke, dan gangguan ginjal. Klortalidon juga dapat digunakan untuk menurunkan garam berlebih dan cairan dalam tubuh yang disebabkan oleh kondisi gagal hati, gagal jantung, dan gagal ginjal. Penurunan kadar garam dan cairan dalam tubuh dapat mengatasi edema (bengkak) dan gangguan pernapasan karena adanya cairan dalam paru-paru.


Efek Samping


Efek samping yang bisa terjadi karena mengonsumsi klortalidon adalah pusing, sakit kepala, atau sakit perut. Untuk mengurangi efek samping tersebut, cobalah untuk bangun secara perlahan apabila Anda baru saja duduk atau berbaring. Obat ini juga dapat menyebabkan dehidrasi atau kehilangan garam dan mineral berlebih yang ditandai dengan rasa haus berlebih, mulut yang sangat kering, kram otot, lemah, denyut nadi cepat atau ireguler, dan pusing. Selain itu, klortalidon juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan vertigo.


Efek samping yang cukup serius dari penggunaan obat ini adalah pingsan, nyeri sendi, adanya tanda gagal ginjal seperti perubahan jumlah/volume urin, pandangan kabur, dan nyeri pada mata. Reaksi alergi berat akibat penggunaan obat ini cukup jarang dijumpai. Gejala dan tanda yang dapat dijumpai apabila terjadi reaksi alergi adalah ruam, gatal atau bengkak terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan, pusing yang berat, serta kesulitan bernapas.


Pencegahan dan Peringatan


Sebelum mengonsumsi obat ini, beri tahukan dokter kondisi-kondisi medis yang sedang dialami seperti gangguan ginjal, penyakit hati, lupus, asam urat, dan alergi obat. Apabila mengalami efek samping yang persisten atau memberat, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.


Pastikan meminum cukup air untuk mencegah dehidrasi kecuali dokter menyarankan hal sebaliknya karena ada pertimbangan tertentu. Jika mengalami kencing manis atau diabetes, obat ini dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah. Periksa kadar gula darah secara rutin sesuai anjuran dan beri tahukan hasilnya kepada dokter.


Jika terdapat gejala akibat kadar gula terlalu tinggi seperti sering haus atau sering berkemih, laporkan pada dokter agar dokter dapat menyesuaikan pengobatan diabetes, program latihan fisik, ataupun diet.


Klortalidon dapat meningkatkan sensitivitas terhadap cahaya matahari. Batasi waktu paparan cahaya matahari. Gunakan sunscreen dan pakaian tertutup saat beraktivitas di luar ruangan. Beri tahukan dokter jika mengalami sunburned atau terdapat ruam atau lepuh pada kulit.


Pada ibu hamil, obat ini hanya boleh digunakan jika memang ada indikasi kuat. Obat ini dapat dikeluarkan bersama dengan ASI sehingga konsultasikan pada dokter sebelum memberikan ASI. Pada kelompok pasien berusia lanjut biasanya lebih sensitif terhadap efek samping obat ini terutama rasa pusing. 


Referensi:


  1. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3951/chlorthalidone-oral/details

  2. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chlortalidone?mtype=generic

Bagikan artikel ini