Angina Pektoris

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 04 Jun 2021

Bagikan

Angina Pektoris

Angina pektoris merupakan suatu kondisi berupa rasa tidak nyaman pada dada atau nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. Kondisi ini terjadi ketika jantung mengalami kekurangan oksigen akibat pembuluh darah arteri pada jantung mengalami penyempitan atau tersumbat. Kondisi ini disebut dengan iskemia. Beberapa hal dapat meningkatkan kejadian angina pektoris seperti faktor usia, riwayat penyakit jantung pada keluarga, tekanan darah dan kadar kolesterol darah yang tinggi, penyakit diabetes melitus, kegemukan, stress, merokok, serta jarang melakukan olah raga.


Gejala


Gejala umum yang terjadi pada angina pektoris adalah nyeri atau rasa tidak nyaman seperti ditekan, diremas, atau ditusuk pada bagian dada sebelah kiri. Nyeri juga dapat menjalar kebagian lengan kiri, bahu, rahang, leher dan tembus kebagian punggung. Kadang gejala angina pektoris dapat disertai dengan keluhan lemah, letih dan sesak napas. Angina pektoris dapat hilang dalam beberapa menit setelah beristirahat atau dengan menggunakan obat jantung yang telah diresepkan oleh dokter.


Jika anda mengeluhkan gejala-gejala yang mengarah ke angina pectoris, perhatikan pola gejalanya. Perhatikan mengenai penyebab nyeri dada, seperti apa nyerinya, berapa lama nyeri tersebut berkangsung, dan apakah obat dapat meredakan nyeri. Segeralah berkonsultasi ke dokter jika nyeri berlangsung lama dan gejala berubah secara tiba-tiba. Jika anda menunda untuk berkonsultasi dengan dokter ketika mengalami gejala-gejala angina pektoris, maka risiko anda mengalami serangan jantung akan meningkat.

Diagnosis


Dokter akan menanyakan beberapa hal terkait dengan gejala yang anda alami termasuk riwayat penyakit jantung sebelumnya baik pada diri sendiri atau didalam keluarga. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik jantung berupa pemeriksaan batas jantung dan bunyi jantung. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa elektrokardiografi untuk menilai aktivitas dari organ jantung itu sendiri.

Tatalaksana


Tatalaksana angina pektoris akan bergantung pada tingkat keparahan gejala, usia, dan keadaan umum. Dokter akan meresepkan obat-obatan dari golongan Nitrogliserin. Obat ini dapat membantu meredakan nyeri dengan memperbesar diameter pembuluh darah sehingga memungkinkan darah yang kaya akan oksigen mengalir ke otot jantung dan akan mengurangi beban kerja jantung. Selain itu, beberapa obat lain dari golongan Beta-blocker  dan Calcium Channel Blocker dapat digunakan dalam penatalaksanaan gejala angina pektoris.


Obat dari golongan ini bekerja dengan menghambat hormon yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah serta membantu membuka arteri pada jantung. Angina pektori dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat seperti makan makanan yang sehat, melakukan olah raga rutin, tidak merokok, menjaga berat badan agar tetap ideal, menhindari stress, rutin mengontrol tekanan darah, kadar kolesterol dan gula darah terutama pada pasien yang menderita diabetes melitus.



Referensi :


  • John Hopkins Medicine. Angina Pectoris. Diunduh dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/angina-pectoris diakses tanggal 23 November 2020
  • Cedars-Sinai. Angina Pectoris. Diunduh dari https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/w/what-is-angina-pectoris.html diakses tanggal 22 November 2020
  • WebMD. Angina (Ischemic Chest Pain. Diunduh dari https://www.webmd.com/heart-disease/heart-disease-angina#1 diakses tanggal 22 November 2020
Bagikan artikel ini