Obat

Benserazid

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 03 Jun 2021

Bagikan

Benserazid

Kegunaan


Benserazid merupakan salah satu pilihan obat yang dapat digunakan dalam mengobati pasien penyakit Parkinson. Penyakit Parkinson sendiri merupakan suatu gangguan pada sistem saraf manusia yang ditandai dengan berkurangnya kemampuan otak untuk membentuk dopamin, sebuah hormon dan zat kimia yang berperan dalam memperantarai komunikasi antara sel-sel saraf. 


Salah satu peran penting dopamin adalah mengatur gerakan tubuh. Kadar dopamin yang berkurang pada penyakit Parkinson menyebabkan berkurangnya kemampuan otak untuk mengatur koordinasi gerakan-gerakan tubuh dan mengaktifkan jalur-jalur saraf yang mengatur gerakan. Akibatnya, gerakan pasien Parkinson terlihat seperti kaku dan ‘terpatah-patah’.


Benserazid bekerja dengan menghambat sebuah enzim yang berperan untuk menguraikan dopamin, yaitu DOPA dekarboksilase. Enzim ini bertujuan untuk membentuk dopamin di berbagai jaringan tubuh. Namun, benserazid tidak dapat bekerja dengan sendirinya dan efeknya dalam menangani Parkinson muncul apabila obat ini dikonsumsi bersamaan dengan obat levodopa. 


Levodopa merupakan golongan obat yang dapat dianggap sebagai bahan baku pembentuk dopamin. Pemberian benserazid bersamaan dengan levodopa bertujuan untuk memastikan semakin banyak levodopa yang bisa masuk ke dalam jaringan otak dan diubah menjadi dopamin di dalam otak. 


Normalnya, levodopa yang dikonsumsi akan diubah menjadi dopamin oleh enzim DOPA dekarboksilase. Namun, dopamin yang baru dibentuk di dalam darah ini tidak dapat masuk ke dalam otak sehingga tidak dapat mengatasi kurangnya dopamin di dalam otak pasien Parkinson. Dengan enzim DOPA karboksilase dihambat oleh benserazid, diharapkan levodopa tidak diubah menjadi dopamin di dalam darah sehingga levodopa dapat masuk ke dalam otak dan diubah menjadi dopamin di otak. Dengan demikian, kebutuhan dopamin di otak pada pasien Parkinson dapat terpenuhi.


Untuk memudahkan penggunaan obat, levodopa dan benserazid umumnya sudah diracik ke dalam satu kapsul yang umumnya berisi 100 mg levodopa dan 25 mg benserazid. Pasien Parkinson dapat  mengonsumsi 1 – 2 kapsul kombinasi levodopa-benserazid setiap harinya dengan dosis maksimal sampai 12 kapsul/hari. Kapsul hendaknya dikonsumsi sebelum makan untuk mengurangi mual,


Efek Samping


Konsumsi kapsul kombinasi levodopa-benserazid dapat menimbulkan beberapa efek samping. Sampai saat ini, efek samping yang dapat muncul dari konsumsi kapsul kombinasi levodopa-benserazid meliputi

  • mual,
  • muntah,
  • penurunan nafsu makan, dan
  • perubahan rasa pengecap pada lidah.

Namun, berbagai efek samping tersebut dapat diminimalisasi dengan mencoba mengonsumsi kapsul setelah makan selama beberapa hari pertama untuk membiasakan saluran cerna. Setelahnya, kapsul sebaiknya dikonsumsi sebelum makan untuk meningkatkan penyerapan obat oleh usus.


Tindak Pencegahan


Sebelum mengonsumsi kapsul kombinasi levodopa-benserazid, beritahukan ke dokter apabila Anda memiliki riwayat reaksi alergi terhadap obat-obatan ataupun reaksi alergi lainnya, seperti terhadap makanan atau zat tertentu. Perlu diperhatikan bahwa obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh pasien berusia dibawah 25 tahun dan pada wanita yang sedang hamil atau berencana untuk hamil dalam waktu dekat.



Referensi :

1. Zealand (www.bka.co.nz) S designed and developed by bka interactive ltd Auckland, New. Levodopa + benserazid | Health Navigator NZ [Internet]. Health Navigator New Zealand. [cited 2020 Dec 12]. Available from: https://www.healthnavigator.org.nz/medicines/l/levodopa-plus-benserazid/

2. Search Drug Information, Interactions, Images, Dosage & Side Effects | MIMS Indonesia [Internet]. [cited 2020 Nov 22]. Available from: https://www.mims.com/indonesia

Bagikan artikel ini