Nama Dagang: Anakonidin Mucolytic & Expectorant, Benadryl Wet Cough, Bisolvon, Bodrex Batuk, Bodrexin Batuk Pilek, Bodrex Flu & Batuk Berdahak PE, Bromhexine HCL, Bromifar, Dexolut, Hexon, Hustab-P, Hufasulvon, Lexavon, Mextril Expectorant, Mucohexin,Wood’s Peppermint Expectorant, Mucosolvan, Oskadryl Batuk Berdahak, Oskadon Flu & Batuk Berdahak, OBH Itra, Siladex Mucolytic & Expectorant, Solvinex
Bromhexine adalah sebuah agen mukolitik (pengencer dahak) yang digunakan untuk mengencerkan cairan mukus pada saluran pernapasan sehingga meringankan gejala batuk berdahak.
Golongan : Obat mukolitik
Kategori : Obat keras
Manfaat : Mengencerkan dahak
Bentuk : Tablet, sirup, suntik
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak usia > 2 tahun
Bromhexine dapat digunakan sendirian atau bersama dengan bahan aktif lainnya, seperti difenhidramin, dextromethorphan, dan guaifenesin untuk membantu mengurangi kekentalan dahak. Obat ini banyak digunakan pada seseorang dengan produksi dahak berlebih, yakni pada selesma, flu, infeksi saluran pernapasan atas, atau kondisi lainnya.
Bromhexine dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan pada dengan riwayat penyakit ulkus peptikus. Selain itu, obat ini juga tidak disarankan bagi seseorang dengan penyakit asma, gangguan sistem pernapasan, gangguan ginjal, dan gangguan hati yang berat. Selain itu, pemberian obat ini pada anak dengan batuk harus diperhatikan lebih lanjut (terutama pada anak yang berusia kurang dari 6 tahun).
Beritahu dokter Anda mengenai seluruh obat, suplemen, produk herbal yang sedang Anda konsumsi sebelum Anda mengonsumsi bromhexine.
Setiap orang mendapatkan dosis yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi yang dialami. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.
Sebagai agen mukolitik
Dosis untuk sediaan tablet dan sirup oral adalah 8 – 16 mg per hari diberikan sebanyak dua kali sehari.
Sebagai agen mukolitik
Dosis untuk sediaan tablet dan sirup oral untuk anak berusia
2 – 5 tahun: 4 mg per hari diberikan sebanyak dua kali sehari
6 – 11 tahun: 8 mg per hari diberikan sebanyak tiga kali sehari
> 12 tahun: menggunakan dosis dewasa
Bromheksin dapat digunakan sebelum dan sesudah makan. Akan lebih baik apabila dikonsumsi setelah makan untuk menghindari ketidaknyamanan pada perut dalam mengonsumsi obat ini.
Untuk mengurangi risiko efek samping, dokter Anda mungkin mengarahkan Anda untuk memulai pengobatan ini dengan dosis rendah dan meningkat secara bertahap. Ikuti instruksi dokter Anda dengan baik.
Obat ini merupakan obat pereda gejala, bukanlah obat yang dapat mengatasi penyebab penyakit. Oleh karena itu, apabila kondisi Anda tidak kunjung membaik, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengatasi penyebab dari timbulnya kondisi yang Anda alami.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan serta jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai cara aman membuang produk Anda.
Bromhexine tidak boleh digunakan jika Anda memiliki riwayat alergi pada obat tersebut. Selain itu, bromhexine tergolong sebagai obat yang cukup aman untuk seluruh kalangan individu. Namun, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu apabila Anda memiliki penyakit pernapasan kronis, gangguan pencernaan berat, sedang hamil, dan menyusui.
Penggunaan bromhexine dapat menimbulkan efek samping pada sistem organ berikut:
Kondisi umum: berkeringat banyak
Pencernaan: mula, muntah, diare, nyeri perut atas
Sistem imun: pembengkakan pada kulit, gatal
Sistem saraf: pusing dan sakit kepala
Kulit: ruam dan bentol
Walaupun jarang terjadi, efek samping yang paling berat dari penggunaan bromheksin adalah sindrom Stevens-Johnson dan toxic epidermal necrolysis (TEN). Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui tanda-tanda efek samping bromheksin dan segera cari pertolongan pertama bila terjadi kondisi tersebut.
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi:
Bromhexine. MIMS Indonesia.
Bromhexine. Drugbank.