Obat

Allopurinol

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 24 Oct 2021

Bagikan

Allopurinol

Nama Dagang: Allopurinol, Sinoric, Ponuric, Puricemia, Zyloric

 

Allopurinol merupakan penghambat enzim xantin oksidase yang dianggap sebagai salah satu obat paling efektif untuk menurunkan kadar asam urat. Allopurinol sering digunakan untuk mengatasi asam urat kronik seperti pada pasien kemoterapi kanker yang seringkali mengalami peningkatan kadar asam urat akibat pelepasan asam urat dari sel-sel kanker yang mati. Selain itu, allopurinol juga dapat mengurangi kemungkinan terbentuknya batu ginjal. 



Golongan : Penghambat enzim xantin oksidase

Kategori : Obat resep

Manfaat : Menurunkan kadar asam urat di darah

Bentuk : Tablet dan injeksi

Dikonsumsi oleh : Anak-anak hingga dewasa

 

Dalam pengobatan asam urat, hal yang perlu diperhatikan adalah allopurinol bukanlah obat pereda nyeri. Oleh karena itu, untuk menghilangkan rasa sakit akibat asam urat, diperlukan penggunaan obat pereda nyeri lain seperti kolkisin, ibuprofen, dan indometasin. 

Peringatan

Sebelum menggunakan allopurinol, beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki alergi terhadapnya atau pun memiliki alergi lain. Obat ini mungkin mengandung bahan tidak aktif yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Pada pasien penyakit hati, penyakit ginjal, gula darah (diabetes), tekanan darah tinggi (hipertensi), dan diet khusus, pemberian allopurinol harus berhati-hati. 

Allopurinol dapat menyebabkan rasa kantuk. Penggunaan allopurinol bersamaan dengan alkohol atau ganja dapat menyebabkan efek mengantuk yang lebih berat. Pastikan Anda dalam kondisi aman ketika meminum obat ini. 

Pada populasi lanjut usia, fungsi ginjal menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, penggunaan obat ini pada orang dewasa yang lebih tua berisiko tinggi untuk mengalami efek samping.

Pada kehamilan, allopurinol termasuk dalam kategori C. Penelitian terkait allopurinol pada kehamilan hingga saat ini hanya ada studi pada hewan dan belum ada pada manusia. Dalam studi hewan tersebut dapat diketahui bahwa, pada taraf kadar tertentu, allopurinol dapat menyebabkan kematian janin. Kendati demikian, studi tersebut tidaklah memadai karena studi reproduksi hewan tidak selalu menggambarkan respon manusia. Oleh karena itu, penggunaan allopurinol pada ketika kehamilan hanya diperbolehkan jika benar-benar dibutuhkan. 

Allopurinol dapat ditemukan dalam Air Susu Ibu (ASI) yang mengkonsumsi allopurinol selama menyusui. Namun, efek allopurinol pada bayi menyusui belum diketahui hingga saat ini. Penggunaan allopurinol selama menyusui disarankan untuk hati-hati dan selalu dipantau.   

Dosis dan Aturan Pakai

Allopurinol banyak digunakan kondisi kadar asam urat yang tinggi. Dalam penggunaannya, setiap orang memiliki dosis dan durasi yang berbeda sesuai dengan kondisinya. Oleh karena itu, pastikan penggunaan allopurinol dilakukan setelah konsultasi dan sesuai dengan anjuran dokter. 

 

Anak

  • Gout, hiperurisemia

Dosis untuk anak di bawah 15 tahun berkisar 10-20 mg/kg dalam sehari. Dosis maksimal sehari adalah 400 mg. 

  • Hiperurisemia yang diinduksi terapi kanker

Pada penggunaan sediaan injeksi, dosis awalnya adalah 200 mg/m2 sebagai infus tunggal atau dalam dosis terbagi rata pada interval 6, 8, atau 12 jam dengan konsentrasi akhir mencapai 6 mg/ml. Pemberian dilakukan 24-48 jam sebelum kemoterapi. 

Pada sediaan oral, anak usia <6 tahun mendapatkan dosis 150 mg setiap hari; anak 6-10 tahun mendapatkan dosis 300 mg setiap hari. 

