Nama dagang: Trecator
Etionamid merupakan salah satu contoh obat antituberkulosis lini kedua, yaitu obat yang digunakan apabila terjadi kasus resistensi bakteri terhadap obat lini pertama. Resistensi obat biasanya mudah terjadi pada rifampisin dan isoniazid yang merupakan obat antituberkulosis lini pertama. Untuk menangani kasus resistensi obat, etionamidbiasanya digunakan bersama dengan obat lini kedua lainnya, seperti obat injeksi golongan aminoglikosida (kanamisin, amikasin, gentamisin) dan golongan fluorokuinolon (levofloksasin, moksifloksasin, dan gatifloksasin).
Golongan : Obat keras, diberikan dengan resep dokter
Kategori : Obat antituberkulosis lini kedua
Manfaat : Membunuh bakteri penyebab infeksi tuberkulosis
Bentuk : Tablet
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan Anak
Obat-obat antituberkulosis lini kedua, seperti etionamid, hanya dapat diberikan setelah dokter melakukan uji kepekaan obat terhadap bakteri yang menginfeksi pasien. Apabila bakteri diketahui resistens terhadap rifampisin, isoniazid, atau keduanya, maka pasien bisa diberikan obat antituberkulosis lini kedua. Selain itu, akan lebih baik apabila dilakukan uji terhadap etionamiduntuk memastikan bahwa bakteri tersebut masih peka terhadap obat yang akan diresepkan.
Kasus resistensi obat ini sangat dipengaruhi oleh kepatuhan pasien dalam meminum obat. Rutinlah minum obat sesuai arahan dokter untuk mencegah terjadinya kejadian resistensi obat yang lebih parah dan memiliki potensi mengancam nyawa.
Seperti pengobatan pada umumnya, konsultasikan kondisi Anda ke dokter sebelum melaksanakan sebuah terapi. Ada beberapa pertimbangan yang perlu dilihat saat memilih obat etionamid. Katakan pada dokter apabila anda alergi terhadap suatu jenis pengobatan ataupun memiliki riwayat alergi etionamid sebelumnya. Jangan lupa untuk mengatakan juga pengobatan apa saja yang sedang anda lakukan sekarang untuk menghindari reaksi obat lain (contohnya sikloserin dan isoniazid) dengan etionamid.
Penggunaan etionamidjuga mungkin saja berbahaya bagi beberapa kondisi kesehatan pasien. Karena itulah, konsultasikan juga pada dokter apabila anda mengalami penyakit diabetes, masalah pada kelenjar tiroid, penyakit hati yang berat, dan lain sebagainya.
Lakukanlah kunjungan rutin ke dokter untuk melihat perkembangan pengobatan Anda. Segera lapor ke dokter apabila dalam 2 – 3 minggu pengobatan belum terlihat perbaikan kondisi untuk menentukan terapi selanjutnya.
Jangan gunakan obat atau vitamin apapun selama pengobatan, kecuali Anda sudah berkonsultasi pada dokter.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral. Berikut dosis yang bisa diberikan pada pasien:
Dewasa
Berikan dosis 250-1000 mg/hari dalam dosis terpisah (1-3 kali sehari)
Anak
Penggunaannya pada anak di bawah 12 tahun tidak direkomendasikan
Untuk anak di atas 12 tahun, berikan 15-20 mg/hari dalam dosis terpisah (2-3 kali sehari)
Dosis yang diberikan pada Anda mungkin saja berbeda. Konsultasikan kembali pada dokter yang menangani Anda untuk mendapat dosis yang sesuai.
Obat ini diminum secara oral. Obat ini berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan. Jika muncul keluhan saluran cerna, maka lebih baik konsumsi Ethionamide bersamaan dengan makanan lain.
Simpan etionamidpada suhu ruang. Hindari dari lingkungan yang panas, terpapar cahaya matahari langsung, atau lingkungan yang lembab. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan untuk mencegah resiko tertelan dan keracunan.
Etionamid tidak boleh diberikan bagi pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat tersebut. Selain itu, orang dengan gangguan hati berat juga tidak bisa diberikan etionamid karena dikhawatirkan meningkatkan resiko toksisitas obat.
Penggunaannya pada pasien hamil juga tidak direkomendasikan karena ditakutkan dapat mengganggu proses tumbuh kembang janin.
Efek samping dari konsumsi etionamid cukup luas dan dapat mengenai beberapa sistem organ. Sistem pencernaan merupakan sistem yang paling sering mengalami gangguan akibat penggunaan etionamid. Beberapa efek yang sering terjadi bisa berupa rasa tidak nyaman ataupun nyeri pada perut, diare, menurunnya nafsu makan, terjadinya peradangan pada daerah mulut, mual, dan muntah
Selain itu, obat ini juga dapat mengganggu sistem lain, seperti pada jantung dan pembuluh darah, organ hati, dan sistem saraf. Beberapa sumber menyebutkan bahwa penggunaan etionamiddapat menyebabkan tekanan darah rendah postural, rasa mengantuk, kejang, rendahnya kadar glukosa darah, hingga peradangan pada organ hati. Sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter apabila muncul keluhan-keluhan tertentu selama pengobatan ethionamide untuk mencegah terjadinya perburukan kondisi.
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Anda mungkin juga tertarik