Tantangan Penerapan SIMRS bagi Manajemen Rumah Sakit

Ditinjau oleh dr. Juliana Ng • 03 Nov 2022

Bagikan

Tantangan Penerapan SIMRS bagi Manajemen Rumah Sakit

Pemerintah mewajibkan semua rumah sakit untuk menerapkan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) di rumah sakit. Namun, banyak masalah yang dialami oleh rumah sakit. Apa saja masalahnya dan bagaimana penanganannya?

 

Rumah sakit memerlukan SIMRS dengan alasan: 

  • Banyak pihak terlibat dan sistem rumah sakit sangat kompleks tidak terhubung

Dibutuhkan pelayanan yang komprehensif dan holistik saat melayani pasien, maka semua pihak yang terlibat harus berkoordinasi dan tidak bisa berdiri sendiri-sendiri.

  • Mengikuti perkembangan zaman

Teknologi yang membantu kehidupan manusia sudah tidak asing lagi bagi rakyat Indonesia. Kehadiran teknologi membantu meningkatkan pelayanan dan efisiensi.

  • Toleransi nol untuk kesalahan 

Pelayanan rumah sakit berhubungan dengan nyawa manusia, maka tidak ada toleransi untuk kesalahan sedikit pun. Hasil laboratorium yang tidak terintegrasi dapat menimbulkan kesalahan saat petugas laboratorium meng-input data ke sistem. Tulisan tangan dokter saat menulis resep bisa saja tidak terbaca, dan menimbulkan kesalahan saat pemberian obat. Rumah sakit yang menggunakan karyawan non-medis untuk meng-input data, bisa melakukan kesalahan saat mengetik.

 

Survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia menunjukkan sebanyak 210 juta rakyat Indonesia menggunakan internet. Maka penggunaan SIMRS seharusnya tidak menjadi masalah. Adj. Prof. Hananiel Prakarsa Widjaya, CEO National Hospital Surabaya, merangkumkan masalah yang dialami rumah sakit saat ini:

  • Modul yang tidak terhubung

Sistem tidak terintegrasi, masing-masing unit melakukan input data dengan manual. Data tidak dapat diakses dengan cepat, masih membutuhkan orang untuk mengambil hasil laboratorium atau radiologi, atau mengantarkan resep obat secara manual.

  • Efisiensi pelayanan

Kehadiran SIMRS bukannya meringankan pekerjaan, tetapi membuka lowongan baru untuk karyawan yang meng-input data. Pekerjaan dirasa menjadi lebih berat karena harus mengisi berkas dan SIMRS. Seluruh karyawan di rumah sakit tidak terlalu paham bagaimana menggunakan sistem untuk meringankan pekerjaan mereka.

  • Manajemen rumah sakit

Menjadi tanggung jawab manajemen dan pemilik rumah sakit untuk memberi arahan dan tujuan penggunaan SIMRS, yang bukan bertujuan untuk membebani pekerjaan masing-masing pekerja, tetapi meringankan pekerjaan mereka. 

 

Menurut Adj. Prof. Hans, kegagalan implementasi SIMRS tidak selalu akibat sistem, tetapi pada hal-hal berikut:

  • Kurangnya tujuan yang jelas, manajemen tidak memberikan penjelasan mengenai manfaat SIMRS

  • Kurangnya kepemimpinan dari manajemen, tidak mampu berhadapan dengan orang yang tidak mau menggunakan SIMRS

  • Kurangnya transformasi, organisasi tidak mengikuti perkembangan teknologi

  • Kurangnya motivasi karena tidak merasakan manfaat dari penggunaan SIMRS

  • Tidak ada transparansi antara departemen 

 

Adj. Prof. Hans menyimpulkan 4 poin yang penting saat membuat SIMRS:

  • Meningkatkan kepuasan pasien

  • Meningkatkan kualitas data yang dilaporkan ke Kemenkes

  • Mengurangi biaya (efisiensi)

  • Membantu pengalaman klinis dokter

 

Implementasi SIMRS yang baik bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan pasien di rumah sakit. Penting untuk diingat bahwa penerapan SIMRS memerlukan seluruh bagian dari rumah sakit untuk menyelaraskan tujuan dan maju bersama.


Memiliki pertanyaan mengenai hal ini? Anda dapat menghubungi kami disini hotline aido.

Tag :
Bagikan artikel ini