Penyakit jantung bawaan merupakan sekumpulan penyakit keturunan yang menyebabkan kelainan bentuk dan fungsi organ jantung. Penyakit ini sudah muncul atau didapatkan seseorang sejak masih di dalam kandungan. Di Indonesia sendiri, penyakit jantung bawaan terjadi pada 9 dari 1000 orang bayi yang lahir.
Penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui dengan jelas dan diduga merupakan kombinasi faktor keturunan dengan penyebab lainnya. Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung bawaan adalah:
Adanya kelainan bawaan lain pada bayi seperti sindrom Down, sindrom Turner, dan sindrom Cri-du-chat
Infeksi pada ibu dan janin saat masa kehamilan, seperti infeksi Rubella dan Cocksakie B
Penggunaan obat-obat tertentu selama kehamilan
Konsumsi alkohol atau merokok selama kehamilan
Kondisi kencing manis (diabetes) pada ibu yang tidak terkontrol
Kelainan bawaan lainnya yang diturunkan dalam keluarga
Pada penyakit jantung bawaan, gejala yang timbul sangat bervariasi. Gejala dapat muncul sejak bayi atau baru muncul ketika remaja atau dewasa. Gejala yang dapat terlihat pada bayi dengan penyakit jantung bawaan yaitu
Bayi tidak kuat menyusu
Bayi berkeringat saat menyusu
Lidah dan mulut berwarna kebiruan
Pertumbuhan anak terganggu (berat dan tinggi badan sulit naik)
Pada anak-anak, gejala yang umumnya timbul yaitu terlihat tidak aktif jika dibandingkan dengan teman seusianya. Selain itu, anak dengan penyakit jantung bawaan juga dapat mengeluhkan sesak napas, pingsan, ataupun nyeri dada terutama saat beraktivitas fisik.
Diagnosis pada sebagian besar kasus penyakit jantung bawaan dapat dilakukan sebelum bayi lahir dengan teknologi ekokardiografi janin (pemeriksaan ultrasonografi pada jantung janin). Jika didapatkan kelainan jantung berat, dokter akan menyiapkan perawatan bayi baru lahir yang khusus saat persalinan dan kelahiran.
Diagnosis penyakit jantung bawaan dilakukan oleh dokter diawali dengan pertanyaan terkait gejala dan kelainan jantung pada keluarga, kemudian dilanjutkan pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, kecurigaan penyakit jantung bawaan, akan didapatkan jika terdengar bunyi bising jantung yang tidak normal ketika didengar dengan alat stetoskop. Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan elektrokardiografi (EKG), foto rontgen dada, dan ekkokardiografi. Ekokardiografi penting bagi dokter dalam mendiagnosis penyakit jantung bawaan dapat mendiagnosis hampir semua jenis kelainan.
Penyakit jantung bawaan memiliki prosedur pengobatan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis kelainannya. Kelainan yang sifatnya ringan umumnya tidak perlu ditangani secara khusus dan dapat membaik sendiri tanpa menimbulkan masalah. Namun, kelainan yang sifatnya lebih berat dan membahayakan nyawa membutuhkan prosedur pembedahan atau operasi yang spesifik. Pada beberapa kasus, orang dengan penyakit jantung bawaan bahkan dapat membutuhkan pengobatan seumur hidup.
Pengobatan lain yang juga dapat dilakukan adalah bedah jantung terbuka, kateterisasi jantung, pemberian obat-obatan, pemasangan alat untuk menopang fungsi jantung, dan transplantasi jantung. Bila anak Anda dicurigai mengalami penyakit jantung bawaan oleh dokter, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tim spesialis.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar informasi kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi:
Puri K, Allen H, Qureshi A. Congenital heart disease. Pediatrics in Review. 2017;38(10):471-86.
Education for Patient | Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) [Internet]. Inaheart.org. [cited 21 November 2020].
Overview of Heart Defects - Children's Health Issues - MSD Manual Consumer Version [Internet]. MSD Manual Consumer Version. [cited 21 November 2020]. Congenital heart disease [Internet]. nhs.uk. [cited 21 November 2020].