Nama Dagang: -
Fluocinonide merupakan sebuah obat golongan kortikosteroid topikal yang digunakan untuk mengobati permasalahan peradangan pada kulit, seperti dermatosis kulit.
Golongan : Kortikosteroid
Kategori : Obat keras
Manfaat : Mengobati dematosis yang berespon terhadap kortikosteroid
Bentuk : Obat luar (krim/gel/salep)
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak (>1 tahun)
Fluocinonide merupakan obat golongan kortikosteroid yang bekerja dengan menghambat proses inflamasi/peradangan pada kulit.
Hindari penggunaan fluocinonide apabila Anda memiliki alergi terhadap obat tersebut.
Pastikan Anda memberitahukan dokter Anda mengenai hal-hal berikut:
Sedang mengalami infeksi atau gangguan kulit tertentu, seperti psoriasis
Riwayat penyakit yang pernah Anda alami sebelumnya
Alergi terhadap obat-obatan apapun, termasuk fluocinonide sendiri
Obat, suplemen, dan minuman herbal yang sedang Anda konsumsi
Sedang hamil, menyusui, atau memiliki rencana untuk mengandung
Hindari penggunaan pada luka terbuka pada kulit dan pengaplikasian pada daerah wajah untuk jangka waktu yang lama. Pastikan obat tidak masuk ke dalam mata.
Fluocinonide dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak dan remaja. Penggunaan fluocinonide dalam jangka waktu yang panjang akan membutuhkan pemeriksaan pertumbuhan secara berkala oleh dokter.
Anda harus lebih berhati-hati apabila Anda butuh menggunakan fluocinoninde pada daerah yang cukup luas pada kulit; pastikan Anda telah mendiskusikannya dengan dokter.
Fluocinonide termasuk dalam kategori kehamilan C menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat sehingga penggunaannya pada populasi ibu hamil dan menyusui perlu diperhatikan dengan menimbang risiko dan manfaat penggunaan obat ini.
Dosis untuk setiap orang berbeda-beda tergantung indikasi. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.
Sebagai obat dermatosis:
Pemberian dengan fluocinonide sediaan topikal (krim/gel/salep) 0,05%. Berikan pada area yang terdampak sebanyak 2–4 kali sehari tergantung dari tingkat keparahan dari kondisi yang dialami. Kurangi dosis apabila dermatosis yang dialami membaik.
Fluocinonide krim 0,1% juga dapat diberikan pada area yang terdampak sebanyak 1–2 kali sehari secara tipis. Hentikan penggunaan apabila kondisi sudah membaik. Segera kunjungi dokter Anda apabila kondisi tidak membaik setelah 2 minggu pemakaian.
Sebagai obat dermatosis:
Pada anak berusia >1 tahun: gunakan sediaan krim/gel/salep 0,05% dengan dosis minimum.
Pada anak berusia >12 tahun: gunakan dosis dewasa.
Pastikan Anda menggunakan fluocinonide sesuai dengan anjuran dokter dan instruksi yang terdapat pada label kemasan obat. Gunakan obat sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter.
Obat fluocinonide topikal hanya boleh digunakan pada kulit yang tidak rusak. Jangan memasukan obat pada mata, telinga, hidung, dan mulut.
Pastikan Anda mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum mengoleskan obat pada kulit. Jangan tutup daerah yang dioleskan fluocinonide dengan kapas atau perban lainnya, kecuali dokter menganjurkan untuk melakukannya.
Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat terbaik. Untuk membantu Anda mengingat, gunakan obat pada waktu yang sama setiap harinya.
Katakan pada dokter Anda jika kondisi tidak membaik atau malah memburuk.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai cara aman membuang produk Anda.
Fluocinonide tidak boleh diberikan pada seseorang yang memiliki alergi terhadap obat tersebut.
Obat ini tidak boleh diberikan pada area yang sedang mengalami infeksi jamur, virus, bakteri, atau tuberkulosis. Selain itu, hindari pemberian pada daerah yang sedang mengalami berbagai kondisi kulit, seperti luka atau jerawat.
Penggunaan fluocinonide dapat menimbulkan efek samping pada sistem organ berikut:
Efek samping lokal pada kulit: iritasi, kemerahan, pembengkakan, nyeri, panas, gatal, kering, jerawat, hipopigmentasi, eksfoliasi kulit
Gangguan pada kulit lainnya: infeksi kulit, alergi
Efek samping sistemik: gangguan hormonal
Gangguan pertumbuhan (pada anak)
Di antara efek samping tersebut, efek samping yang paling signifikan dari penggunaan fluoninonide adalah gangguan kelenjar adrenal yang terutama lebih banyak ditemukan pada anak. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui tanda-tanda efek samping fluocinonide dan pertolongan pertama bila terjadi kondisi tersebut.
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.