Penyakit

Stroke

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 04 Jun 2021

Bagikan

Stroke

Stroke merupakan kondisi yang terjadi apabila pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang, baik karena ada pembuluh darah otak yang pecah (stroke hemoragik) atau karena ada sumbatan pembuluh darah (stroke iskemik). Tanpa pasokan darah yang cukup, otak tidak akan mendapat asupan nutrisi dan oksigen sehingga sel-sel di sebagian daerah otak akan mati. Oleh karena itu, kondisi stroke harus ditangani sesegera mungkin.


Gejala Stroke


Gejala awal stroke terjadi secara mendadak. Dalam mengenali stroke, Anda dapat mengingat akronim “SeGeRa Ke RS”, yang merupakan kependekan dari:

  • Senyum tidak simetris (mulut mencong), tersedak

  • Gerakan anggota tubuh melemah pada satu sisi tubuh

  • Bicara pelo, bicara tidak nyambung, tidak mengerti kata-kata, atau tidak dapat bicara

  • Kebas, baal, kesemutan

  • Rabun, pandangan kabur, pandangan ganda

  • Sakit kepala hebat yang tidak pernah dirasakan sebelumnya


Selain gejala-gejala tersebut, stroke juga dapat menimbulkan gejala:

  • Pingsan

  • Pusing berputar

  • Tangan gemetar (tremor)

  • Penurunan kesadaran mendadak


Diagnosis Stroke


Untuk mendiagnosis stroke, dokter akan menanyakan Anda mengenai gejala apa saja yang dirasakan, sejak kapan gejala tersebut muncul, serta ada atau tidaknya riwayat stroke sebelumnya. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa adanya gangguan saraf yang muncul akibat stroke, seperti kelemahan pada satu sisi tubuh, bicara pelo, sensasi kebas atau kesemutan di tangan, dan lain-lain.


Beberapa pemeriksaan tambahan yang dapat diminta dokter untuk mendiagnosis stroke adalah:

  • Pemeriksaan CT scan kepala: untuk membedakan jenis stroke (akibat pembuluh darah yang pecah ataupun akibat sumbatan pembuluh darah)

  • Pemeriksaan rekam jantung (EKG; elektrokardiografi): menilai aktivitas kelistrikan yang ada di jantung karena hal yang menyumbat pembuluh darah otak dapat berasal dari kelainan jantung

  • Pemeriksaan ultrasonografi doppler: digunakan untuk menilai gambaran pembuluh darah di otak


Tata Laksana Stroke


Pengobatan yang diberikan pada penderita stroke bergantung pada jenis stroke yang dialami:

  • Pengobatan stroke hemoragik (stroke akibat pecah pembuluh darah otak): dokter akan mengontrol perdarahan dan tekanan pada otak. Pengobatan dapat berupa konsumsi obat telan maupun prosedur operasi.

  • Pengobatan stroke iskemik (stroke akibat sumbatan pembuluh darah otak): dokter akan berfokus mengontrol tekanan darah dan mengembalikan aliran darah ke otak dengan obat pengencer darah atau tindakan pengambilan sumbatan.



Referensi:

  1. Anindhita T, Tanto C, Arifputera A. Stroke. In: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. 4th ed. Jakarta: Media Aesculapius; 2014

  2. Overview of Stroke. MSD Manual. Available from: https://www.msdmanuals.com/professional/neurologic-disorders/stroke/overview-of-stroke?query=stroke 

  3. Stroke Diagnosis and Treatment: What to Know. WebMD. Available from: https://www.webmd.com/stroke/guide/understanding-stroke-treatment 

  4. Kenali slogan 'SeGeRa Ke RS' untuk mengetahui gejala dan tanda-tanda Stroke. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Available from: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stroke/kenali-slogan-segera-ke-rs-untuk-mengetahui-gejala-dan-tanda-tanda-stroke

Bagikan artikel ini