Penyakit

Sifilis

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 04 Jun 2021

Bagikan

Sifilis

Sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini menular dengan kontak langsung melalui cairan lendir vagina, anus, dan kulit maupun mulut. Orang yang berisiko tertular sifilis adalah mereka yang sering berganti-ganti pasangan seksual, hubungan seksual tanpa pengaman, pasien HIV/AIDS, dan homoseksual.


Penyakit ini tidak menular melalui penggunaan toilet umum, kolam renang, pakaian yang digunakan bersama, maupun alat makan bersama. Sifilis merupakan penyakit yang berbahaya apabila tidak ditangani dengan benar. Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anak selama masa kehamilan. Penyakit ini terbagi menjadi 4 stadium yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier. Masing-masing stadium memiliki tanda dan gejala yang berbeda.


Gejala  


Gejala yang dialami pasien sifilis berbeda pada setiap stadiumnya. Pasien dapat tidak mengeluhkan gejala apapun selama bertahun-tahun meskipun terinfeksi sifilis karena bakteri yang tidak aktif. Gejala yang umum dikeluhkan pada stadium primer adalah luka tidak nyeri pada alat kelamin, sekitar anus, maupun di daerah mulut tergantung dari mana bakteri penyebab sifilis masuk ke dalam tubuh. Luka ini muncul setelah 3 minggu dari saat terpapar bakteri Treponema pallidum. Luka ini dapat menyembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 3-6 minggu.


Setelah luka pada tempat masukknya bakteri menyembuh, pasien akan mengeluhkan ruam pada kulit yang muncul pertama kali di badan lalu menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini tidak gatal dan dapat disertai dengan munculnya kutil pada daerah mulut maupun kelamin. Keluhan lain yang dapat dirasakan ialah badan lemas, nyeri otot, nyeri tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, rambut rontok, dan demam. Gejala-gejala pada stadium sekunder ini dapat meghilang dengan sendirinya meskipun pasien tidak diobati.


Sifilis yang tidak diobat akan menjadi laten. Pasien tidak mengeluhkan gejala apapun selama bertahun-tahun. Sebanyak 15%-30% pasien sifilis yang tidak diobati akan mengalami komplikasi menjadi sifilis tersier. Pada stadium ini dapat terjadi kerusakan pada berbagai organ seperti otak, syaraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi.


Penegakkan diagnosa


Jika anda memiliki keluhan di atas dan merupakan pasien berisiko maka segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyakit yang anda alami. Dokter akan mengajukan pertanyaan untuk menggali gejala yang anda alami, faktor risiko yang anda miliki, dan lama waktu munculnya tanda dan gejala. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.


Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain ialah:

  • Tes darah 

  • Tes cairan serebrospinal (cairan otak): dilakukan jika gejala dan tanda yang anda alami mengarah ke infeksi syaraf akibat sifilis. Cairan otak akan diambil di daerah tulang belakang dan dilakukan analisis untuk mengetahui adanya infeksi sifilis

  • Mikroskop lapangan gelap: pemeriksaan mikroskopis dengan mengambil jaringan dari luka kulit atau kelenjar limfa yang membengkak, untuk melihat bakteri Treponema pallidum


Tatalaksana


Sifilis merupakan penyakit yang dapat diobati pada fase awal. Namun jika sudah memasuki fase lanjut maka sifilis akan menyebabkan kerusakan permanen pada jantung dan otak meskipun pasien sudah sembuh dari sifilis. Jika gejala sifilis terjadi dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun maka dokter akan memberikan obat penisilin.


Namun jika anda memiliki riwayat alergi terhadap penisilin maka obat alternatif yang dapat digunakan adalah doksisiklin. Dokter akan menyarankan untuk menghindari kontak seksual sebelum sifilis benar-benar sembuh dan pasangan seksual anda juga harus dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah mengalami infeksi laten atau tidak.


Referensi :


1. Centers for Disease Control and Prevention. Sexually transmitted disease syphillis. Diunduh dari https://www.cdc.gov/std/syphilis/default.htm diakses tanggal 1 Desember 2020

2. Mayo Clinic. Syphilis. Diunduh dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/syphilis/symptoms-causes/syc-

20351756#:~:text=Syphilis%20is%20a%20bacterial%20infection,membrane%20contact%20with%20these%20sores  diakses tanggal 1 Desember 2020

3. WebMD. Syphilis. Diunduh dari https://www.webmd.com/sexual-conditions/syphilis#1 diakses tanggal 1 Desember 2020

Bagikan artikel ini