Obat

Halothane

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 25 Apr 2022

Bagikan

halothane

Nama Dagang: Fluothane

 

Halotan merupakan salah satu golongan obat yang sering digunakan dalam pembedahan. Obat ini termasuk dalam golongan obat bius yang digunakan dengan cara dihirup (inhalasi). Pembiusan dengan halotan tergolong sebagai pembiusan umum, karena Anda tidak akan sadar selama beberapa saat setelah menghirup halotan.

 

Meskipun cara penggunaan obat ini terdengar lebih mudah dan nyaman dibanding pembiusan lewat suntikan, penggunaan halotan tidak terlalu sering digunakan. Hal ini terkait dengan efek samping obat ini, yaitu dapat merusak jaringan hati.

 

Obat ini secara umum dapat digunakan untuk berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Supaya tidak disalahgunakan, obat ini hanya bisa diresepkan oleh dokter di rumah sakit dengan indikasi yang jelas. 

 

Golongan : Pelumpuh otot

Kategori : Obat keras

Manfaat : Obat bius umum

Bentuk : Inhalan

Dikonsumsi oleh : Anak-anak, Dewasa

Peringatan

Sebelum melakukan pembiusan dengan halotan, ada beberapa hal yang perlu Anda konsultasikan kepada dokter, seperti keamanan penggunaan obat ini untuk Anda. Anda perlu memberitahu dokter Anda apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi di bawah ini:

  • Kanker kelenjar ginjal (feokromositoma)

  • Kelumpuhan otot yang progresif (akibat penyakit myasthenia gravis)

  • Gagal ginjal

  • Kelainan hati

  • Ibu hamil

  • Ibu menyusui

  • Riwayat sakit kuning atau demam tinggi setelah menggunakan halotan sebelumnya

  • Riwayat menghirup halotan dalam 3 bulan terakhir

 

Apabila Anda memenuhi salah satu kondisi di atas, dokter akan mempertimbangkan kembali apakah penggunaan halotan aman untuk Anda. Penggunaan halotan juga sebaiknya dihindari pada operasi kebidanan karena dapat melemahkan kontraksi rahim yang bisa membahayakan janin.

 

Penggunaan halotan pada ibu hamil masih diragukan. Bukti ilmiah yang ada saat ini masih belum meyakinkan sehingga sebaiknya ibu hamil menghindari penggunaan halotan terutama di trimester pertama kehamilan. Namun, penggunaan halotan masih dapat dipertimbangkan dengan melihat potensi keuntungan dan kerugian penggunaan obat ini pada setiap pasien.

 

Konsumsi halotan berlebihan dapat menyebabkan gejala-gejala yang mengancam nyawa, seperti pernapasan yang melemah dan penurunan tekanan darah drastis. Oleh sebab itu, biasanya dokter Anda akan memantau kondisi kesehatan Anda setelah menghirup halotan. Biasanya, Anda juga tidak diperkenankan untuk bekerja atau mengemudi terlebih dahulu setelah menghirup halotan, karena bisa jadi tubuh Anda belum mampu untuk melakukan pekerjaan yang berat atau membutuhkan respon yang cekatan.

 

Pada sebagian kecil orang, pemberian halotan dapat menyebabkan peningkatan suhu mendadak yang disebut krisis hipertensi maligna. Kondisi ini biasanya dapat diatasi secara dini dengan pemantauan suhu tubuh selama menghirup halotan.

 

Dosis dan Aturan Pakai

Dosis halotan yang digunakan dihitung berdasarkan persentase aliran uap obat melalui alat khusus. Biasanya, saat awal pemberian, halotan diberikan dalam konsentrasi 0,5% dan dicampur dengan gas oksigen maupun nitrogen oksida (NO). Seiring berjalannya waktu, konsentrasi halotan dapat dinaikkan dalam rentang 2 - 4%. Pada anak-anak, rentang konsentrasi awal yang digunakan biasanya berkisar antara 1,5 - 2%. Pengaturan konsentrasi ini biasanya menjadi tanggung jawab dokter Anda.

 

Cara Menggunakan Obat

Halotan dikemas dalam bentuk cairan yang sifatnya mudah menguap. Biasanya, cairan akan dimasukkan ke mesin khusus dan diubah menjadi bentuk uap. Untuk mengatur konsentrasi yang diinginkan, dokter akan menghitung perbandingan antara uap halothane dengan kadar gas campuran lain (misalnya gas oksigen atau NO).

 

Cara Penyimpanan

Halotan biasanya dikemas dalam bentuk botol kaca. Suhu ruangan tempat halotan disimpan harus diatur agar berada di bawah 25°C untuk menjaga bentuk cairan obat dalam kemasan.

 

Kontraindikasi

Halotan tidak dapat digunakan pada semua orang. Halotan tidak dapat diberikan pada orang yang memiliki kondisi-kondisi berikut: 

  • Memiliki riwayat demam tinggi pasca konsumsi halotan

  • Memiliki riwayat sakit kuning atau kelainan hati pasca konsumsi halotan

  • Gejala peningkatan tekanan intrakranial (seperti sakit kepala hebat, muntah menyemprot, dan penurunan kesadaran)

  • Anak di bawah 18 tahun yang menjalani operasi gigi di poliklinik

 

Efek Samping

Beberapa efek samping mungkin ditemukan setelah menggunakan halotan. Perlu digaris bawahi bahwa efek samping bersifat sulit diprediksi sehingga belum pasti akan muncul pada setiap orang. Efek samping yang pernah dilaporkan pasca penggunaan halotan adalah sebagai berikut :

  • Mual-muntah pasca operasi

  • Menggigil

  • Nafas melemah

  • Tekanan darah dan detak jantung menurun

  • Otot lemas

  • Kerusakan hati

  • Berdebar-debar

  • Demam tinggi

Dalam kasus yang berat, penggunaan halotan memiliki risiko menyebabkan henti jantung yang dapat berujung pada kematian.

 

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Tag :
Referensi

  1. MIMS. Halothane [internet]. Website MIMS Indonesia. Unknown: 2021 [cited 2021 July 3]. Available from : https://www.mims.com/philippines/drug/info/halotan?mtype=generic

  2. Unknown. Halothane [internet]. Website Drugs.com. Dallas ; 2021 [cited 2021 July 3]. Available from : https://www.drugs.com/pro/halotan.html

  3. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Anestetik inhalasi [internet] Website BPOM. Jakarta; 2015 [cited 2021 July 3]. Available from : http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-15-anestesia/151-anestetik-umum/1512-anestetik-inhalasi

Bagikan artikel ini