Penyakit Jantung Reumatik

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 04 Jun 2021

Bagikan

Penyakit Jantung Reumatik

Penyakit jantung reumatik merupakan gangguan struktur jantung akibat penyakit demam reumatik. Demam reumatik sendiri adalah kondisi peradangan pada berbagai jaringan ikat terutama pada hati akibat gangguan sistem imunitas. 


Penyakit ini umumnya berhubungan dengan infeksi bakteri yang ditandai dengan radang tenggorokan atau infeksi kulit. Kondisi ini lebih banyak ditemukan pada negara berkembang dan umumnya diderita oleh anak usia 5-15 tahun.


Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala umumnya muncul 1-6 minggu setelah infeksi bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan. Tanda dan gejala yang muncul pada penyakit jantung reumatik antara lain

  • Demam

  • Nodul (benjolan di bawah kulit)

  • Nyeri sendi terutama pada lutut dan pergelangan kaki

  • Ruam kemerahan di dada, punggung, dan perut 

  • Gerakan tidak terkontrol pada tangan, kaki, dan wajah

  • Sesak

  • Lemas


Diagnosis


Dokter akan menanyakan beberapa hal pada pasien yang ditujukan untuk mencari tahu gejala, riwayat, dan faktor risiko. Setelah itu, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik. Salah satu pemeriksaan fisik yang dapat menandakan adanya penyakit ini adalah suara jantung yang abnormal.


Pemeriksaan penunjang lain untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit jantung reumatik, antara lain: 

  • Ekokardiografi

Ditujukan untuk mendeteksi gangguan katup, dinding jantung, hingga fungsi pompa jantung. Pemeriksaan ekokardiogram menjadi penting untuk mendeteksi peradangan pada jantung yang terjadi ketika seseorang menderita penyakit jantung reumatik.

  • Elektrokardiografi (EKG) untuk mendeteksi gangguan irama jantung

  • Rontgen dada

  • MRI jantung

  • Swab tenggorok

Ditujukan untuk mendeteksi adanya infeksi bakteri 

  • Pemeriksaan darah

Ditujukan untuk mendeteksi adanya tanda peradangan maupun bukti infeksi bakteri. Pemeriksaan darah meliputi

  1. pemeriksaan darah lengkap
  2. pemeriksaaN serologis anti-streptolysin O (ASTO) dan anti-deoxyribonuclease B
  3. C-reactive protein (CRP)
  4. laju endap darah


Tata laksana


Pada kasus penyakit jantung reumatik ringan, pemberian antibiotik dan obat antiradang dapat digunakan untuk mencegah perburukan dan kerusakan jantung lebih lanjut. Antibiotik yang umum digunakan adalah penisilin. Antiradang yang dapat digunakan antara lain aspirin, steroid, dan obat antiradang nonsteroid. 


Bila terjadi gagal jantung, pengobatan disesuaikan dengan derajat gagal jantung. Jika kerusakan katup sudah parah, operasi penggantian katup, baik katup biologis (dari makhluk hidup umumnya mamalia seperti sapi atau babi) maupun katup mekanik dapat dilakukan. 

 


Referensi :


  1. Rheumatic heart disease [Internet]. Baltimore: John Hopkins Medicine; 2020 [cited 2020 Nov 19]. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/rheumatic-heart-disease#:~:text=Key%20points-,Rheumatic%20heart%20disease%20is%20a%20condition%20in%20which%20the%20heart,a%20person%20at%20increased%20risk.

  2. Sika-Paotonu D, Beaton A, Raghu A, et al. Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease. 2017 Mar 10 [Updated 2017 Apr 3]. In: Ferretti JJ, Stevens DL, Fischetti VA, editors. Streptococcus pyogenes : Basic Biology to Clinical Manifestations [Internet]. Oklahoma City (OK): University of Oklahoma Health Sciences Center; 2016-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK425394/

Bagikan artikel ini