Nama Dagang: Custodiol, Dulcolax, Laxacod, Laxana, Prolaxan, Stolax
Bisacodyl adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan buang air besar (BAB) berupa sembelit atau konstipasi. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengosongkan saluran pencernaan sebelum pasien menjalani operasi, kolonoskopi, serta prosedur medis lainnya.
Golongan : Obar pencahar
Kategori : Obat bebas terbatas
Manfaat : Mengatasi gangguan buang air besar dan mengosongkan isi usus sebelum prosedur medis
Bentuk : Tablet salut selaput dan tablet anus (supositoria)
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak berusia lebih dari 4 tahun
Bisacodyl bekerja dengan cara meningkatkan kerja sistem saraf parasimpatis. Dengan terangsangnya sistem parasimpatis, sistem pencernaan dapat bekerja dengan lebih cepat. Oleh karena itu, sisa makanan yang terdapat di dalamnya dapat terbuang lebih cepat sehingga melancarkan gangguan sulit BAB.
Pastikan Anda membaca seluruh arahan yang terdapat pada label dan kemasan obat. Hindari penggunaan bisacodyl apabila Anda mengalami sakit perut, mual, dan muntah. Jangan berikan bisacodyl pada anak berusia kurang dari 2 tahun tanpa adanya anjuran dari dokter.
Hubungi dokter atau apoteker untuk menanyakan keamanan penggunaan bisacodyl bagi Anda, apabila Anda memiliki kondisi berikut:
Gangguan buang air besar yang terjadi selama 2 minggu atau lebih
Mengalami ambeien atau adanya luka pada daerah anus
Memiliki riwayat luka pada usus besar atau gangguan usus lainnya
Adanya riwayat perforasi usus (usus berlubang)
Sedang hamil atau menyusui
Memiliki keraguan lainnya untuk menggunakan bisacodyl
Dosis bisacodyl berbeda tergantung indikasi pemakaian. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.
Sebagai obat konstipasi:
Sediaan tablet oral: 5–10 mg sekali sehari sebelum tidur dengan dosis maksimal 20 mg.
Sediaan tablet anal: 10 mg sehari dan disarankan pada pagi hari
Sebagai pembersihan usus sebelum tindakan medis:
10 mg dua kali sehari pada pagi dan sore dengan sediaan tablet oral dan dilanjutkan dengan 10 mg tablet anal pada keesokan paginya
Sebagai obat konstipasi:
Sediaan tablet oral: 5 mg sekali sehari sebelum tidur
Sediaan tablet anal: 5 mg sekali sehari pada pagi hari
Berikan dosis dewasa pada anak berusia lebih dari 10 tahun
Sebagai pembersihan usus sebelum tindakan medis:
Sediaan tablet 5 mg pada sore hari dan dilanjutkan dengan 5 mg pada keesokan harinya
Bacalah dan pahami seluruh anjuran pada label dan kemasan atau ikuti saran dari dokter sebelum menggunakan bisacodyl. Jangan gunakan dosis yang lebih tinggi, lebih rendah, lebih cepat, atau lebih lambat dari pada yang disarankan. Penggunaan obat pencahar berlebih dapat menyebabkan sistem pencernaan Anda tidak dapat bekerja dengan baik atau membuat Anda tergantung dengan obat tersebut.
Tablet oral bisacodyl harus ditelan dalam keadaan utuh. Jangan hancurkan, pecahkan, atau kunyah tablet sebelum ditelan. Minumlah segelas air putih untuk mempermudah Anda menelan obat tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan tablet anal bisacodyl:
Lepaskan bungkus supositoria. Hindari memegang tablet terlalu lama karena obat akan mudah meleleh di tangan Anda.
Tidur ke sisi kiri sambil menekuk kaki kanan ke perut Anda. Masukan tablet anal ke dalam anus Anda seara perlahan menggunakan ujung yang lebih tajam.
Jangan bergerak terlebih dahulu untuk beberapa menit. Obat akan segera meleleh dengan cepat.
Umumnya, Anda tidak akan atau sedikit merasa tidak nyaman ketika memasukan obat, tetapi rasanya tidak akan terlalu mengganggu.
Jangan gunakan lebih dari satu tablet anal lebih dari satu tablet per hari.
Biasanya, tablet anal dapat mengatasi gangguan susah buang air besar lebih cepat dari pada tablet oral.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan serta jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai cara aman membuang produk ini.
Bisacodyl tidak boleh diberikan jika Anda memiliki gangguan pencernaan tertentu, seperti diare, radang usus buntu (apendisitis), radang usus, usus berlubang, dehidrasi berat, dan ketidakseimbangan elektrolit tertentu. Selain itu, bisacodyl juga tidak boleh digunakan jika Anda memiliki alergi ada obat tersebut. Sediaan tablet anal juga dikontraindikasikan jika Anda memiliki gangguan pada daerah anus dan rektum, seperti adanya peradangan akut atau kronis, lubang, atau luka pada daerah tersebut. Oleh karena itu, pastikan Anda memberi tahu dokter mengenai kondisi yang sedang Anda alami.
Penggunaan bisacodyl dapat menimbulkan efek samping pada sistem organ berikut:
Gangguan pencernaan: sakit perut, perdarahan ketika buang air besar, diare berdarah, mual, muntah, ketidaknyamanan perut atau anal, peradangan ana
Gangguan metabolisme: dehidrasi
Gangguan sistem saraf: pusing
Secara umum, bisacodyl jarang memberikan efek samping yang berat dan berbahaya. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui tanda-tanda efek samping bisacodyl dan pertolongan pertama bila terjadi kondisi tersebut.
Tagging:
Gangguan pencernaan
Konstipasi
Sembelit
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi:
Glipizide. MIMS Indonesia.
Bisacodyl. Statpearls.
Bisacodyl (oral and rectal). Drugs.com.
Anda mungkin juga tertarik