Nama Dagang: Dexa-M, Dexamethason, Dexclosan, Cortidex
Dexamethasone adalah obat yang digunakan untuk menangani peradangan sendi (artritis), penyakit-penyakit terkait darah atau hormon, reaksi alergi, penyakit kulit, gangguan mata, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, kanker, serta penyakit terkait sistem kekebalan tubuh.
Golongan : Kortikosteroid
Kategori : Obat keras
Manfaat : Menangani peradangan sendi (artritis), penyakit-penyakit terkait darah atau hormon, reaksi alergi, penyakit kulit, gangguan mata, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, kanker, serta penyakit terkait sistem kekebalan tubuh
Bentuk : Tablet, sirup
Dikonsumsi oleh : Dewasa, anak-anak, usia lanjut
Dexamethasone bekerja dengan menurunkan respon sistem imun yang berlebih terhadap berbagai kondisi untuk menurunkan gejala-gejala seperti pembengkakan dan reaksi alergi.
Belakangan ini, beberapa studi telah menunjukkan bahwa dexamethasone juga dapat meningkatkan tingkat keselamatan pasien Covid-19 yang telah jatuh dalam kondisi yang mengharuskan dukungan alat bantu pernapasan. Berdasarkan suatu studi, obat ini terbukti mampu menurunkan angka kematian sebesar satu per tiga pasien dengan ventilator dan sebesar satu per lima pasien yang disuplai dengan oksigen bantuan. Akan tetapi, studi tersebut juga menunjukkan bahwa obat ini tidak bermanfaat bagi orang yang tidak membutuhkan bantuan alat pernapasan. Jadi, jangan sembarangan menggunakan obat ini untuk penderita Covid-19 kecuali dianjurkan oleh dokter Anda.
Dexamethasone, dalam kondisi yang langka, dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga dapat memperparah diabetes (kencing manis atau penyakit gula). Informasikan dokter Anda apabila Anda memiliki gejala diabetes, seperti sering merasa haus, lapar, atau sering buang air kecil.
Informasikan dokter Anda apabila Anda memiliki alergi terhadap dexamethasone ataupun zat yang terkandung dalam dexamethasone. Beberapa gejala reaksi alergi meliputi munculnya kemerahan kulit, kulit gatal-gatal atau bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan), sakit kepala berat, serta sesak napas.
Informasikan dokter Anda apabila Anda memiliki riwayat infeksi, seperti tuberkulosis, herpes, atau infeksi jamur.
Informasikan dokter Anda apabila Anda pernah mengalami atau memiliki kondisi medis berikut:
Gangguan fungsi ginjal
Gangguan fungsi hati
Gangguan elektrolit, contohnya kadar kalium atau kalsium dalam darah yang rendah
Penyakit kelenjar tiroid
Gangguan sistem pencernaan seperti diare
Tekanan darah tinggi
Penyakit jantung
Diabetes
Katarak
Glaukoma (gangguan pada saraf mata akibat peningkatan tekanan dalam bola mata)
Osteoporosis (pengapuran tulang)
Dexamethasone dapat mengaburkan tanda-tanda infeksi sehingga pengguna obat ini rentan terkena infeksi (karena akan lebih sulit dideteksi) . Obat ini juga membuat seseorang rentan mengalami perburukan infeksi bila memang sedang mengalami infeksi. Apabila menjalankan obat ini, hindari kontak dengan orang-orang yang memiliki infeksi yang menular, contohnya cacar air.
Dexamethasone dapat menyebabkan perdarahan pada lambung. Kurangi konsumsi alkohol karena dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung apabila sedang menjalankan pengobatan dengan dexamethasone.
Jangan menerima imunisasi atau vaksinasi tanpa instruksi dari dokter
Obat ini mungkin dapat memperlambat pertumbuhan anak apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Konsultasikan ke dokter apabila anak Anda hendak menjalankan pengobatan dexamethasone. Pertumbuhan tinggi anak akan terus dipantau secara rutin untuk mendeteksi apakah terdapat perlambatan pertumbuhan.
Penggunaan dexamethasone pada ibu hamil harus mempertimbangkan antara manfaat dan risiko yang akan didapat. Anak yang lahir dari ibu yang menerima pengobatan dexamethasone dalam waktu yang lama mungkin memiliki gangguan hormon.
Keamanan dexamethasone untuk ibu yang menyusui masih belum diketahui dengan jelas. Konsultasikan ke dokter apabila hendak menjalankan pengobatan dengan dexamethasone apabila sedang menyusui.
