Omeprazole

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 28 Apr 2022

Bagikan

Omeprazole

Nama Dagang: Blomer, Onic, Opm, Carosec, Ozid, Conprazole, Contral, Prilos, Dudencer, Prohibit, Gastrazol, Gastrofer, Protop, Pumpitor, Lanacer, Lokev, Losec, Risek, Rindopump, Rocer, Norsec, Meisec, Stomacer, Tamezol, Ulzol, Zeprazol, Zolacap, Zollocoid, Omeyus, OMZ, Omevell, Omeprazole, Omed, Omberzol. 

 

Omeprazole merupakan obat yang mampu mengatasi keluhan asam lambung berlebih, tukak lambung atau duodenum akibat konsumsi antiinflamasi nonsteroid (OAINS), penyakit refluks (GERD) serta kondisi hipersekresi seperti penyakit Zollinger-Ellison. Obat ini dapat menurunkan produksi asam lambung sehingga iritasi akibat asam lambung tidak terjadi.

 

Golongan : Penghambat pompa proton (proton pump inhibitor)

Kategori : Obat keras

Manfaat : Menurunkan produksi asam lambung

Bentuk : Kapsul, tablet, kapsul lepas lambat, dan infus intravena

Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak

 

Peringatan

Sebelum mengonsumsi omeprazole, Anda perlu melaporkan riwayat dan  beberapa kondisi berikut kepada dokter.

  • Alergi terhadap omeprazole ataupun obat lainnya yang mengandung bahan yang sama

  • Sedang menggunakan rilpivirine

  • Sedang mengonsumsi obat tertentu, seperti vitamin, suplemen, maupun produk herbal lainnya

  • Defisiensi magnesium dan vitamin B12

  • Osteoporosis (pengeroposan tulang)

  • Penyakit autoimun

  • Penyakit hati

  • Lupus eritematosus sistemik

Selain kondisi di atas, wanita hamil atau menyusui juga perlu mendapatkan perhatian khusus sebelum menjalani terapi dengan omeprazole. Bila keluhan lambung yang dialami kian bertambah buruk pascaterapi, segera sampaikan pada dokter Anda.

Dosis dan Aturan Pakai

Penggunaan omeprazole disesuaikan dengan tujuan pengobatan, usia pasien serta sediaan obat.

  • Untuk eradikasi infeksi bakteri H. pylori yang terkait dengan penyakit ulkus peptikum, tukak lambung atau duodenum, GERD serta penyakit ulkus terkait OAINS 

    • Dewasa: 20 mg per hari selama 1 minggu dengan kombinasi bersama amoksisilin dan klaritromisin. Bisa pula diberikan dalam bentuk infus dengan dosis 40 mg selama 20-30 menit hingga konsumsi per oral memungkinkan.

    • Anak usia >4 tahun 

      • Berat badan 15-30 kg: 10 mg per hari

      • Berat badan 31-40 kg: 20 mg per hari 

  • Untuk mengobati ulkus peptikum 

    • Dewasa: 20 mg atau 40 mg sekali sehari selama 4 minggu untuk ulkus duodenum dan 8 minggu ulkus lambung. Dosis pemeliharaan sebesar 10-20 mg sekali sehari yang dapat ditingkatkan hingga 40 mg tergantung pada respons obat.

  • Untuk mengatasi masalah ulkus terkait OAINS

    • Dewasa: 20 mg per oral sekali sehari selama 8 minggu. 

  • Untuk mengatasi GERD

    • Dewasa: 20 mg sekali sehari selama 4-8 minggu. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 40 mg sekali sehari selama 8 minggu bila kondisi parah. Dosis pemeliharaan sebesar 10 mg sehari sekali yang dapat ditingkatkan hingga 20-40 mg bila diperlukan. 

    • Anak usia ≥ 1 tahun atau berat badan10-20 kg: 10 mg sekali sehari yang dapat ditingkatkan hingga 20 mg

    • Anak usia ≥ 2 tahun atau berat badan >20 kg: 20 mg sekali sehari yang dapat ditingkatkan hingga 40 mg selama 4-8 minggu

  • Untuk menangani sindrom Zollinger-Ellison, 

    • Dewasa: 60 mg per oral setiap hari melalui infus selama 20-30 menit. Penggunaan dosis harian >60 mg sebaiknya dibagi menjadi 2 dosis. 

Cara Menggunakan Obat

Penggunaan omeprazole disesuaikan dengan jenis sediaan obat. Untuk sediaan kapsul, sebaiknya dikonsumsi sebelum makan, sedangkan sediaan tablet, konsumsi dapat dilakukan dengan atau tanpa makanan. Sediaan serbuk suspensi oral harus dikonsumsi saat perut kosong setidaknya satu jam sebelum makan. Selanjutnya, sediaan kapsul lepas lambat dikonsumsi saat perut kosong, setidaknya 1 jam sebelum makan dengan cara ditelan utuh dan tidak dikunyah/digerus. Untuk sediaan serbuk infus intravena, lakukan pelarutan dalam 100 ml larutan dekstrosa 5% atau NaCl 0,9%.

 

Cara Penyimpanan

Obat disimpan dalam wadah kemasan dengan kondisi tertutup rapat dan terhindar dari jangkauan anak-anak. Penyimpanan sebaiknya dilakukan pada suhu ruang, jauh dari cahaya langsung serta panas dan kelembapan berlebih. Perhatikan tanggal kadaluwarsa sebagai batas waktu aman penggunaan obat. 

Kontraindikasi

Penggunaan omeprazole tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat alergi omeprazole dan komponennya. Pemberian omeprazole pada neonatus, pasien dengan riwayat penyakit jantung, hati, pengeroposan tulang memerlukan pertimbangan khusus.

Efek Samping

Konsumsi omeprazole dapat menyebabkan sejumlah efek samping, seperti sembelit, mual, diare, muntah, nyeri kepala. Bila Anda mengalami gejala tersebut yang semakin parah atau tidak kunjung hilang, segera konsultasikan ke dokter. Beberapa efek samping jarang yang bersifat serius, antara lain ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, mata, tangan, dan kaki, kesulitan bernapas atau menelan, suara serak, gangguan irama jantung, kejang otot, kram, pusing, perasaan gelisah, diare hebat, kejang, nyeri sendi, dan keluar darah dalam urin. Segera hubungi dokter jika mengalami efek samping yang mengganggu. Penggunaan jangka panjang selama 1 tahun atau lebih dengan dosis tinggi meningkatkan risiko penurunan densitas tulang serta kejadian polip lambung. 



Tagging (Gejala Umum)

  • Heartburn, mual, muntah, sakit tenggorokan, nyeri dada

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Tag :
Referensi
  1. Omeprazol. PIONAS BPOM. Available from: OMEPRAZOL | PIO Nas (pom.go.id)

  2. Omeprazole. MIMS Indonesia. Available from: Omeprazole: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia

  3. Omeprazole. MedlinePlus. Available from: Omeprazole: MedlinePlus Drug Information
Bagikan artikel ini