Acetazolamide

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 24 Oct 2021

Bagikan

Acetazolamide

Nama Dagang: Cendo Glaucon, Glauseta

 

Acetazolamide merupakan salah satu obat penghambat protein karbonat anhidrase. Penghambatan protein membantu mengurangi penumpukan cairan tertentu di dalam tubuh. Acetazolamide banyak digunakan pada pasien glaukoma untuk mengurangi jumlah cairan di mata sehingga menurunkan tekanan di dalam mata. Acetazolamide juga digunakan sebagai diuretik pada pasien gagal jantung kongestif untuk mengurangi edema. Acetazolamide juga dapat digunakan untuk mengobati jenis kejang tertentu, serta mengobati dan mencegah altitude sickness.

 

Golongan : Diuretik

Kategori : Obat resep

Manfaat :Mengatasi glaukoma, kejang, gagal jantung kongestif, dan altitude sickness

Bentuk : Tablet dan injeksi

Dikonsumsi oleh : Anak-anak, dewasa, dan lanjut usia 

Peringatan

Sebelum mengonsumsi acetazolamide, beritahukan dokter Anda jika Anda memiliki alergi terhadap acetazolamide atau jika Anda memiliki alergi lain. Beritahukan dokter secara lengkap riwayat kesehatan Anda. Acetazolamide harus digunakan secara hati-hati atau mungkin tidak boleh pada pasien dengan masalah kelenjar adrenal (seperti penyakit Addison), ketidaseimbangan mineral, dehidrasi, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, masalah pernapasan (seperti penyakit paru obstruktif kronik, emfisema, dan infeksi paru), gula darah tinggi (diabetes melitus), asam urat, dan gangguan tiroid. 

Meski acetazolamide dapat membantu altitude sickness, acetazolamide tidak dapat sepenuhnya mencegah altitude sickness yang berat. Altitude sickness yang berat ditandai dengan: sesak napas parah, perubahan mood, kesulitan berjalan, kelelahan ekstrem, dan sakit kepala berat. Jika Anda mengalami salah satu gejala ini, penting bagi Anda untuk segera turun ke ketinggian yang lebih rendah. 

Obat ini dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan gula darah di dalam tubuh sehingga dapat memperburuk kondisi diabetes. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan gula darah secara teratur dan terpantau oleh dokter. Acetazolamide juga dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap sinar matahari. Batasi waktu Anda beraktivitas di bawah sinar matahari, gunakan tabir surya, dan kenakan pakaian yang melindung tubuh ketika berada di luar ruangan. Beritahukan dokter Anda segera jika Anda mengalami kulit kemerahan, melepuh, dan terbakar.  

Anda dapat mengalami pusing, dan mengantuk setelah mengkonsumsi obat. Pastikan bahwa Anda dalam kondisi aman sebelum minum obat. Batasi konsumsi alkohol saat meminum obat ini karena dapat meningkatkan risiko efek samping Populasi lanjut usia dapat lebih sensitif terhadap efek samping obat, terutama pusing dan sensasi seperti akan pingsan.

Pada kehamilan, acyclovir termasuk dalam kategori C. Pada studi hewan, acetazolamide  diketahui memiliki risiko terhadap janin. Namun, sampai saat ini, belum terdapat studi terkontrol pada wanita hamil. Oleh karena itu, selama kehamilan, obat ini hanya digunakan jika benar-benar dibutuhkan. Acetazolamide juga dapat masuk ke dalam Air Susu Ibu (ASI), maka konsultasikanlah dengan dokter sebelum Anda menggunakan acetazolamide ketika menyusui. 

Dosis dan Aturan Pakai

Acetazolamide banyak digunakan pada berbagai kondisi. Dalam penggunaannya, setiap orang memiliki dosis dan durasi yang berbeda sesuai dengan kondisinya. Oleh karena itu, pastikan penggunaan acetazolamide dilakukan setelah konsultasi dan sesuai dengan anjuran dokter. 

 

Dewasa

  • Glaukoma sudut terbuka

Intravena: dosis 250-1000 mg setiap hari, pemberian dosis dapat terbagi setiap harinya.

Oral: tablet biasa 250-1000 mg setiap hari pemberian dosis dapat terbagi atau extended release capsule 500 mg 2 kali sehari. .

  • Edema

Oral: Retensi cairan pada gagal jantung kongestif dan edema akibat obat: 250-375 mg sekali sehari atau pada hari lain. Perawatan intermiten diperlukan untuk kemanjuran yang berkelanjutan. Retensi cairan terkait dengan ketegangan pramenstruasi: 125-375 mg sebagai dosis harian tunggal.

Intravena: Retensi cairan pada gagal jantung kongestif dan edema akibat obat: 250-375 mg sekali sehari atau pada hari lain. Retensi cairan terkait dengan ketegangan pramenstruasi: 125-375 mg sebagai dosis harian tunggal.

