Obat

Betahistine

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 01 Nov 2021

Bagikan

Betahistine

Nama Dagang: Glucotrol XL

 

Betahistine adalah sebuah agen antivertigo yang yang digunakan untuk mengatasi berbagai gejala dari penyakit Ménière, diantaranya pusing (vertigo), dengung pada telinga (tinnitus), hilangnya pendengaran, dan perasaan sakit (nausea).

 

Golongan : Antihistamin

Kategori : Obat keras

Manfaat : Mengatasi gejala dari penyakit Ménière

Bentuk : Tablet

Dikonsumsi oleh : Dewasa

 

Penyakit Ménière merupakan sebuah penyakit progresif yang terjadi pada telinga dalam yang ditandai dengan adanya vertigo, dengungan pada telinga, dan hilangnya fungsi pendengaran. Akibat gejala tersebut, penyakit ini dapat mempengaruhi fungsi sosial pasien secara signifikan.

Peringatan

Betahistine adalah obat yang dapat diberikan pada pasien dewasa, tetapi tidak untuk anak-anak. Beberapa individu tidak disarankan untuk menerima terapi obat ini. Maka dari itu, pastikan Anda memberi tahu dokter apabila Anda memiliki reaksi alergi terhadap penggunaan betahistine di masa lampau, memiliki tekanan darah tinggi akibat tumor adrenal, pernah memiliki luka pada sistem pencernaan (ulkus), dan asma. 

 

Dosis dan Aturan Pakai

Setiap orang mendapatkan anjuran dosis yang berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. Betahistine dapat dikonsumsi setelah makan.

Dewasa

  • Sebagai obat Penyakit Ménière

Dosis awal: 8–16 mg sebanyak 3 kali sehari atau 24 mg sebanyak 2 kali sehari. Beberapa individu membutuhkan penyesuaian dosis sesuai dengan respon pemberian obat.

 

Dosis lanjutan: 24–48 mg sehari dengan dosis maksimal 48 mg per harinya. 

 

     Cara Menggunakan Obat

Selalu ikuti resep dan anjuran dokter dalam mengonsumsi obat ini. Obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, tetapi lebih baik dikonsumsi setelah makan untuk mencegah kemungkinan rasa tidak nyaman pada perut setelah mengonsumsi obat tersebut.

Apabila Anda melewatkan satu dosis pemberian betahistine pada waktu yang seharusnya, segeralah mengonsumsi obat tersebut ketika Anda ingat. Apabila Anda baru ingat sekitar 2 jam sebelum waktu pemberian dosis berikutnya, lewati dosis tersebut dan lanjutkan pemakaian obat pada dosis selanjutnya pada waktu dan dengan dosis yang dianjurkan. Gunakan alarm atau metode pengingat lainnya untuk mencegah terjadinya kelupaan minum obat.

Jangan mengurangi dan menambahkan dosis tanpa anjuran dari dokter. Apabila Anda mengonsumsi terlalu banyak mengonsumsi betahistidine, Anda akan merasa sakit, mengantuk, atau merasa tidak nyaman pada saluran pencernaan. Disarankan untuk segera menghubungi fasilitas kesehatan apabila Anda mengonsumsi obat tersebut terlalu banyak.

Cara Penyimpanan

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan serta jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan simpan obat di kamar mandi dan jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai cara aman membuang produk Anda.

Kontraindikasi

Betahistine dikontraindikasikan pada seseorang dengan penyakit feokromositoma, yakni sebuah penyakit tumor langka yang terbentuk pada salah satu kelenjar anak ginjal (adrenal). Beritahu dokter Anda apabila Anda memiliki riwayat penyakit tersebut sebelum Anda mulai mengonsumsi obat tersebut.

 

Umumnya, pemberian betahistine dihindari pada wanita yang sedang hamil atau menyusui. Namun, pada beberapa kasus, obat ini dapat diberikan pada wanita dengan kondisi tersebut untuk apabila keuntungan dari pemberian obat ini lebih tinggi daripada risikonya. Oleh karena itu, beritahu dokter Anda apabila anda sedang hamil, menyusui, atau sedang berencana untuk hamil.

 

Betahistine juga dapat berinteraksi dengan obat lain apabila dikonsumsi dalam waktu yang bersamaan, yakni dengan obat inhibitor MAO yang diberikan pada pasien dengan penyakit Parkinson atau obat antihistamin untuk alergi. Oleh karena itu, pastikan dokter Anda tahu seluruh obat, suplemen, dan minuman herbal yang sedang Anda konsumsi. 

Efek Samping

Penggunaan betahistine pat menimbulkan efek samping pada sistem organ berikut:

  • Saluran pencernaan: mual, sakit perut, muntah

  • Keadaan umum: lemah dan mudah lelah

  • Sistem imun: reaksi alergi (anafilaksis) dan urtikaria

  • Sistem saraf: sakit kepala, pusing, penurunan kesadaran

  • Kejiwaan: kebingungan dan halusinasi (jarang)

  • Pernapasan: sesak napas

  • Gangguan kulit: ruam dan gatal

 

Di antara efek samping tersebut, efek samping yang paling signifikan dari penggunaan betahistine adalah gangguan pada jantung, penurunan tekanan darah, dan detak jantung yang meningkat. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui tanda-tanda efek samping betahistine dan pertolongan pertama bila terjadi kondisi tersebut.

 

Tagging:

  • Tinnitus

  • Vertigo

  • Gangguan pendengaran

  • Telinga berdenging

  • Penyakit Ménière

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Referensi:

Betahistine. MIMS Indonesia. 

Betahistine. NHS. 

 

Betahistine. Drugbank.com

Tag :
Bagikan artikel ini