Calcium lactate

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 08 Nov 2021

Bagikan

Calcium lactate

Nama Dagang: Calcium lactate, licokalk, prokalk

 

Calcium lactate merupakan suplemen kalsium yang diberikan untuk mencegah dan mengatasi rendahnya kadar kalsium pada darah. Obat ini dapat diberikan pada orang-orang yang tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup melalui makanan sehari-hari ataupun untuk mengatasi kondisi yang disebabkan oleh rendahnya kadar kalsium, contohnya pengeroposan tulang (osteoporosis), pelemahan tulang (osteomalasia atau rakitis), berkurangnya aktivitas kelenjar paratiroid (hipoparatiroidisme), dan tetanus. Calcium lactate juga dapat digunakan untuk memastikan kebutuhan kalsium terpenuhi pada populasi tertentu, misalnya pada ibu hamil, ibu menyusui, perempuan menopause, dan orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu (fenitoin, fenobarbital, dan prednison).

 

Kalsium sendiri merupakan mineral yang banyak ditemukan pada makanan. Kalsium memiliki banyak fungsi, di antaranya pembentukan dan perawatan tulang, menjaga performa saraf dan otot, menjaga fungsi jantung agar tetap normal, serta mencegah penumpukan mineral tertentu, salah satunya fosfat, di dalam tubuh.

 

Golongan : Suplemen kalsium

Kategori : Obat bebas, kategori C untuk kehamilan

Manfaat : Mengatasi dan mencegah kekurangan kalsium

Bentuk : tablet, tablet kunyah, tablet effervescent, cairan, bubuk

Dikonsumsi oleh : Penderita penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalsium dan kelompok yang rentan kekurangan kalsium

 

Peringatan

Apabila Anda memiliki riwayat alergi, informasikan pada dokter atau apoteker sebelum menggunakan calcium lactate. Anda juga perlu memberitahu dokter mengenai kondisi medis atau penyakit yang sedang dialami. Penggunaan calcium lactate tidak dianjurkan pada kadar kalsium tinggi. Kondisi lain yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi calcium lactate antara lain gangguan ginjal, batu ginjal, gangguan asam lambung, penyakit jantung, penyakit pada pankreas, penyakit paru tertentu (sarkoidosis), kelainan pada kelenjar paratiroid, dan gangguan penyerapan nutrisi (sindrom malabsorpsi). Jika Anda memilliki kondisi kesehatan di atas, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis yang diberikan. 

 

Calcium lactate juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat-obatan. Oleh karena itu, sebaiknya beritahu dokter obat-obatan yang sedang Anda gunakan, terutama golongan tiazid, digitalis, kortikosteroid, antibiotik fluorokuinolon (contohnya siprofloksasin dan levofloksasin), dan antibiotik tetrasiklin (contohnya doksisiklin dan minosiklin).

 

Beberapa produk kalsium mungkin mengandung aspartam. Bicarakan terlebih dahulu pada dokter jika Anda memiliki kondisi yang perlu membatasi aspartam, seperti fenilketonuria, untuk mengetahui keamanan konsumsi calcium lactate.

 

Apabila Anda sedang hamil atau menyusui, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter mengenai penggunaan calcium lactate.

 

Dosis dan Aturan Pakai

 

Dosis calcium lactate menyesuaikan dengan kebutuhan harian yang bervariasi setiap orang, tetapi umumnya sekitar 300-600 mg. Untuk penyerapan maksimal, terutama jika dosis harian melebihi 600 mg, calcium lactate sebaiknya diberikan dalam dosis yang terbagi dalam beberapa waktu sehari.

 

Cara Menggunakan Obat

Konsumsi calcium lactate sesuai dengan instruksi yang tertera atau anjuran dokter. Jangan melebihkan dan mengurangi dosis atau menggunakannya lebih lama dari durasi yang dianjurkan. Calcium lactate sebaiknya dikonsumsi bersama dengan makanan untuk penyerapan yang lebih baik. 