  • Epilepsi

Sebagai monoterapi atau tambahan dengan antiepilepsi lain: 250-1.000 mg setiap hari dalam dosis terbagi.

  • Altitude sickness

500-1.000 mg setiap hari dalam dosis terbagi, sebaiknya 24-48 jam sebelum pendakian, kemudian lanjutkan setidaknya selama 48 jam saat berada di ketinggian, atau jika diperlukan untuk mengontrol gejala.

 

Anak

  • Epilepsi

8-30 mg/kg setiap hari dalam dosis terbagi. Maks: 750 mg/hari.

Cara Menggunakan Obat

Acetazolamide diminum melalui mulut biasanya 1 sampai 4 kali sehari. Namun, jika Anda menggunakan acetazolamide extended release, cukup minum obat 1 sampai 2 kali sehari. Telan seluruhnya. Jangan membuka, memecahkan, atau mengunyah obat karena dapat menghancurkan kerja panjang obat dan meningkatkan efek samping. Acetazolamide dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Minum banyak cairan. Dosis didasarkan pada kondisi medis dan respon Anda terhadap pengobatan.

Pada altitude sickness, acetazolamide diminum 1-2 hari sebelum Anda mulai mendaki. Lanjutkan obat saat mendaki dan setidaknya 48 jam setelah Anda mencapai ketinggian akhir. Anda mungkin perlu terus minum obat ini selama Anda berada di ketinggian. 

Jika Anda menggunakan obat ini untuk kondisi lain, seperti kejang dan glaucoma, gunakan obat ini secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter untuk mendapatkan manfaat maksimal. Minumlah obat pada waktu yang sama setiap harinya agar membantu Anda mengingat waktu minum obat. Anda dapat meminum dosis terakhir Anda di sore hari agar Anda tidak harus bangun tengah malam untuk buang air kecil. 

Jangan menambah dosis atau menggunakan obat ini lebih lama dari yang ditentukan. Obat ini dapat mengurangi kadar kalium dalam darah sehingga dokter mungkin menyarankan Anda untuk makan makanan kaya kalium seperti pisang atau meresepkan suplemen kalium untuk Anda selama pengobatan. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. 

Cara Penyimpanan

Simpan obat dalam wadahnya, tertutup rapat, dan jauh dari jangkauan anak-anak. Simpan pada suhu kamar yang jauh dari panas dan kelembaban. Obat-obat yang tidak dibutuhkan harus dibuang dengan cara khusus untuk memastikan bahwa hewan peliharaan, anak-anak, dan orang lain tidak mengkonsumsinya.

 

Kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap sulfonamid, deplesi natrium atau kalium, kegagalan kelenjar suprarenal, asidosis hiperkloremia, sirosis hati, insufisiensi adrenokortikal, penggunaan jangka panjang pada glaukoma sudut tertutup non-kongestif kronis, serta gangguan ginjal dan hati yang parah.

Efek Samping

Pusing, atau buang air kecil meningkat dapat terjadi, terutama selama beberapa hari pertama saat tubuh Anda menyesuaikan diri dengan obat. Penglihatan kabur, mulut kering, mengantuk, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, diare, atau perubahan rasa juga dapat terjadi. Jika salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, beri tahu dokter atau apoteker Anda segera. Untuk mengurangi risiko pusing dan sakit kepala ringan, bangunlah secara perlahan saat bangkit dari posisi duduk atau berbaring.

Beritahu dokter Anda segera jika Anda memiliki efek samping yang serius, termasuk: kesemutan pada tangan/kaki, gangguan pendengaran, telinga berdenging, kelelahan yang tidak biasa, mudah berdarah/memar, detak jantung cepat/tidak teratur, kram/nyeri otot, gangguan mental/ perubahan suasana hati (seperti kebingungan, sulit berkonsentrasi), tanda-tanda penyakit hati (seperti mual/muntah yang tidak berhenti, sakit perut/perut, mata/kulit menguning, urin berwarna gelap), tanda-tanda masalah ginjal (seperti buang air kecil yang menyakitkan, urin berwarna merah muda/berdarah, perubahan jumlah urin), tanda-tanda infeksi (seperti sakit tenggorokan yang tidak kunjung hilang, demam, menggigil).

Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika Anda melihat gejala reaksi alergi yang serius, termasuk: ruam, gatal/bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan),pusing parah, dan kesulitan bernapas.

 

Tagging (Gejala Umum)

  • Diare

  • Mual

  • Muntah

  • Kejang

  • Kehilangan kesadaran

  • Edema

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.



Referensi:

Acetazolamide. MIMS Indonesia. 

Acetazolamide. MedlinePlus. 

 

Acyclovir. WebMD.

Tag :
Bagikan artikel ini