Antasida

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 03 Jun 2021

Bagikan

Antasida

Antasida atau yang sering dikenal sebagai obat maag merupakan obat penurun asam lambung. Obat ini bekerja dengan cara menetralisasi asam lambung, yaitu dengan menaikkan derajat keasaman cairan lambung. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala yang disebabkan oleh terlalu banyak asam lambung seperti mulas, sakit perut, atau gangguan pencernaan. Dokter akan meresepkan obat ini jika Anda terkena radang lambung, refluks gastroesofagus, serta gejala seperti sensasi dada terbakar.


Obat ini tersedia dalam bentuk tablet kunyah dan cair. Obat ini dapat diminum setelah makan atau saat jam tidur sesuai dengan resep petunjuk penggunaan. Sekalipun obat ini dijual secara bebas, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan antasida.


Efek samping


Seperti obat lainnya, konsumsi antasida dapat menimbulkan efek samping, seperti rasa kapur, sembelit, diare, produksi gas berlebih, kram perut, dan sendawa. Beri tahu dokter Anda segera jika salah satu dari efek samping seperti

  • kehilangan nafsu makan,
  • mual/ muntah,
  • penurunan berat badan yang tidak biasa,
  • nyeri tulang/ otot,
  • perubahan mental/ suasana hati (misalnya kebingungan),
  • sakit kepala,
  • peningkatan rasa haus/ buang air kecil,
  • kelemahan/ kelelahan yang tidak biasa,
  • serta tanda-tanda masalah ginjal (seperti perubahan jumlah air kencing).


Reaksi alergi yang serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan pertolongan medis jika Anda melihat gejala reaksi alergi yang serius, termasuk:

  • ruam kemerahan,
  • gatal/ bengkak (terutama pada wajah/ lidah/ tenggorokan),
  • sakit kepala hebat,
  • hingga kesulitan bernapas.


Petunjuk sebelum menggunakan


Jika Anda memiliki salah satu masalah kesehatan, seperti kadar kalsium tinggi (hiperkalsemia), penyumbatan lambung/ usus, penyakit ginjal (seperti batu ginjal), beritahukanlah kepada dokter. Beberapa produk mungkin mengandung aspartam. Jika Anda memiliki fenilketonuria (PKU) atau kondisi lain yang mengharuskan Anda membatasi asupan aspartam (atau fenilalanin), konsultasikan dengan dokter atau apoteker tentang penggunaan obat ini dengan aman. Beritahukanlah juga jika Anda hamil, karena obat ini termasuk gologan C. Antasida dapat diberikan pada ibu hamil apabila manfaatnya lebih banyak. Konsultasikan dengan dokter jika Anda menyusui, karena obat ini dapat masuk melalui ASI.


Penggunaan antasida pada anak di bawah 12 tahun juga belum terbukti keamanannya. Jika Anda mengonsumsi papozanib dan raltegravir, Anda sama sekali tidak dapat mengonsumsi antasida. Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan obat ini antara lain digoksin, pengikat fosfat tertentu (seperti kalsium asetat), allopurinol, suplemen fosfat (seperti kalium fosfat), natrium polistiren sulfonat.


Obat ini juga dapat menurunkan penyerapan obat lain, seperti tetrasiklin (oksitetrasiklin, doksisiklin, minosiklin), bifosfonat (alendronat), estramustine, zat besi, levotiroksin, pazopanib, strontium, antibiotik kuinolon (siprofloksasin, levofloxacin, moxifloksasin), azithromycin, bisoprolol, budesonide, cefuroxime, celecoxib, deferiprone, efedrin, dan lain-lain. 


Referensi :


  • WebMD. Antacid 200 Mg-200 Mg-20 Mg/5 Ml Oral Suspension. [cited December 4, 2020]. Available from: https://www.webmd.com/drugs/2/drug-76860-769/antacid-oral/aluminum-magnesium-antacid-simethicone-oral/details 
  • Medscape. Aluminium hydroxide/ magnesium hydroxide (OTC). [cited December 4, 2020]. Available from: https://reference.medscape.com/drug/riopan-comagaldrox-aluminum-hydroxide-magnesium-hydroxide-341992#0 
  • Drugs.com.  Antacid. [cited December 4, 2020]. Available from: https://www.drugs.com/otc/125191/antacid.html
Bagikan artikel ini