Benzatin Benzil Penisilin

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 03 Jun 2021

Bagikan

Benzatin Benzil Penisilin

Fungsi dan Cara Penggunaan


Benzatin benzil penisilin atau yang dikenal juga dengan benzatin penisilin G adalah antibiotik golongan beta-laktamase jenis penisilin yang berfungsi untuk  mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri. Obat ini bekerja untuk menghambat pembentukan dinding sel bakteri.


Benzatin benzil penisilin biasanya diberikan melalui suntikan otot (intramuskuler) Indikasi pemberian benzatin benzil penisilin adalah untuk penyakit sifilis baik fase dini, fase laten, atau yang didapat sejak lahir pada bayi baru lahir (kongenital), treponematosa endemik, radang tonsil atau tonsilitis akibat Streptococcus, pencegahan difteri ketika terdapat kontak langsung dengan pasien positif difteri, dan pencegahan primer dan sekunder demam reumatik. 


Efek samping


Beberapa efek samping yang dapat muncul dari penggunaan benzatin benzil penisilin antara lain:

  1. Reaksi alergi umum seperti angioedema (pemengkakan), demam, urtikariam (ruam kemerahan), reaksi serum sickness-like (dengan fitur utama ruam, demam, dan nyeri sendi pada beberapa lokasi sekaligus);

  2. Gangguan sistem saraf pusat, seperti kejang; 

  3. Gangguan ginjal (nefritis interstisial); 

  4. Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia); 

  5. Gangguan pembekuan darah seperti anemia hemolitik; 

  6. Trombositopenia; 

  7. Diare;

  8. Sakit kepala;

  9. Mual;

  10. Muntah. 


Dalam dosis yang sangat besar, dapat menyebabkan gangguan otot (rhabdomyolysis), kerusakan usus, luka pada kulit, dan stroke. Pada pasien sifilis, dapat menyebabkan reaksi Jarisch-Herxheimer, sebuah reaksi akibat racun atau toksin dari bakteri penyebab sifilis dan memberikan gejala berupa demam, meriang, pegal otot (myalgia), dan rasa berdebar-debar (takikardia).


Interaksi


Obat dapat berinteraksi dengan tetrasiklin, yaitu antibiotik dari kelas lain. Penggunaan bersamaan dengan tetrasiklin dapat menyebabkan penurunan efektivitas benzatin benzil penisilin dalam membunuh bakteri. Penggunaan bersamaan dengan probenecid, yaitu obat untuk menangani penyakit asam urat, dapat menyebabkan meningkatkan kadar benzatin benzil penisilin di dalam darah.


Benzatin benzil penisilin dapat menimbulkan munculnya hasil positif palsu pada uji protein pada serum atau urin, hasil positif palsu atau negatif palsu pada uji kadar gula pada urin dengan metode reagen tembaga sulfat, serta hasil positif pada uji Coombs (uji untuk melihat kondisi anemia hemolitik, keadaan ketika sel darah merah tidak dapat bertahan hidup dengan baik).


Peringatan

Angka kejadian alergi terhadap obat penisilin cukup sering dijumpai, sehingga apabila memungkinkan, sebaiknya pemberian benzatin benzil penisilin harus dicoba dengan dosis yang lebih rendah terlebih dahulu untuk melihat ada tidaknya reaksi alergi.


Selain itu, apabila Anda memiliki riwayat alergi sebelumnya dengan golongan penisilin yang lain, sebaiknya tidak mengkonsumsi obat ini. Pemberian benzatin benzil penisilin perlu diwaspadai apabila Anda memiliki alergi terhadap antibiotik golongan sefalosporin karena dapat terjadi reaksi silang yang menyebabkan alergi dan kerusakan ginjal.


Pastikan injeksi atau suntikan intramuskular tidak memasuki pembuluh darah. Penggunaan dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan superinfeksi atau infeksi sekunder (infeksi baru yang terjadi bersamaan dengan infeksi sebelumnya), baik karena agen bakteri maupun jamur.


Referensi:


  1. 5.1.1 Penisilin [Internet]. Pusat Informasi Obat Nasional; [cited 2020 Nov 27]. Available from: http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/511-penisilin

  2. Benzilpenisilin (penisilin G). Pusat Informasi Obat Nasional; [cited 2020 Nov 27]. Available from: http://pionas.pom.go.id/monografi/benzilpenisilin-penisilin-g

  3. Benzathine benzylpenicillin injectable [Internet]. MSF; [cited 2020 Nov 27]. Available from: https://medicalguidelines.msf.org/viewport/EssDr/english/benzathine-benzylpenicillin-injectable-16682488.html

  4. Deck DH, Winston LG. Beta-lactam & other cell wall- & membrane-active antibiotics. In: Katzung BG, Trevor AJ, editors. Basic & clinical pharmacology. 13th edition. New York: McGraw Hill Education; 2015. p.769-87

  5. Benzylpenicillin [Internet]. DrugBank Online; [cited 2020 Nov 27]. Available from: https://go.drugbank.com/drugs/DB01053

Bagikan artikel ini