Penyakit

Demam Tifoid

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 04 Jun 2021

Bagikan

Demam Tifoid

Penyakit tipes (demam tifoid) merupakan penyakit yang terjadi karena infeksi kuman Salmonella typhi yang dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang tidak higienis/terkontaminasi. Penyakit ini sering ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia karena faktor risiko utamanya adalah sanitasi lingkungan yang buruk dan daerah padat penduduk. Penyakit ini juga dapat membahayakan nyawa bila tidak ditangani secepatnya dengan baik.


Gejala dan Tanda Penyakit Tipes


Gejala yang umum dijumpai pada penyakit tipes antara lain:

  • Demam yang menurun pada pagi hari dan meningkat pada malam hari hingga mencapai 39-40°C

  • Nyeri perut

  • Diare

  • Terdapat bercak kemerahan pada daerah dada depan


Apabila tidak ditangani dengan baik, gejala yang dialami dapat bertambah parah hingga dijumpai:

  • Pembesaran organ limpa

  • Gangguan fungsi liver

  • Gangguan kesadaran hingga koma

  • Kulit pucat dan lemas

  • Adanya darah pada tinja: menandakan sudah terjadinya robekan saluran cerna


Diagnosis Penyakit Tipes


Untuk mendiagnosis penyakit tipes, dokter akan menanyakan Anda mengenai karakteristik demam yang mencakup kapan pertama kali timbul, durasi, pola kenaikan suhu, serta pengobatan yang telah Anda konsumsi. Dokter juga akan menanyakan apakah Anda memiliki riwayat mengonsumsi makanan yang kurang higienis, karena dapat menjadi  salah satu faktor risiko penyakit tipes.


Untuk lebih memastikan diagnosis demam tifoid, dokter juga akan meminta pemeriksaan tambahan seperti:

  • Pemeriksaan darah: meliputi pemeriksaan darah lengkap untuk menghitung jumlah sel darah

  • Tes Widal dan Tubex:  pemeriksaan untuk memeriksa ada atau tidaknya antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi

  • Pemeriksaan kultur bakteri

  • Pemeriksaan spesimen feses


Tata laksana Penyakit Tipes


Untuk menangani penyakit tipes, dokter akan memberikan Anda pengobatan antibiotik, baik berupa obat telan maupun melalui selang infus. Apabila dokter menilai Anda kekurangan cairan (dehidrasi) karena diare yang berkepanjangan, dokter juga akan meresepkan pengganti cairan tubuh baik berupa oralit maupun dengan pemberian cairan infus.


Apabila sudah terjadi komplikasi berupa robekan saluran cerna, dokter akan mendiskusikan perlunya tindakan operasi untuk memperbaiki dinding saluran cerna. Terakhir, setelah Anda sembuh maka dokter akan menasehati Anda mengenai kebiasaan sanitasi yang baik untuk menghindari terjadinya penyakit tipes berulang di masa depan.

    Referensi:


    • Bush LM, Vazquez-Partejo MT. Typhoid fever [Internet]. New Jersey: Merck Manual; 2020 Feb [cited on 2020 Nov 19]. Available from: https://www.merckmanuals.com/professional/infectious-diseases/gram-negative-bacilli/typhoid-fever 
    • Typhoid [Internet]. World Health Organization; 2020 [cited on 2020 Nov 19]. Available from: https://www.who.int/teams/immunization-vaccines-and-biologicals/diseases/typhoid 
    • Brusch JL. Typhoid fever [Internet]. Medscape; 2019 Aug 19 [cited on 2020 Nov 19]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/231135-overview
    Bagikan artikel ini