Jangan mengonsumsi dexamethasone untuk mengobati Covid-19 kecuali telah diinstruksikan oleh dokter. Apabila Anda memiliki pertanyaan mengenai penggunaan dexamethasone untuk Covid-19, konsultasikan kepada dokter Anda.
Dosis dan lama pengobatan ditentukan berdasarkan kondisi medis tiap orang dan reaksi tubuh terhadap obat ini. Dosis juga diberikan berdasarkan usia, jenis penyakit, serta keparahan penyakit. Konsumsi obat sesuai dosis yang sudah diresepkan dokter dan patuhi jadwal dengan saksama. Dokter mungkin akan menurunkan dosis seiring waktu untuk meminimalkan munculnya efek samping.
Untuk orang dewasa (usia 18 tahun ke atas), dosis obat sekitar 0,75 - 9 mg tiap hari, tergantung pada kondisi.
Untuk anak-anak (usia 0-17 tahun), dosis obat adalah 0,02 - 0,3 mg per kilogram berat badan per hari. Konsumsi obat terbagi menjadi 3-4 dosis dan bergantung pada kondisi.
Untuk usia lanjut (usia 65 tahun ke atas), dokter biasanya memberikan dosis awal yang rendah untuk menghindari penumpukan obat di dalam tubuh. Hal ini karena ginjal dan hati orang usia lanjut mungkin sudah tidak bekerja dengan maksimal sehingga tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproses obat yang masuk.
Jangan hentikan penggunaan dexamethasone secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu pada penggunaan jangka panjang. Saat berhenti menggunakan dexamethasone setelah menggunakannya dalam waktu yang lama, dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk menurunkan dosis perlahan-lahan agar tubuh Anda mampu beradaptasi terlebih dahulu.
Apabila Anda menjalankan pengobatan ini 1x sehari, minumlah obat ini di pagi hari sebelum jam 9 pagi. Dexamethasone dikonsumsi melalui mulut. Minum obat ini bersamaan dengan makanan atau susu untuk mencegah munculnya rasa sakit perut. Untuk dexamethasone dalam bentuk tablet, konsumsi dengan satu gelas air penuh (sekitar 8 ons atau 240 ml). Untuk dexamethasone dalam bentuk sirup, ukur dosis terlebih dahulu dengan alat ukur atau sendok ukur. Jangan gunakan sendok makan biasa karena Anda akan kesulitan menentukan dosisnya dengan tepat.
Simpan dexamethasone dalam suhu ruangan, yaitu sekitar 20°C - 25°C
Jangan simpan obat ini di area yang basah atau lembap seperti kamar mandi
Obat ini dilarang digunakan bagi penderita infeksi jamur sistemik (sistemik artinya infeksi sudah menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah) dan penerima vaksin yang berupa virus hidup (seperti virus influenza)
Efek samping yang dapat muncul akibat pengobatan dexamethasone antara lain:
Sakit perut
Sensasi terbakar pada dada (heartburn)
Sakit kepala
Gangguan tidur
Peningkatan napsu makan yang berlebih
Hubungi dokter Anda apabila muncul efek samping yang cukup serius, antara lain:
Tanda-tanda infeksi (seperti radang tenggorokan yang tidak kunjung sembuh, demam)
Nyeri pada tulang atau sendi
Detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur
Nyeri pada mata
Gangguan penglihatan
Peningkatan berat badan yang berlebih
Wajah bengkak
Pembengkakan kaki
Perdarahan pada sistem pencernaan (ditandai dengan nyeri perut, tinja berwarna gelap, atau muntahan yang berwarna dan bertekstur seperti bubuk kopi)
Perubahan mental
Perubahan siklus menstruasi
Tagging (Gejala Umum)
Artritis
Penyakit darah
Penyakit hormon
Penyakit kulit
Alergi
Penyakit mata
Penyakit sistem imun
Gangguan pernapasan
COVID-19
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi:
WebMD. Dexamethasone oral [Internet]. New York: WebMD; date unknown [cited 2021 Jun 23].
University of Illinois. Dexamethasone, oral tablet [Internet]. Brighton: MedicalNewsToday; 2020 Jul 23 [cited 2021 Jun 23].
MedlinePlus. Dexamethasone [Internet]. Bethesda: US National Library of Medicine; 2017 Sep 15 [cited 2021 Jun 23].
DrugBank. Dexamethasone [Internet]. Alberta: DrugBank; date unknown.
Anda mungkin juga tertarik