 

Dewasa

  • Gout, hiperurisemia

Dosis awal 100 mg setiap hari, disesuaikan dengan peningkatan 100 mg setiap 2-4 minggu sesuai dengan konsentrasi urat dalam serum. Pada tahap pemeliharaan, dosis terbagi berdasarkan derajat, yaitu 100-200 mg setiap hari pada kasus ringan, 300-600 mg setiap hari pada kasus sedang, dan 700-900 mg setiap hari pada kasus berat. Dosis maksimal adalah 900 mg setiap hari. 

  • Hiperurisemia yang diinduksi terapi kanker

Pada penggunaan sediaan injeksi, dosis awalnya adalah 200 mg/m2 sebagai infus tunggal atau dalam dosis terbagi rata pada interval 6, 8, atau 12 jam dengan konsentrasi akhir mencapai 6 mg/ml. Pemberian dilakukan 24-48 jam sebelum kemoterapi. 

Pada sediaan oral, dosisnya adalah 600-800 mg setiap hari yang terbagi selama 2-3 hari sebelum pengobatan kanker.

  • Batu ginjal berulang

Obat oral 200-300 mg setiap hari sebagai dosis tunggal atau dalam 2-3 dosis terbagi.

Cara Menggunakan Obat

Allopurinol diminum melalui mulut, biasanya sekali sehari atau sesuai arahan dokter. Sebaiknya obat ini diminum setelah makan untuk mengurangi rasa tidak nyaman di perut. 

Untuk pengobatan asam urat, mungkin diperlukan waktu hingga beberapa minggu agar obat ini memiliki efek. Pada beberapa minggu pertama, allopurinol dapat menyebabkan serangan-serangan akut, pastikan bahwa serangan akut sudah mereda sebelum menggunakan allopurinol. 

Penggunaan allopurinol pada asam urat kronik umumnya dilakukan selama 3 bulan. Pastikan Anda menggunakan obat sesuai dengan dosis dan durasi yang dianjurkan. Allopurinol bukanlah pereda nyeri. Untuk menghilangkan rasa sakit akibat asam urat, lanjutkan obat pereda nyeri atau obat yang diresepkan untuk serangan akut. 

Agar dapat meningkatkan manfaat obat, dokter mungkin akan meminta anda untuk mengubah gaya hidup, seperti mengurangi asam dalam urin Anda (misalnya, menghindari mengonsumsi asam askorbat/vitamin C dalam jumlah besar), minum yang cukup setidaknya 8 gelas sehari (masing-masing 8 ons), beraktivitas fisik, mengatur pola makan, dan mempertahankan berat badan dalam taraf ideal. 

Cara Penyimpanan

Simpan obat dalam wadahnya, tertutup rapat, dan jauh dari jangkauan anak-anak untuk mencegah keracunan pada anak. Simpan pada suhu kamar yang jauh dari panas dan kelembaban. Obat-obat yang tidak dibutuhkan harus dibuang dengan cara khusus untuk memastikan bahwa hewan peliharaan, anak-anak, dan orang lain tidak mengkonsumsinya. 

Kontraindikasi

Allopurinol tidak boleh digunakan pada pasien dengan dehidrasi, gagal jantung kronis, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal sedang sampai berat, dan HLA-B*58:01 positif.

Efek Samping

Penggunaan allopurinol dapat menimbulkan beberapa efek samping antara lain:

  • Mati rasa/kesemutan pada lengan atau kaki

  • Tanda perdarahan

  • Kelelahan yang tidak biasa

  • Tanda masalah ginjal seperti perubahan jumlah urin dan nyeri ketika buang air kecil

  • Mata atau kulit berwarna kuning

  • Sakit perut yang parah

  • Muntah terus menerus

  • Urin berwarna gelap

  • Penurunan berat badan

  • Perubahan penglihatan

Dari berbagai efek samping timbul, efek samping yang paling signifikan adalah supresi sumsum tulang, gangguan fungsi hati, dan gangguan fungsi ginjal. Selama penggunaan allopurinol disarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium rutin berkaitan dengan efek samping tersebut.  

 

Tagging (Gejala Umum)

  • Asam urat

  • Hiperurisemia

  • Nyeri sendi

  • Sakit perut

  • Muntah

  • Perdarahan

  • Kesemutan

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Referensi:

Allopurinol. MIMS Indonesia. 

 

Allopurinol. Medscape. 

Tag :
Bagikan artikel ini