Hiv Komplikasi

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 03 Jun 2021

Bagikan

Hiv Komplikasi

Pasien dengan infeksi HIV berisiko tinggi untuk mengalami berbagai komplikasi karena menurunnya daya tahan tubuh sehingga tubuh tidak dapat melawan berbagai infeksi yang masuk. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan HIV, obat-obatan yang tersedia saat ini hanya mampu menekan pertumbuhan virus.


Oleh sebab itu sebelum anda mengalami berbagai komplikasi akibat infeksi HIV maka segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada penderita HIV antara lain ialah:


Komplikasi susunan syaraf pusat


semakin berat infeksi HIV yang terjadi maka risiko untuk mengalami infeksi pada susunan syaraf pusat juga semakin meningkat. Infeksi susunan syaraf pusat yang paling sering terjadi disebabkan oleh Toxoplasma gondii, Cryptococcus neoformans, dan virus JC. Pada umumnya pasien akan mengeluhkan sakit kepala, kelemahan pada salah satu sisi tubuh, demam tinggi, kejang, kaku kuduk, hingga kesadaran menurun.


Untuk menegakkan diagnosa ini dokter akan melakukan pemeriksaan CT-scan kepala dan mengambil sedikit cairan otak untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium guna menentukan bakter/virus/sel tumor yang menyebabkan komplikasi tersebut.


Komplikasi pada paru-paru


Pasien HIV berisiko mengalami infeksi paru-paru oleh mikroorganisme yang pada orang sehat tidak akan menyebabkan peradangan paru-paru. Adapun mikroorganisme yang paling sering menyebabkan infeksi paru-paru ialah Pneumocystis jiroveci dan tuberculosis. Gejala yang ditimbulkan antara lain ialah demam, sesak napas, dan batuk kering. Dokter akan melakukan pemeriksaan rontgen dada untuk menentukan adanya peradangan pada paru-paru. Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan dahak untuk menetukan mikroroganisme penyebab infeksi paru-paru tersebut.


Komplikasi pada saluran cerna


Pasien dengan HIV dapat mengalami infeksi jamur pada saluran cerna, terutama di daerah mulut, sehingga menyebabkan kesulitan makan dan menelan. Jamur yang paling sering menyebabkan terjadinya infeksi pada pasien HIV ialah Candida. Selain jamur ini infeksi saluran cerna juga dapat disebabkan oleh sitomegalovirus dan virus herpes simpleks. Infeksi yang disebabkan oleh sitomegalovirus menimbulkan gejala berupa demam, nafsu makan menurun, nyeri perut, dan diare. Sedangkan infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks menimbulkan gejala sariawan yang sulit sembuh.


Kanker dan komplikasi lainnya


Pasien HIV berisiko mengalami kanker meskipun tidak memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita kanker. Kanker yang umum terjadi pada pasien dengan HIV antara lain ialah limfoma dan sarkoma kaposi. Limfoma ditandai dengan adanya benjolan pada kelenjar getah bening pada leher, ketiak, dan lipat paha. Sedangkan sarkoma kaposi ditandai dengan adanya benjolan berwarna pink, merah, atau keunguan di daerah sekitar kulit dan mulut.


Sarkoma kaposi juga dapat mengenai sistem pencernaan dan paru-paru. Dokter akan melakukan pemeriksaan biopsi dengan mengambil sedikit jaringan dari benjolan tersebut kemudian memeriksanya di bawah mikroskop untuk menentukan jenis kankernya. Komplikasi lain yang juga dapat terjadi pada pasien HIV yaitu infeksi saluran kemih, batu ginjal, penurunan fungsi ginjal, osteoporosis, gangguan sistem metabolik dan lain-lain.


Referensi:


1. Mayo Clinic. HIV/AIDS. Diunduh dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiv-aids/symptoms-causes/syc-20373524 diakses tanggal 2 November 2020

2. Chu C, Selwyn PA. Complication of HIV infection: A systems-based approach. Am Fam Physician. 2011;83(4):395-406

Bagikan artikel ini