Kanker paru merupakan penyakit keganasan paru yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan sel-sel paru yang melebihi batas wajar. Pertumbuhan sel-sel yang melebihi batas wajar tersebut dapat terjadi karena adanya pengaruh faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan. Pertumbuhan berjalan begitu cepat dan apabila pertumbuhan sudah berada pada tingkat lanjut dapat terjadi metastasis, yaitu penyebaran sel kanker ke organ tubuh lainnya.
Beberapa hal dapat meningkatkan risiko kanker paru pada seseorang. Perokok memiliki risiko 15-30 kali lebih tinggi untuk meninggal karena kanker paru. Ditemukan bahwa sekitar 80-90% kematian karena kanker paru disebabkan oleh konsumsi rokok. Penggunaan produk berbahan dasar tembakau lainnya juga dapat meningkatkan risiko kanker paru. Hal yang sama juga terjadi pada seseorang yang tinggal disekitar perokok sehingga banyak menghirup asap rokok.
Faktor risiko lainnya yang turut meningkatkan risiko kanker paru adalah paparan terhadap gas radon, gas yang terdapat secara alami pada bebatuan dan debu serta dapat terperangkap di dalam rumah. Faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko kanker paru meliputi riwayat kanker paru di keluarga, riwayat radiasi di dada, dan paparan terhadap beberapa zat kimia seperti asbes, silika, arsen, dan produk buangan diesel.
Gejala dari kanker paru sangat bervariasi pada setiap orang dan bergantung pada keparahan kanker paru yang terjadi. Secara umum, kebanyakan orang tidak akan memiliki gejala apapun sampai kanker paru sudah mencapai tahap lanjut atau hanya merasa “tidak enak badan” saja. Beberapa gejala yang dapat muncul pada pasien kanker paru meliputi batuk yang menetap dan semakin memburuk, nyeri dada, napas pendek, sesak, suara napas “ngik-ngik” atau mengi, batuk darah, merasa mudah lelah atau lelah sepanjang waktu, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, dan adanya penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Namun, karena gejala yang muncul sangatlah umum dan dapat menyerupai penyakit paru lainnya, periksakan diri ke dokter spesialis paru untuk mengetahui apakah gejala yang dirasakan disebabkan oleh kanker paru atau karena penyakit lainnya.
Diagnosis Kanker Paru
Kanker paru dapat didiagnosis oleh dokter dengan melakukan beberapa pemeriksaan. Dokter akan menanyakan beberapa hal seperti gejala yang dirasakan, sejak kapan gejala dirasakan, dan melakukan beberapa pemeriksaan standar di daerah paru. Dokter kemudian akan memintakan pemeriksaan radiologi diantaranya foto rontgen, CT, MRI, dan PET untuk menemukan tumor serta menentukan persebaran dan stadiumnya. Dokter juga dapat memintakan pemeriksaan histopatologi berupa biopsi (pengambilan sampel jaringan paru) untuk menentukan jenis kanker paru yang terjadi.
Pengobatan Kanker Paru
Kanker paru dapat diobati dengan beberapa pilihan pengobatan yang dapat digunakan sesuai dengan stadium klinisnya. Beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan meliputi operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi tertarget, atau kombinasinya. Pada umumnya, pengobatan kanker paru sangatlah kompleks dan melibatkan beberapa dokter dari bidang spesialisasi yang berbeda dalam penanganannya, meliputi spesialis paru, spesialis bedah toraks, ahli onkologi, dan spesialis onkologi radiasi.
Referensi
How to Detect Non-small Cell Lung Cancer | Lung Cancer Tests [Internet]. [cited 2020 Nov 28]. Available from: https://www.cancer.org/cancer/lung-cancer/detection-diagnosis-staging/how-diagnosed.html
Lung Cancer | CDC [Internet]. 2020 [cited 2020 Nov 28]. Available from: https://www.cdc.gov/cancer/lung/index.htm
Lung cancer - Symptoms and causes [Internet]. Mayo Clinic. [cited 2020 Nov 28]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lung-cancer/symptoms-causes/syc-20374620