Obat

Acyclovir

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 24 Oct 2021

Bagikan

Acyclovir

Nama Dagang: Acyclovir, Zovirax, Acifar, Clinovir, Zoter

 

Acyclovir adalah antivirus analog nukleotida yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat virus tertentu, seperti herpes kelamin (herpes genital), cacar ular (herpes zoster), dan cacar. Meski dikenal sebagai antivirus, acyclovir sebenarnya tidak membunuh virus tersebut, hanya menurunkan kemampuan virus dalam menggandakan diri sehingga mengurangi keparahan dan durasi penyakit. Selain itu, pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, acyclovir dapat mengurangi risiko penyebaran virus ke bagian lain dari tubuh yang dapat menyebabkan infeksi serius.

 

Golongan : Antivirus

Kategori : Obat resep

Manfaat : Mengatasi infeksi virus akibat herpes simpleks, herpes zoster, dan cacar air 

Bentuk : Tablet, injeksi, krim, dan salep mata

Dikonsumsi oleh : Anak-anak, dewasa, dan lanjut usia 

Peringatan

Sebelum mengkonsumsi acyclovir, beritahukan dokter Anda jika Anda memiliki alergi terhadap acyclovir atau jika Anda memiliki alergi lain. Beritahukan dokter secara lengkap riwayat kesehatan Anda. Acyclovir harus digunakan secara hati-hati atau mungkin tidak boleh pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau kondisi yang berkaitan dengan sistem imun yang lemah (seperti penyakit HIV, transplantasi sumsum tulang, transplantasi ginjal).

Anda dapat mengalami pusing, dan mengantuk setelah mengkonsumsi obat. Pastikan bahwa Anda dalam kondisi aman sebelum minum obat. Batasi konsumsi alkohol saat meminum obat ini karena dapat meningkatkan risiko efek samping. Populasi lanjut usia dapat lebih sensitif terhadap efek samping obat, terutama gangguan fungsi ginjal, pusing, mengantuk, dan perubahan mood. 

Perlu menjadi perhatian bahwa acyclovir tidak bersifat protektif pada kasus infeksi menular seksual. Untuk menurunkan kemungkinan penularan, hindari kontak seksual hingga dinyatakan sembuh atau menggunakan metode penghalang yang efektif seperti kondom selama melakukan aktivitas seksual.

Pada kehamilan, acyclovir termasuk dalam kategori B. Pada studi hewan, acyclovir diketahui tidak memperlihatkan adanya kematian atau risiko terhadap janin. Namun, sampai saat ini, belum terdapat studi terkontrol pada wanita hamil. Oleh karena itu, selama kehamilan, obat ini hanya digunakan jika benar-benar dibutuhkan. Tidak diketahui apakah acyclovir dapat masuk ke dalam Air Susu Ibu (ASI), konsultasikanlah dengan dokter sebelum Anda menggunakan acyclovir ketika menyusui. 

Dosis dan Aturan Pakai

Acyclovir banyak digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi virus. Dalam penggunaannya, setiap orang memiliki dosis dan durasi yang berbeda sesuai dengan kondisinya. Oleh karena itu, pastikan penggunaan acyclovir dilakukan setelah konsultasi dan sesuai dengan anjuran dokter. 

 

Dewasa

  • Herpes genital

Topikal: krim 5% 5 kali sehari selama 4-10 hari atau salep 5% 6 kali sehari selama 7 hari.

Intravena: dosis 5 mg/kgBB setiap 8 jam melalui infus intravena selama 1 jam selama 7 hari.

  • Infeksi virus varicella-zoster (cacar air)

Oral: dosisnya 800 mg 5 kali sehari dengan interval setiap 4 jam. Durasi pengobatan selama 7 hari. 

Intravena: dosis 5 mg/kgBB setiap 8 jam. Pasien imunokompromais: 10 mg/kgBB setiap 8 jam. Dosis diberikan melalui infus intravena secara lambat selama 1 jam. Durasi pengobatan selama 5-7 hari. 

  • Herpes zoster (cacar ular)

Oral: dosis 800 mg 5 kali sehari dengan interval setiap 4 jam. Durasi pengobatan 7-10 hari. 

  • Herpes simpleks primer

Oral: dosis 200 mg 5 kali sehari setiap 5 jam dengan durasi pengobatan 5-10 hari. Pasien imunokompromais: gandakan dosis menjadi 400 mg atau pertimbangkan dosis intravena.