 

Apabila Anda mengonsumsi calcium lactate bentuk tablet kunyah, jangan lupa untuk mengunyah tablet terlebihi dahulu sebelum ditelan. Jika Anda mengonsumsi tablet effervescent, biarkan tablet larut sepenuhnya dalam segelas air sebelum diminum. Jangan kunyah atau menelan tablet utuh. 

 

Apabila Anda mengonsumsi calcium lactate dalam bentuk cairan atau bubuk, takar dosis menggunakan alat penakar yang diberikan. Hindari menggunakan sendok yang terdapat di rumah untuk mencegah kesalahan dosis. Apabila produk dalam bentuk suspensi, kocok terlebih dahulu hingga merata sebelum Anda mengonsumsinya.

 

Kalsium dapat mengganggu penyerapan beberapa obat-obatan, seperti bifosfonat (alendronat), antibiotik tetrasiklin (seperti doksisiklin dan minosiklin), estramustin, levotiroksin, dan antibiotik fluorokuinolon (seperti siprofloksasin dan levofloksasin). Berilah jeda sejauh-jauhnya antara konsumsi obat-obatan tersebut dan calcium lactate agar obat dapat tetap bekerja maksimal.

 

Untuk mendapatkan manfaat terbaik, konsumsi obat secara teratur. Minum obat pada waktu yang sama setiap hari agar Anda tidak lupa untuk meminumnya. Jika Anda lupa mengonsumsi obat, segera konsumsi ketika ingat. Lewati pemberian obat jika terlalu dekat dengan jadwal selanjutnya dan jangan menggandakan dosis untuk menggantikannya.

 

Ikuti pola makan yang dianjurkan oleh dokter jika ada. Hal ini berguna untuk memaksimalkan manfaat obat dan menghindari terjadinya efek samping.

 

Cara Penyimpanan

Simpan calcium lactate pada suhu ruangan dan jauhkan dari kondisi yang lembab atau panas.

Kontraindikasi

Anda tidak boleh mengonsumsi calcium lactate jika sedang memiliki kondisi-kondisi yang berkaitan dengan tingginya kadar kalsium pada darah (hiperkalsemia) dan tingginya kadar kalsium pada urin (hiperkalsiuria).

Efek Samping

Efek samping yang umum terjadi pada pemberian calcium lactate adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan konstipasi, rasa tidak nyaman pada perut, kembung, dan buang angin. Efek samping lainnya yang mungkin terjadi adalah mual-muntah, nafsu makan menurun, penurunan berat badan, perubahan suasana hati, nyeri pada otot dan tulang, meningkatnya rasa haus atau ingin berkemih, mulut kering, dan merasa lelah. Hubungi dokter apabila efek samping tak kunjung hilang atau memburuk.

 

Reaksi alergi berat jarang ditemukan pada calcium lactate. Segera cari pertolongan medis apabila mengalami tanda dan gejala berikut: ruam, gatal dan bengkak (terutama pada wajah, lidah, dan tenggorokan), pusing berat, dan sesak napas.

 

Tagging (Gejala Umum)

  • Gangguan pencernaan

  • konstipasi

  • rasa tidak nyaman pada perut

  • kembung

  • buang angin

  • mual

  • muntah

  • nafsu makan menurun

  • penurunan berat badan

  • perubahan suasana hati

  • nyeri otot

  • nyeri tulang

  • meningkatnya rasa 

  • frekuensi berkemih meningkat 

  • mulut kering

  • lelah, lemah

  • ruam

  • gatal

  • bengkak (terutama pada wajah, lidah, dan tenggorokan)

  • pusing berat

  • sesak napas.

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Referensi:

Calcium lactate. Drugs.com; [cited 2021 Jun 21]. 

Calcium lactate. WebMD; [cited 2021 Jun 21]. 

 

Calcium lactate. MIMS Indonesia; [cited 2021 Jun 21].

Tag :
Bagikan artikel ini