Penyakit

Bronkiektasis

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 01 Jul 2021

Bagikan

Bronkiektasis

Bronkiektasis merupakan penyakit menahun dimana saluran napas menjadi melebar dan diisi oleh lendir yang berlebihan sehingga menyebabkan paru-paru lebih rentan terhadap infeksi. Bayangkan saja paru-paru yang merupakan organ pernapasan kita diisi oleh lendir yang lengket. Tentu kita tidak bisa bernapas dengan lega. Biasanya bronkiektasis ini disebabkan oleh kondisi medis lain, misalnya pneumonia, tuberkulosis, penyakit autoimun dan lain-lain. Bronkiektasis dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki, serta dapat menyerang segala usia.


Tanda dan gejala 

Tanda dan gejala yang umum dialami oleh penderita bronkiektasis adalah:

  1. Batuk yang menetap dan berdahak. Biasanya batuk akan terjadi selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

  2. Sesak napas

  3. Mengi atau suara napas ngik ngik

  4. Batuk berdarah

  5. Nyeri dada. Nyeri dada yang dimaksud disini adalah pleuritic pain yaitu rasa nyeri saat seseorang menarik napas.

  6. Jari tabuh. Kondisi ini ditandai dengan ujung-ujung jari yang menjadi bulat dan bengkak.

  7. Merasa lelah atau kurang enak badan

  8. Demam 

  9. Berkurangnya berat badan


Beberapa gejala dan tanda di bawah ini harus lebih diwaspadai. Jika anda mengalami gejala ini, segeralah ke fasilitas kesehatan terdekat

  1. Kebiruan pada kulit dan bibir

  2. Merasa bingung atau halusinasi

  3. Batuk berdarah yang sangat banyak

  4. Demam tinggi lebih dari 380C

  5. Napas sangat cepat lebih dari 25 kali pada orang dewasa

  6. Rasa nyeri di dada yang membuat anda sangat kesakitan ketika batuk


Diagnosis

Diagnosis bronkiektasis dapat dilakukan oleh dokter dengan menggali riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan fisis yang baik. Selain itu, foto X-ray dada dan CT scan dada dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis. Dokter juga biasanya akan melakukan tes lendir/ sputum test untuk mengetahui bakteri atau penyebab lainnya yang menyebabkan kondisi bronkiektasis. Pemeriksaan lainnya seperti darah lengkap dan hitung jenis juga bermanfaat untuk membantu mengetahui penyebab penyakit saat ini. 


Pengobatan

Prinsip terapi bronkiektasis adalah membersihkan lendir dari saluran napas. Hal ini dapat dilakukan dengan fisioterapi dada, rehabilitasi paru. Selain itu, penyebab bronkiektasis wajib diatasi. Misalnya, penyebab bronkiektasis adalah bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Jika penyebabnya adalah infeksi tuberkulosis, penderita akan mendapatkan obat anti tuberkulosis (OAT) selama minimal 6 bulan. Pengobatan suportif seperti golongan bronkodilator, ekspektoran dan terapi oksigen dapat dilakukan untuk meringankan gejala.


Akhirnya, karena pasien bronkiektasis rentan untuk terkena infeksi, vaksinasi seperti vaksin influenza dan vaksin pneumonia penting dilakukan agar penderita terhindar dari infeksi berat penyakit tersebut. Operasi dapat juga dilakukan pada beberapa bronkiektasis yang diperparah dengan kondisi medis lain, misalnya batuk berdarah yang sangat banyak, pengangkatan tumor.


Daftar pustaka

  1. Mosenifar Z [editor]. Bronchiectasis. [cited December 1, 2020]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/296961-clinical 

  2. Dasgupta R [editor]. Bronchiectasis. [cited December 1, 2020]. Available from: https://www.healthline.com/health/bronchiectasis 

  3. NHS. Bronchiectasis: symptoms. [cited December 1, 2020]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/bronchiectasis/symptoms/ 

  4. NHS. Bronchiectasis: overview. [cited December 1, 2020]. Available from:  https://www.nhs.uk/conditions/bronchiectasis/

Bagikan artikel ini