Nama Dagang: Akilen, Ethiflox, Floxa, Mefoxa, Ostrid, Tarivid, Zelavel, Zyflox
Ofloksasin merupakan antibiotik golongan kuinolon yang digunakan untuk menangani infeksi bakteri pada berbagai bagian tubuh, seperti saluran kemih, saluran reproduksi, kulit, jaringan lunak, saluran pernapasan, mata, dan telinga. Obat ini tersedia dalam bentuk yang beragam, mulai dari cairan infus, tablet, cairan tetes telinga, hingga cairan tetes mata.
Golongan : Antibiotik (kuinolon)
Kategori : Obat keras
Manfaat : Mengobati penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri, meliputi infeksi saluran kemih, saluran reproduksi, kulit, jaringan lunak, saluran pernapasan, mata, dan telinga.
Bentuk : Cairan intravena, tablet, cairan tetes telinga, cairan tetes mata
Dikonsumsi oleh : Dewasa
Ofloksasin harus digunakan secara hati-hati pada orang yang mengalami kondisi-kondisi medis berikut.
Gangguan sistem saraf pusat seperti epilepsi, penyumbatan pembuluh darah otak serta kejang.
Miastenia gravis
Pembengkakan di daerah sendi (reumatoid artritis)
Gangguan irama jantung
Serangan jantung
Gangguan fungsi ginjal
Gangguan fungsi hati
Pasien dengan riwayat kelainan psikiatrik harus menghindari penggunaan ofloksasin dalam jangka panjang.
Konsumsi ofloksasin dapat meningkatkan risiko terjadinya pembengkakan tendon (serat yang menghubungkan tulang dengan otot) hingga robeknya tendon. Hal ini dapat terjadi di bahu, tangan, pergelangan kaki, dan tempat-tempat lainnya.
Ofloksasin berisiko menimbulkan efek menurunkan kewaspadaan. Oleh karena itu, pengendara kendaraan bermotor perlu berhati-hati dalam mengonsumsi ofloksasin.
Belum terdapat data yang cukup mengenai keamanan penggunaan ofloksasin pada wanita hamil atau menyusui. Oleh karena itu, wanita hamil maupun menyusui hanya boleh menggunakan ofloksasin jika manfaat yang didapatkan memang lebih besar dibanding risiko yang mungkin muncul. Wanita hamil atau menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Jika Anda mengalami kehamilan saat sedang mengonsumsi ofloksasin, segera hubungi dokter
Oral (berbentuk tablet)
Infeksi saluran kemih: 200-400 mg/hari, sebaiknya dikonsumsi di pagi hari. Dosis dapat dinaikkan hingga 800 mg/hari, sesuai pertimbangan dokter terhadap tingkat keparahan infeksi.
Infeksi kulit dan jaringan lunak: 400 mg dua kali sehari.
Infeksi saluran reproduksi (gonore, klamidia): 400 mg per hari. Jumlah tersebut dapat dikonsumsi sebagai dosis tunggal maupun dosis terbagi
Intravena (berbentuk cairan infus)
Bronkitis kronik, pneumonia: 200 mg dua kali sehari, diberikan dengan infus berkecepatan lambat selama minimal 30 menit
Prostatitis: 200 mg dua kali sehari, diberikan dengan infus berkecepatan lambat selama minimal 30 menit.
Tetes mata 0,3%
Konjungtivis bakteri: Hari pertama dan kedua 1-2 tetes tiap 2-4 jam. Untuk hari-hari selanjutnya, dosis yang diberikan yaitu 1-2 tetes 4 kali sehari.
Ulserasi kornea akibat bakteri: Hari pertama dan kedua 1-2 tetes tiap 30 menit saat waktu terbangun dan tiap 4-6 jam saat jam tidur. Mulai dari hari ketiga, frekuensi pemberian diturunkan menjadi 1-2 tetes per jam. Dosis tersebut diteruskan selama 4-6 hari. Setelah itu, frekuensi diturunkan lagi menjadi 1-2 tetes, 4 kali sehari hingga infeksi sembuh.
Tetes telinga 0,3%
Otitis media: 10 tetes 2 kali sehari, diberikan selama 14 hari
Otitis eksterna: 10 tetes 1 kali sehari, diberikan selama 7 hari
Gunakan ofloksasin sesuai dengan jumlah dosis yang diberikan oleh dokter secara teratur. Jangan mengonsumsi obat ini lebih sering dari yang seharusnya atau menambah dosis tanpa arahan dari dokter.
Cara mengonsumsi tablet ofloksasin sama dengan cara mengonsumsi tablet pada umumnya. Telan tablet, kemudian iringi dengan konsumsi air secukupnya. Obat ini bisa dikonsumsi bersamaan dengan waktu makan maupun tanpa makanan. Hindari konsumsi obat maag antasida atau suplemen yang mengandung zat besi atau seng pada rentang waktu 2 jam sebelum hingga 2 jam sesudah konsumsi ofloksasin.
Ofloksasin yang berbentuk cairan infus harus diberikan oleh tenaga medis yang kompeten. Jangan menggunakan obat ini dengan sembarangan tanpa pengawasan dokter/tenaga medis.
Letakkan obat di tempat yang kering pada suhu ruangan maksimal 25oC. Jangan letakkan obat di tempat yang lembap. Lindungi obat dari paparan cahaya langsung dan panas yang berlebihan. Jangan menyimpan obat ini di dalam kulkas atau membekukannya. Simpan obat di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak. Pastikan kemasan obat tetap rapat saat penyimpanan. Buang obat yang telah kedaluwarsa atau tidak dibutuhkan lagi.
Ofloksasin tidak boleh diberikan pada orang yang memiliki reaksi alergi terhadap ofloksasin maupun obat-obatan lainnya dari golongan kuinolon. Obat ini juga tidak boleh diberikan untuk orang yang mengalami kondisi-kondisi medis tertentu, seperti riwayat gangguan pada tendon atau riwayat epilepsi.
Efek samping yang dapat timbul setelah penggunaan ofloksasin, yaitu:
Mual, muntah
Nyeri lambung
Nyeri kepala, pusing
Gangguan tidur
Ruptur atau pembengkakan tendon
Gangguan irama jantung
Kejang, tremor, peningkatan tekanan intrakranial
Untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan, gunakanlah obat sesuai dengan dosis dan petunjuk dari dokter. Segera komunikasikan dengan dokter jika Anda mengalami efek samping yang berat atau mengganggu aktivitas setelah menggunakan obat ini.
Tagging (Gejala Umum)
Demam
Infeksi bakteri
Batuk
Nyeri perut
Infeksi saluran kemih
Infeksi kulit
Infeksi saluran napas
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Ofloxacin. MIMS. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ofloxacin?mtype=generic
Floxin tablets (ofloxacin tablets). FDA. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2008/019735s059lbl.pdf
Kuinolon. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Available from: http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/516-kuinolon
Ofloxacin. MedlinePlus. Available from: https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a691005.html
Anda mungkin juga tertarik