Nama Dagang: Bleocin
Bleomycin adalah sebuah obat yang digunakan untuk mengatasi kanker. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan atau menghentikan pertumbuhan dari sel kanker.
Golongan : Antikanker
Kategori : Obat keras
Manfaat : Menurunkan perkembangan sel kanker
Bentuk : Suntik
Dikonsumsi oleh : Dewasa
Bleomycin utamanya digunakan untuk pengobatan kanker sel skuamosa pada kepala dan leher, limfoma Hodgkin, dan karsinoma leher. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi banyaknya cairan pada paru akibat dari adanya kanker pada organ tersebut.
Sebelum menjalani pengobatan dengan bleomycin, pastikan Anda memberi tahu dokter Anda mengenai:
Riwayat alergi dari penggunaan bleomycin
Riwayat dan kondisi sistem imun, sumsum tulang, ginjal, hati, dan paru
Pernah menjalani riwayat terapi oksigen
Sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil
Apabila Anda sedang menjalani pengobatan menggunakan bleomycin, pastikan Anda berada dibawah pengawasan ahli untuk memantau kondisi Anda dan efek samping lainnya yang dapat terjadi secara rutin.
Hubungi dokter apabila Anda merasa lelah, pusing, sulit bernapas, nyeri atau tidak nyaman pada dada, batuk kering, penurunan nafsu makan, atau penurunan berat badan.
Bleomycin tergolong sebagai obat dengan kategori kehamilan D, yakni ditemukan adanya bukti dapat menyebabkan risiko terhadap janin. Namun, pada berbagai kondisi mengancam nyawa, penggunaan obat ini dapat tetap digunakan dengan diperhitungkan kembali keuntungan dan kerugiannya.
Setiap individu mendapatkan dosis yang berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.
Sebagai obat efusi paru
Dosis diberikan sebanyak 60.000 IU dalam 100 mL NaCl 0,9% yang diinjeksikan ke daerah paru yang terdampak. Pemberian obat dapat dilakukan secara berulang apabila dibutuhkan dengan dosis kumulatif maksimal seumur hidup 360.000 IU.
Sebagai obat limfoma:
Dosis diberikan sebanyak 15.000 IU sekali atau dua kali seminggu. Dosis kumulatif maksimal seumur hidup: 360.000 IU.
Sebagai obat kanker sel skuamosa atau tumor testis:
Dosis diberikan sebanyak 15.000 IU sebanyak 3 kali seminggu atau 30.000 IU dua kali seminggu secara intramuskular atau intravena. Pemberian obat diulang dengan interval 3-4 minggu dengan dosis kumulatif maksimal seumur hidup 360.000 IU.
Sebagai obat pereda efusi paru, limfoma, kanker sel skuamosa, atau tumor testis:
Usia 60-69 tahun: 30.000–60.000 IU seminggu. Dosis kumulatif maksimal seumur hidup: 200.000–300.000 IU
Usia 70-79 tahun: 30.000 IU seminggu. Dosis kumulatif maksimal seumur hidup: 150.000–200.000 IU
Usia ≥80 tahun: 15.000 IU seminggu. Dosis kumulatif maksimal seumur hidup: 100.000 IU
Bleomycin diberikan melalui injeksi ke otot (intramuskular) atau ke pembuluh darah vena (intravena) untuk kondisi limfoma, kanker sel skuamosa, atau tumor testis. Sementara untuk mengobati efusi pleura, obat ini diberikan melalui selang dada (chest tube). Pemberian obat ini akan dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Bleomycin umumnya diberikan sebanyak sekali atau dua kali dalam seminggu, tergantung dengan tingkat keparahan dari kondisi yang Anda alami. Jika obat ini diberikan melalui chest tube, bleomycin hanya diberikan sebanyak satu kali apabila dibutuhkan.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan serta jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai cara aman membuang produk Anda.
Kontraindikasi dari bleomycin masih dicari melalui penelitian para ahli. Hal yang pasti ialah jika Anda memiliki riwayat gangguan penyakit paru-paru dan ginjal, Anda harus mendapatkan pengawasan yang lebih ketat karena adanya keterkaitan dengan fungsi kedua organ tersebut. Selain itu, jika Anda memiliki riwayat merokok, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi paru. Pasien lansia dan pasien dengan stadium lanjut memiliki kemungkinan untuk mengalami toksisitas pada paru akibat penggunaan bleomycin. Oleh karena itu, golongan pasien tersebut memerlukan terapi oksigen tambahan.
Efek samping bleomycin pada pasien yang sedang mengandung masih menjadi perdebatan para ahli. Namun, berbagai penelitian menyatakan bahwa obat ini dapat dipertimbangkan untuk digunakan apabila keuntungan melebihi risiko yang akan dialami.
Penggunaan bleomycin dapat menimbulkan efek samping sebagai berikut:
Tulang: depresi sumsum tulang
Paru: toksisitas paru
Kulit: eksem, ruam kemerahan, perubahan bentuk kuku, rambut rontok, kulit berwarna gelap
Di antara efek samping tersebut, efek samping yang dapat mengakibatkan dampak fatal dari penggunaan bleomycin adalah toksisitas paru, hipotensi, gangguan mental, demam berkelanjutan, meriang, gangguan haid, dan gangguan ginjal. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui tanda-tanda efek samping bleomycin dan segera cari pertolongan pertama bila terjadi kondisi tersebut.
Tagging:
Efusi pleura
Kanker
Kanker testis
Limfoma
Kanker darah
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi:
Bleomycin. MIMS Indonesia.
Bleomycin. WebMD.
Bleomycin. Drugs.com.
Bleomycin. StatPerals.