Moxifloxacin

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 08 Jan 2022

Bagikan

Moxifloxacin

Nama Dagang: Avelox, Maxiflon, Respira, Zigat

 

Moksifloksasin (Moxifloxacin) adalah salah satu antibiotik golongan kuinolon. Kuinolon akan menghambat sintesis materi genetik bakteri.

 

Golongan : Antibiotik (kuinolon)

Kategori : Obat keras

Manfaat : Mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri, seperti bronkitis, pneumonia komunitas, sinusitis bakterial akut, dan infeksi struktur kulit.

Bentuk : Infus, tablet salut selaput, kaplet

Dikonsumsi oleh : Dewasa

Peringatan

  • Konsumsi moksifloksasin dapat meningkatkan risiko terjadinya pembengkakan hingga robeknya tendon (serat yang menghubungkan tulang dengan otot). Hal ini dapat terjadi di bahu, tangan, pergelangan kaki, dan tempat-tempat lainnya.

  • Moksifloksasin memengaruhi otak dan sistem saraf. Segera sampaikan kepada dokter jika muncul gejala, seperti kejang, tremor, kebingungan, atau nyeri kepala yang tak kunjung sembuh dengan maupun tanpa kaburnya penglihatan.

  • Moksifloksasin dapat mengganggu irama listrik jantung sehingga pemberiannya pada orang dengan gangguan irama jantung perlu dilakukan dengan hati-hati.

  • Moksifloksasin dapat memperparah kelemahan otot pada pasien dengan miastenia gravis. Sampaikan kepada dokter jika Anda mengalami kondisi ini. Jika Anda menderita miastenia gravis dan mengonsumsi moksifloksasin, segera hubungi dokter jika muncul gejala kelemahan otot atau kesulitan bernapas.

  • Pemberian moksifloksasin untuk wanita hamil harus dilakukan dengan hati-hati karena belum ada data keamanan yang cukup mengenai penggunaan obat ini pada kehamilan. Sementara itu, wanita yang sedang menyusui tidak direkomendasikan mengonsumsi obat ini. Jika memang kondisi pasien mengharuskan penggunaan moksifloksasin, menyusui harus dihentikan terlebih dahulu.

Dosis dan Aturan Pakai

  • Pneumonia komunitas (community-acquired pneumonia): 400 mg sekali sehari selama 10 hari

  • Eksaserbasi akut bronkitis kronik: 400 mg sekali sehari selama 5-10 hari

  • Sinusitis bakterial akut: 400 mg sekali sehari selama 7 hari

  • Infeksi kulit tidak terkomplikasi: 400 mg sekali sehari selama 7 hari

  • Infeksi kulit terkomplikasi: 400 mg sekali sehari 7-21 hari

Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati. Konsumsi seluruh moksifloksasin yang telah diberikan hingga tuntas dan teratur pada waktu yang sama tiap harinya sesuai dengan dosis yang telah diberikan dokter, meskipun gejala-gejala yang Anda rasakan telah membaik sebelum obat habis. 

Cara Menggunakan Obat

Cara mengonsumsi tablet moksifloksasin sama dengan cara mengonsumsi tablet pada umumnya, yaitu dengan langsung ditelan. Minum obat pada kisaran waktu yang sama setiap harinya. Jangan mengonsumsi makanan/minuman yang mengandung magnesium, aluminium, besi, atau seng pada waktu yang terlalu berdekatan dengan konsumsi moksifloksasin. Contoh makanan/minuman yang mengandung zat-zat tersebut antara lain adalah obat maag golongan antasida, sukralfat, dan multivitamin. Obat moksifloksasin boleh dikonsumsi maksimal 4 jam sebelum atau minimal 8 jam setelah mengonsumsi makanan/minuman yang mengandung zat-zat tadi.

Obat ini bisa dikonsumsi dengan atau tanpa diiringi konsumsi makanan lainnya. Setelah menelan tablet moksifloksasin, iringi dengan meminum cairan dalam jumlah yang cukup.

Jika Anda lupa mengonsumsi obat di waktu yang seharusnya, segera konsumsi obat saat Anda teringat. Jika waktu Anda teringat sudah lebih dekat dengan waktu penggunaan dosis selanjutnya, lewatkan dosis yang terlupakan tadi. Konsumsi obat di waktu dosis berikutnya seperti biasanya. Jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.

Cara Penyimpanan

Letakkan obat di tempat yang kering pada suhu ruangan maksimal 25 oC, jangan letakkan obat di tempat yang lembap. Lindungi obat dari paparan cahaya langsung dan panas yang berlebihan. Jangan menyimpan obat ini di dalam kulkas atau membekukannya. Simpan obat di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak. Pastikan kemasan obat tetap rapat saat penyimpanan. Buang obat yang telah kedaluwarsa atau tidak dibutuhkan lagi.

Kontraindikasi

Moksifloksasin tidak boleh diberikan pada orang yang memiliki hipersensitivitas (alergi) terhadap obat apapun dari golongan kuinolon. Selain itu, moksiflosasin tidak boleh diberikan pada orang-orang yang mengidap kondisi-kondisi medis tertentu:

  • riwayat penyakit tendon

  • miastenia gravis

  • perpanjangan interval QT

  • aritmia ventrikuler

  • gangguan elektrolit yang tidak dikoreksi

Pemberian moksifloksasin harus dilakukan dengan hati-hati pada orang dengan gangguan fungsi hati berat, gangguan irama jantung, gangguan sistem saraf pusat, serta diabetes melitus.

Efek Samping

Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh moksifloksasin antara lain:

  • Mulut kering

  • Nyeri perut, diare, mual, muntah, konstipasi

  • Kecemasan

  • Berdebar-debar

Untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan, gunakanlah obat sesuai dengan dosis dan petunjuk dari dokter. Segera komunikasikan dengan dokter jika Anda mengalami efek samping yang berat atau mengganggu aktivitas setelah menggunakan obat ini.

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Tag :
Referensi
  • AVELOX (moxifloxacin hydrochloride). US FDA. 
  • Moksiflosasin. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 
  • Moxifloxacin. MedlinePlus. 
  • Moxifloxacin. MIMS.
Bagikan artikel ini