Penyakit

Mata Merah

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 04 Jun 2021

Bagikan

Mata Merah

Mata merah merupakan kondisi dimana melebarnya pembuluh darah di mata sehingga menyebabkan kemerahan pada mata. Mata merah dapat terjadi pada salah satu mata, atau dapat terjadi pada kedua mata. Bagi kita yang sudah pernah mengalami mata merah, tentu merasa tidak nyaman, gatal, bahkan terganggu dalam melihat.


Mata merah dapat disebabkan oleh penyakit infeksi maupun penyebab lainnya. Beberapa penyebab tersering mata merah antara lain:

  1. Konjungtivitis 

Konjungtiva adalah lapisan tipis yang membungkus bagian depan mata. Peradangan pada kongjungtiva disebut konjungtivitis. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh alergi, infeksi bakteri, jamur maupun virus. Kebanyakan konjungtivitis menyebabkan mata merah, baik pada satu maupun kedua mata

  1. Masuknya benda asing ke mata

Benda asing seperti debu dapat masuk ke mata dan menyebabkan gesekan pada permukaan mata. Akibatnya mata meradang dan menjadi merah. Apabila benda asing mengiritasi mata, mata juga akan terasa gatal dan kita menjadi cenderung menggosok mata, sehingga mata semakin merah.

  1. Mata kering

Mata kering atau disebut sebagai keratokonjungtivitis sicca dapat juga menyebabkan mata merah.

  1. Glaukoma akut

Glaukoma akut adalah kenaikan tekanan bola mata secara mendadak dan salah satu tanda yang harus diwaspadai adalah mata merah.

  1. Radang pada bagian-bagian mata, seperti uvea, sklera, iris

Selain pada konjungtiva, radang dapat terjadi pada bagian yang lebih dalam pada mata, seperti uvea, sklera dan iris

  1. Perdarahan pada mata

Ketika mata mengalami trauma atau terjadi masalah pada pembuluh darah di mata, maka akan terjadi perdarahan di mata. Akibatnya, mata dapat menjadi merah.


Tanda dan gejala


Mata merah dapat diidentifikasi dengan mudah yaitu timbulnya warna merah pada bagian mata. Yang harus diperhatikan adalah mata merah dapat timbul dengan gejala lain.


Jika anda mengalami gejala seperti di bawah ini, segeralah pergi ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat:

  1. Nyeri mata sedang hingga berat

  2. Fotofobia atau sensitivitas terhadap cahaya. Biasanya ditandai dengan nyeri mata atau kepala ketika melihat cahaya

  3. Mata merah yang sangat berat

  4. Penglihatan yang tiba-tiba buram

  5. Masuknya benda asing terutama trauma penetrasi, misalnya tertusuk paku atau pisau


Diagnosis


Mata merah merupakan suatu gejala dan tanda dari penyakit tertentu. Biasanya mata merah dapat didiagnosis secara manual oleh pemeriksa dengan adanya warna merah pada bagian mata. Setelah dokter melihat adanya mata merah, langkah selanjutnya adalah menemukan adanya tanda-tanda berbahaya seperti nyeri mata atau penurunan penglihatan.


Setelah itu, dokter akan menentukan apakah penyebab mata merah pada pasien dengan melakukan pemeriksaan lainnya, seperti visus mata menggunakan Snellen chart, funduskopi. dan tekanan bola mata.


Pengobatan


Mata merah biasanya disebabkan penyakit tertentu. Sehingga, pengobatan mata merah bergantung pada penyebab mata merah tersebut. Misalnya pada konjungtivitis alergi, mata merah dapat berkurang dengan menghindari bahan-bahan yang memicu alergi. Jika mata merah disebabkan oleh glaukoma akut, maka harus diturunkan tekanan bola matanya dengan obat golongan penghambat beta.


Jika mata merah disebabkan oleh infeksi bakteri, maka dokter akan meresepkan tetes mata yang mengandung antibiotik.


Daftar pustaka

  1. Cronau H, Kankanala R, Mauger T. Diagnosis and management of red eyes in primary care. Am Fam Physician. 2010 Jan 15;81(2):137-144. [diakses 24 november 2020]. Tersedia dari: https://www.aafp.org/afp/2010/0115/p137.html. 

  2. Griff AM [editor]. What You Need to Know About Eye Redness. [diakses 24 November 2020]. Tersedia dari: https://www.healthline.com/health/eye-redness

  3. Kilduff C, Lois C. Red eyes and red-flags: improving ophthalmic assessment and referral in primary care. BMJ Open Quality 2016;5:u211608.w4680. doi: 10.1136/bmjquality.u211608.w4680

  4. Airaksinen PJ, Saari KM, Tiainen TJ, Jaanio EA. Management of acute closed-angle glaucoma with miotics and timolol. Br J Ophthalmol. 1979;63(12):822-825. doi:10.1136/bjo.63.12.822. 

Bagikan artikel ini