Penyakit

Gastritis

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 04 Jun 2021

Bagikan

Gastritis

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung karena berbagai kondisi, seperti infeksi, obat, stres, dan autoimun. Kondisi seperti penyakit Crohn, sarkoidosis, dan penyakit Menetrier juga dapat menyebabkan gastritis. Pasien yang menjalani pengobatan radiasi dan pasien dengan asupan darah ke lambung yang kurang juga dapat mengalami gastritis.


Terdapat beberapa klasifikasi yang digunakan untuk membedakan gastritis, yaitu berdasarkan:

  • Keparahan cedera pada lapisan lambung: gastritis erosif dan nonerosif

  • Tempat terjadinya peradangan

  • Keterlibatan sel imun: gastritis akut dan kronik


Selain karena perbedaan sel imun yang terlibat, gastritis akut dan kronik juga berbeda dari segi waktu kejadian gejala. Gastritis akut terjadi secara mendadak, sementara gastritis kronik terjadi secara perlahan.


Gejala


Gejala gastritis berbeda-beda sesuai dengan kondisi pasien. Sebagian besar pasien tidak menunjukkan adanya gejala. Namun, terdapat beberapa gejala yang dapat mengarahkan dokter pada diagnosis gastritis, yaitu:

  • Mual dan muntah yang berulang

  • Rasa kembung di daerah perut

  • Nyeri ulu hati dengan rasa seperti terbakar atau perih yang terjadi setelah makan atau pada malam hari

  • Penurunan nafsu makan (karena nyeri perut)

  • Cegukan

  • Muntah darah atau BAB hitam


Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan yang paling baik untuk menilai kondisi saluran cerna adalah pemeriksaan endoskopi atau teropong saluran cerna. Pemeriksaan endoskopi dapat menilai peradangan yang terjadi pada lambung secara langsung dan dapat sekaligus mengambil sampel jaringan atau yang biasa dikenal dengan istilah biopsi apabila diperlukan.


Dokter juga mungkin akan memeriksa darah pasien untuk menilai adanya anemia dan menilai adanya infeksi yang dapat menyebabkan gastritis.Infeksi yang terjadi pada gastritis biasanya disebabkan oleh bakteri H. pylori.  Oleh karena itu, dapat dilakukan pula beberapa pemeriksaan untuk mencari keberadaan H. pylori.


Gastritis dapat menyebabkan perdarahan pada saluran cerna. Oleh karena itu, pemeriksaan tinja juga mungkin dilakukan untuk melihat adanya perdarahan pada saluran cerna Anda.


Pengobatan


Pengobatan gastritis meliputi modifikasi gaya hidup dan pengobatan. Modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan oleh pasien adalah menghindari makanan panas dan pedas. Selain itu, pasien juga perlu menghindari makanan yang dapat mengiritasi lambung, seperti susu berlaktosa atau gandum.


Pengobatan dengan obat memiliki tujuan untuk mengurangi asam lambung dan mengatasi infeksi bila ada. Obat yang dapat mengurangi asam lambung adalah obat golongan antagonis reseptor H2 (H2RA), penghambat pompa proton (PPI), dan antasida. Bila terbukti gastritis Anda disebabkan oleh infeksi, dokter dapat menambahkan antibiotik untuk membunuh kuman penyebab gastritis Anda.


Apabila Anda mengalami gastritis karena autoimun, dokter akan memberikan suplementasi vitamin B12. Selain dengan memperbaiki lapisan lambung, pengobatan gastritis akibat autoimun juga dilakukan dengan memperbaiki kekurangan jumlah vitamin B12 di tubuh Anda.


Referensi:


  1. What Is Gastritis?. WebMD. Available from: https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-gastritis 

  2. Overview of Gastritis. MSD Manual. Available from: https://www.msdmanuals.com/professional/gastrointestinal-disorders/gastritis-and-peptic-ulcer-disease/overview-of-gastritis?query=gastritis   

  3. Setiati S, Alwi I, Sudoyo A, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014.

  4. Gastritis. StatPearls. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544250/

Bagikan artikel ini