  • Herpes simpleks berulang

Oral: dosis 400 mg dua kali sehari dengan interval setiap 12 jam atau 200 mg 4 kali sehari dengan interval 6 jam. Pengobatan dihentikan setiap 6-12 bulan untuk menilai kembali frekuensi kekambuhan. 

 

Anak

  • Herpes genital

Topikal: krim 5% 5 kali sehari selama 4-10

  • Infeksi virus varicella-zoster (cacar air)

Oral: usia >2 tahun 20 mg/kg/dosis 4 kali sehari. Anak >40 kg sama dengan dewasa. Dosis alternative: <2 tahun 200 mg 4 kali sehari selama 5 hari; 2-5 tahun 400 mg 4 kali sehari selama 5 hari; 6-11 tahun 800 mg 4 kali sehari selama 5 hari; dan usia 12-17 tahun sama seperti dosis dewasa. Dosis maksimal 800 mg satu hari.

Intravena: usia 3 bulan sampai 12 tahun 250 mg/m2. Pasien imunokompromais: 5000 mg/m2. Dosis diberikan melalui infus intravena lambat selama 1 jam. Durasi pengobatan 5-7 hari. 

  • Herpes zoster (cacar ular)

Oral: dosis 20 mg/kg/dosis 4 kali sehari. Anak dengan berat badan >40 kg sama dengan dosis dewasa. Dosis anak usia <2 tahun 200 mg 4 kali sehari selama 5 hari; 2-5 tahun 400 mg 4 kali sehari selama 5 hari; 6-11 tahun 800 mg 4 kali sehari selama 5 hari; dan usia 12-17 tahun sama seperti dosis dewasa.

  • Herpes simpleks primer

Oral: usia <2 tahun setengah dari dosis dewasa; >2 tahun sama seperti dosis dewasa

Cara Menggunakan Obat

Acyclovir yang diberikan secara oral, diminum melalui mulut dengan atau tanpa makanan, biasanya 2 sampai 5 kali sehari sesuai dengan arahan dokter. Sebaiknya minum banyak cairan selama Anda meminum obat ini, kecuali ada larangan dari dokter. Obat ini bekerja paling baik ketika gejala infeksi pertama kali timbul sehingga disarankan untuk Anda agar tidak menunda pengobatan. 

Dosis didasarkan pada kondisi medis dan respon terhadap pengobatan. Pada anak-anak, dosis didasarkan pada berat badan. Acyclovir bekerja paling baik ketika jumlah obat di dalam tubuh berada pada tingkat yang konstan. Oleh karena itu, sebaiknya obat diminum pada jam yang sama setiap harinya. Hal ini juga dapat membantu Anda mengingat waktu minum obat. 

Acyclovir harus diminum dan dihabiskan sesuai dengan arahan dokter. Jangan mengubah dosis Anda sendiri, melewatkan dosis, menggandakan dosis, atau menghentikan obat ini lebih awal tanpa persetujuan dokter. Beritahukan kepada dokter apabila kondisi Anda tidak berubah atau menjadi lebih buruk.

Cara Penyimpanan

Simpan obat dalam wadahnya, tertutup rapat, dan jauh dari jangkauan anak-anak. Simpan pada suhu kamar yang jauh dari panas dan kelembaban. Obat-obat yang tidak dibutuhkan harus dibuang dengan cara khusus untuk memastikan bahwa hewan peliharaan, anak-anak, dan orang lain tidak mengkonsumsinya.

 

Kontraindikasi

Acyclovir tidak boleh diberikan pada pasien dengan hipersensitivitas (alergi) terhadap acyclovir atau antivirus lainnya. 

Efek Samping

Diare, sakit kepala, mual, atau muntah dapat terjadi. Jika salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, beritahukan dokter Anda segera. Acyclovir jarang menyebabkan gangguan yang mengancam jiwa. Namun, pada pasien dengan kondisi sistem imun yang melemah, seperti penyakit imunodefisiensi, transplantasi sumsum tulang, dan transplantasi ginjal, dapat timbul beberapa efek samping serius, antara lain: gangguan fungsi ginjal, perubahan mood, kelelahan ekstrem, kulit menguning, kehilangan kesadaran, kejang, dan perubahan penglihatan. Segera cari pertolongan medis jika Anda memiliki gejala di atas. 

 

Tagging (Gejala Umum)

  • Diare

  • Mual

  • Muntah

  • Kejang

  • Kehilangan kesadaran

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Referensi:

Acyclovir. MIMS Indonesia. 

Acyclovir. MedlinePlus. 

 

Acyclovir. Drugbank.

Tag :
Bagikan artikel ini